Jadi Wilayah Aglomerasi, Kabupaten Bogor Bakal Fokus pada 5 Poin Ini

- Jumat, 02 Februari 2024 | 13:31 WIB
Jadi Wilayah Aglomerasi, Kabupaten Bogor Bakal Fokus pada 5 Poin Ini

NARASIBARU.COM - Kabupaten Bogor sebagai salah satu kawasan aglomerasi, hal itu lantaran pemerintah pusat berencana akan memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibukota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sehingga nantinya Jakarta dan beberapa daerah di sekitarnya akan menjadi kawasan aglomerasi.

Kelapa Bapedalitbang Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menyebutkan ada 5 poin yang menjadi fokus Kabupaten Bogor saat ini sebagai salah satu kawasan aglomerasi. Diantaranya terkait pangan, perumahan, industri, pertanian, dan pariwisata.

Baca Juga: Warga Parung Dikejutkan dengan Penemuan Ular Kobra yang Bersarang di Lemari Baju

"Sebagai wilayah aglomerasi fokusnya ke 5 poin itu, nantinua secara sinergi ke arah sana,” kata Ajat Rochmat Jatnika saat dikonfirmasi, Jumat 2 Februari 2024.

“Kita ingin ada konsep retribusi fungsi, kita tidak ingin menjadi area lintasan. Jadi ada fungsi perkantoran, fungsi perdagangan kita akan ke sana. Selain dari segi fungsi pariwisata yang memanfaatkan pasar Jabodetabek itu kita manfaatkan banget,” sambung dia.

Baca Juga: Sebulan, Polisi Ciduk 34 Tersangka Penyalahguna Narkoba di Kota Bogor

Selain itu, Ajat juga menyinggung masalah pemindahan status Ibukota Indonesia. Tentu hal tersebut tidak berpengaruh pada perkembangan daerah-daerah yang dibentuk karena ekologis.

“Area yang dibentuk karena ekologis itu tidak bergantung pada status pemerintahannya apakah Jakarta ibu kota atau tidak maka pertimbangan itu harus di pikiran,”ujarnya.

Baca Juga: Polisi Buru Sindikat Pengendali Coklat Ganja di Bogor

“Akan terbentuk mega city dari metropolitan Bandung dan metropolitan Jakarta jadi nanti nyambung tuh jadi Twin Metropolitan, sekarang kan udah mulai kerasa ya kaya jarak tempuh kemudian perkembangan kawasannya,” tambahnya.

Dengan pindahnya ibu kota negara ke Kalimantan, Ajat menganggap bahwa ini bukan lagi persoalan yang baru di Kabupaten Bogor. (Devina Maranti)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id

Komentar