NARASIBARU.COM - Pada tahun 2010, sekelompok individu dengan latar belakang pendidikan dan gelar di bidangnya merenung tentang bagaimana bisa memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan melalui pengalamannya.
Laporan : Muhamad Irfan Aprilian Akbar
Dia Angga Liberty Pratama bersama sahabatnya Mahendra Eka Saputra pencetus Yayasan Pembelajar Kreatif Indonesia atau yang dikenal Guru Kreatif ID. Tekadnya membangkitkan semangat pendidikan melalui konten-konten kreatif dan edukatifnya.
Angga mengatakan, meskipun kesehariannya dihabiskan di dunia korporasi dan industri, dia merasakan panggilan moral untuk memberi manfaat di dunia pendidikan.
Berawal dari keresahan sebuah ide muncul membuat portal, pelatihan, dan inovasi lainnya untuk mendukung guru dan sekolah. Namun, karena berbagai kondisi dan hambatan, ide tersebut terhenti tidak dapat diwujudkan.
Hingga tahun 2021, saat pandemi melanda, nasibnya berubah. Bertemu dengan Mahe, seorang teman sejawat dari kampus, pun merasakan keresahan yang sama terhadap pendidikan.
"Kami memiliki gelar sarjana penddikan (SPD), tapi kok belum bisa memberikan kontribusi maksimal pada dunia pendidikan. Inilah saatnya kami memutuskan untuk beraksi," ujar Angga.
Baca Juga: Intip Upaya Bojongsari Baru Depok dalam Menjaga Lingkungan : 40 Cermin Cembung yang Menyelamatkan
Dari keresahan dan tanggung jawab moral itu muncullah ide untuk menghidupkan kembali gagasan guru kreatif. Terinspirasi dari tren podcast pada masa itu, dia memutuskan untuk menciptakan platform podcast bagi guru-guru.
Bersama-sama, umumnya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait teknologi dan pembelajaran di dunia pendidikan, khususnya melalui channel Youtubenya Guru Kreatif ID.
Angga menerangkan, penambahan diksi kreatif pada kata guru, dia ingin menggambarkan seharusnya guru itu adalah seorang yang kreatif di semua hal, jadi mereka ingin mencapai cita-cita tersebut.
Channel Guru Kreatif ID, berisikan obrolan, diskusi dan pembahasan sederhana mengenai topik-topik yang berhubungan dengan dunia Pendidikan.
"Kami berusaha menyajikan informasi yang bermanfaat bagi Guru, serta semua orang yang peduli terhadap Pendidikan di Indonesia," terang Angga.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radardepok.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman