KENDARI, NARASIBARU.COM - Polresta Kendari menggelar kegiatan pembinaan kesehatan mental dan psikologi (Manajemen / Pengelolaan Stress), di Aula Wira Pratama, Rabu (31/1) . Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah perilaku menyimpang personel Polresta Kendari menjelang pelaksanaan pengamanan pemilu tahun 2024.
Wakapolresta Kendari, Ajun Komisaris Besar Polisi, Saiful Mustofa, menyatakan pentingnya kesehatan mental personel dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian, terutama dalam mengamankan proses demokrasi seperti Pemilu.
“Tugas polisi sangat berat, kapanpun dibutuhkan harus siap, olehnya itu dibutuhkan pengelolaan manajemen stress yang kuat,” ujar AKBP Saiful Mustofa.
Hadir dua narasumber dari HIMPSI Sultra, yakni Ayub Djafar, dan Chadidjah D. Selomo, yang diikuti oleh Pejabat Utama, Personel Polrsesta Kendari, Personel Polsek Jajaran, ASN serta Bhayangkari Cabang Kota Kendari. (Rabu,31/01/2024)
Dalam kegiatannya, kedua narasumber memberikan materi terkait manajemen stress atau pengelolaan Stress, serta keterampilan psikologis lainnya yang dapat membantu personel menghadapi tekanan dan tantangan secara lebih efektif. Selain itu, juga diselenggarakan sesi diskusi dan tanya jawab untuk memberikan ruang bagi personel berbagi pengalaman dan mendapatkan pandangan dari ahli.
“Manusia pada hakekatnya mempunyai tingkat kesetresan, tinggal bagaimana cara kita untuk mengatasinya, semoga kegiatan ini memberikan gambaran untuk mengelola tingkat stress sehingga tidak berdampak buruk dan terhindar dari hal-hal yang tidak kita harapkan,” tambahnya.
Pembinaan kesehatan mental dan psikologi ini diharapkan dapat membantu personel Polresta Kendari untuk tetap tenang, fokus, dan profesional dalam melaksanakan tugasnya selama masa Pemilu. Personel diingatkan pula untuk tetap netral dan menjalankan tugas dengan penuh integritas demi kelancaran dan keamanan pelaksanaan Pemilu Tahun 2024.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: rakyatsultra.id
Artikel Terkait
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman
Murka! Hercules Video Call Satpol PP yang Copot Spanduk GRIB Jaya di Senen: Pasang Balik!
Sindir Preman Berseragam Ormas, Danjen Kopassus: Ogah Kerja, Mau Pendapatan Besar!