NARASIBARU.COM, GAMBIR - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md., telah memutuskan untuk mundur dari jabatannya setelah berdiskusi dengan anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Senin kemarin.
Keputusan ini merupakan bagian dari penegasan Mahfud yang telah menunggu momentum yang tepat untuk mundur dari kabinet kerja Jokowi.
Salah satu direktur di TPN Ganjar-Mahfud mengonfirmasi bahwa Mahfud akan mundur dari jabatannya.
Baca Juga: Boy William: Fokus Cari Uang dan Menilai Asmara sebagai Pekerjaan Pribadi
Sementara itu, anggota Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad Romahurmuziy, juga membenarkan rencana tersebut, namun proses pengunduran diri Mahfud masih menunggu restu pimpinan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud serta Presiden Jokowi.
Rommy, sapaan akrab Muhammad Romahurmuziy, menjelaskan bahwa Mahfud telah secara terbuka menyatakan bahwa dia sudah tidak menjadi bagian dari pemerintahan.
Keputusan Mahfud ini telah melalui pertimbangan matang dan mendapat saran dari Ganjar ataupun tim pemenangan.
Baca Juga: AMIN: Jurnalis Profesi Istimewa
Mahfud perlu mundur dari kabinet agar lebih leluasa berkampanye ke berbagai daerah tanpa terikat aturan cuti sebagai pejabat negara.
Hal ini sesuai dengan Pasal 302 Undang-Undang Pemilu, di mana menteri yang menjadi anggota tim kampanye hanya dapat diberi cuti satu hari kerja dalam seminggu.
Todung Mulya Lubis, Deputi hukum TPN Ganjar-Mahfud, juga telah meminta Mahfud untuk mengundurkan diri dari kabinet agar tidak terbebani ketika berkampanye di lapangan.
Baca Juga: Perjalanan Karir Syahrial: Dari Kepala Dinas Pariwisata Hingga Anggota DPRD DKI Jakarta
Menurut Todung, ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dalam berkampanye.
Mahfud sendiri belum memberikan konfirmasi langsung terkait hal ini.
Namun, pada kesempatan sebelumnya, dia telah menyatakan akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju pada waktu yang tepat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman