NARASIBARU.COM, MENTENG - Menyikapi pernyataan Guntur SoekarnoPutra mengenai nasib Presiden Joko Widodo terkait kemenangan Ganjar Mahfud dalam Pilpres mendatang.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, menegaskan bahwa jika Prabowo Gibran kelak memenangkan Pilpres.
Pernyataan ini kontra dengan Guntur, TKN sebut tokoh yang kini berseberangan akan diajak untuk rekonsiliasi dan kerjasama membangun bangsa.
Nusron Wahid menyatakan hal ini kepada wartawan pada Senin (29/1/24), menekankan bahwa Pilpres hanyalah kompetisi, dan setelahnya, Indonesia harus bersatu untuk membangun bangsa secara bersama-sama.
Dia juga menyoroti pentingnya kebersamaan antara semua elemen bangsa, termasuk tokoh dari pihak lain, yang juga merupakan putra-putra terbaik bangsa.
Terkait pernyataan Guntur Soekarno Putra, Nusron menyatakan bahwa sebagai warga negara yang hidup dalam zaman demokrasi, itu adalah hak individu untuk berpendapat.
Dia menyerahkan penilaian terhadap pernyataan tersebut kepada rakyat Indonesia, yang diyakininya memiliki kecerdasan untuk menilai.
Meskipun demikian, Nusron menegaskan bahwa rakyat Indonesia saat ini sangat mencintai Presiden Jokowi, terbukti dari tingkat kepuasan yang tinggi menurut data survei dan respons positif yang diberikan oleh rakyat di lapangan.
Dia juga menyoroti adanya kesedihan di kalangan rakyat karena periode kepresidenan Pak Jokowi yang akan segera berakhir.
Baca Juga: Mantan Pelatih PSM Makasar, Petar Segrt, Loloskan Tajikistan ke Babak 8 Besar Piala Asia 2023
Menurut Nusron, rakyat yang mencintai Pak Jokowi sadar bahwa pembangunan yang telah dilakukan harus dilanjutkan, dan itulah yang diusung oleh Pasangan Prabowo Gibran dalam Pilpres mendatang.
Sebelumnya, Guntur Soekarno Putra menyampaikan pandangannya bahwa nasib Presiden Jokowi dapat ditentukan jika Pasangan Calon Nomor Urut 3 memenangkan Pilpres 2024.
Hal ini diungkapkannya saat membuka acara relawan ‘’Rock and Roll Days’’ di Rumah Aspirasi Ganjar Mahfud di Jakarta.[pro/**]
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman