NARASIBARU.COM, GELORA - Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta menjadi saksi pidato Capres Ganjar Pranowo yang mengangkat tema keberanian perempuan, khususnya Endah dari Wonosari, Jawa Tengah, dalam melawan intimidasi.
Pidato tersebut mendapat apresiasi tinggi, terutama dari Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam.
Menurut Surokim, pidato Ganjar bisa memperkuat moral pendukungnya, bahkan membuka peluang meraih kemenangan mutlak di Pilpres 2024.
ganjarBaca Juga: Di Debat Segmen Berapa Prabowo Subianto Diserang Anies dan Ganjar
Surokim menjelaskan bahwa pidato Ganjar Pranowo sangat tepat, terutama dalam memotivasi kader banteng yang dikenal sangat militan.
"Penting untuk menjaga dan mengembangkan suara, dan pidato Pak Ganjar mampu mencapai itu dengan membangkitkan semangat para pendukungnya agar tidak gentar dihadapi intimidasi," ujar Surokim.
Kampanye akbar 'Hajatan Rakyat' di Stadion GBK memperlihatkan Ganjar Pranowo di tengah ribuan kader banteng dan pendukung yang antusias.
Baca Juga: Partisipasi Massa Besar di Konser Kampanye Besar Ganjar-Mahfud di Jakarta
Dalam pidatonya, Ganjar menekankan perlunya menghindari intimidasi oleh aparat terhadap rakyat yang hendak menyampaikan hak politiknya.
Ganjar memberikan contoh konkret dari Wonosari, di mana seorang perempuan bernama Endah dengan gagah berani melawan intimidasi aparat.
Video keberaniannya viral di media sosial, di mana Endah tetap tegar menjaga bendera partai dan bendera Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: Ganjar Pranowo-Mahfud MD Tampil Membumi dalam Debat Keempat dengan Kostum Pencinta Alam
Pidato Ganjar Pranowo ini dianggap sebagai langkah strategis untuk membangun solidaritas dan semangat perlawanan terhadap intimidasi.
Penggunaan momentum kampanye akbar untuk menyuarakan keberanian perempuan dan mengecam intimidasi diharapkan dapat memperkuat posisi Ganjar Pranowo dalam persaingan Pilpres 2024.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Hercules Suruh Satpol PP Pasang Lagi Spanduk GRIB yang Dicopot, Netizen Geram: Pemerintah Takut Sama Preman!
Kesaksian Alumni UGM: Tahun 1985 Belum Ada Font Times New Roman
Murka! Hercules Video Call Satpol PP yang Copot Spanduk GRIB Jaya di Senen: Pasang Balik!
Sindir Preman Berseragam Ormas, Danjen Kopassus: Ogah Kerja, Mau Pendapatan Besar!