NARASIBARU.COM, BOGOR- Inilah Wiwin Komalasari, Kades (Kepala desa) Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan di Bogor yang sedang jadi perbincangan di jagat maya. Kades cantik itu bersama dengan sejumlah kades perempuan di Kabupaten Bogor, viral usai videonya tersebar di media sosial.
Dalam video yang diunggah diakun TikTok @ratuwk1414, kades yang memiliki hidung bangir itu sedang berada di salah satu ruangan. Ia sedang duduk bersama sejumlah kades perempuan dalam acara tersebut.
Baca Juga: Viral Aksi Walk Out Menlu Retno Marsudi di Sidang DK PBB
Dalam video berdurasi 1 menit 48 detik itu, kades tersebut tampil cetar dengan polesan make up yang digunakannya. Alisnya terlihat tegas, pipinya merah merona dan bulu matanya lentik. Juga bibirnya nampak merah merona dengan polesan lipstik.
Dalam video yang tersebar itu, Wiwin tidak sendirian. Ia bersama dengan sejumlah kades perempuan Kabupaten Bogor. Gaya para kades itu juga tak kalah hedon dengan Wiwin.
Dalam video tersebut, satu persatu ia memperkenalkan kades perempuan yang berada di satu meja bundar bersama dirinya.
Baca Juga: Aksi Apdesi Memanas, Massa Bakar Spanduk dan Lempari Batu Gedung DPR RI
“Assalamualaikum, saya Kades Desa Gunung Menyan Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,” ucapnya mengawali video sembari melambaikan tangannya.
Kemudian, video bergeser ke sebelahnya. Isinya perkenalan satu persatu kades di meja itu. Di antaranya, Kades Mekarsari Cileungsi, Kades Sukajadi Cariu, Kades Citapen /Ciawi.
Diketahui video tersebut, menurut Wiwin Komalasari diambil saat mengikuti kegiatan ombusman.
“Oh iya, itu lagi kegiatan ombusman pelayanan atau pengaduan publik,” katanya, Jumat (2/2/2024).
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: menit24.com
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanggapi Ultimatum Ormas Grib: Saya Tak akan Mendengarkan Ancaman dari Siapapun!
PSN Rempang Eco City yang Dibela Bahlil Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman