Kesaksian Teman Seangkatan soal Keaslian Ijazah Jokowi: Pembuatan Skripsi Pakai Mesin Ketik

- Jumat, 21 Maret 2025 | 19:15 WIB
Kesaksian Teman Seangkatan soal Keaslian Ijazah Jokowi: Pembuatan Skripsi Pakai Mesin Ketik


NARASIBARU.COM -
Isu keaslian ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo kembali menjadi perbincangan di media sosial. Sejumlah warganet meragukan tampilan ijazah Jokowi, terutama terkait jenis font yang digunakan.

Namun, Frono Jiwo, teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), menegaskan bahwa ijazah tersebut asli dan tidak berbeda dengan miliknya serta teman-teman seangkatan lainnya.

Masuk dan Wisuda Bersama


Frono yang merupakan teman satu angkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM menyampaikan keprihatinannya atas informasi yang beredar. Ia memastikan bahwa Jokowi benar-benar berkuliah dan lulus dari UGM.

“Kami seangkatan dengan Pak Jokowi, masuk tahun 1980,” kata Frono.

Frono juga mengenang sosok Jokowi saat masih kuliah. Menurutnya, Jokowi adalah pribadi yang pendiam, tetapi memiliki selera humor yang tinggi ketika berkumpul dengan teman-temannya.

“Pak Jokowi orangnya pendiam, tapi kalau ngobrol selalu kocak, apa yang jadi pembicaraan selalu mengundang tawa,” kenangnya.

Selain itu, Jokowi dikenal memiliki hobi naik gunung. Beberapa gunung di Jawa dan Sumatera pernah didakinya, meskipun Frono mengaku jarang ikut serta.

“Pak Jokowi sering naik gunung, tapi saya jarang dan seingat saya, saya tidak pernah bareng naik gunung sama Pak Jokowi,” paparnya.

Ijazah Sama dengan Milik Teman Seangkatan


Menanggapi isu yang menyebutkan bahwa ijazah Jokowi palsu, Frono menegaskan bahwa tampilan ijazah miliknya sama dengan milik Jokowi.

“Ijazah saya bisa dibandingkan dengan ijazahnya Pak Jokowi. Semua sama kecuali nomor kelulusan ijazah dari Universitas dan Fakultas,” ujarnya.

Menurut Frono, format ijazah, termasuk tanda tangan Rektor Prof. T Jacob dan Dekan Prof. Soenardi Prawirohatmodjo, tidak berbeda antara satu mahasiswa dengan yang lain.

Skripsi Diketik Manual, Dicetak di Percetakan


Frono juga membantah anggapan bahwa skripsi Jokowi mencurigakan karena penggunaan font tertentu.

Ia menjelaskan bahwa seluruh mahasiswa di angkatannya menulis skripsi menggunakan mesin ketik, sedangkan sampul dan lembar pengesahan dicetak di percetakan.

“Pembuatan skripsi semua pakai mesin ketik, walaupun sudah ada komputer tapi jarang sekali yang bisa. Kalau sampul, lembar pengesahan, penjilidan skripsi semua di percetakan,” katanya.

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, yang sebelumnya menyebutkan bahwa percetakan di sekitar kampus UGM sudah umum digunakan oleh mahasiswa sejak dulu.

Setelah lulus dari UGM, Frono dan Jokowi sempat bekerja di perusahaan yang sama, yakni PT. Kertas Kraft Aceh (Persero).

Mereka masuk bersama, termasuk almarhum Hari Mulyono, adik ipar Jokowi.

“Kami bertiga, Pak Jokowi, saya, dan almarhum Hari Mulyono bareng-bareng masuk kerja,” kenangnya.

Namun, Jokowi hanya bertahan selama dua tahun. Menurut Frono, alasan Jokowi keluar adalah karena istrinya, Iriana, merasa tidak betah tinggal di area basecamp perusahaan yang terletak di tengah hutan pinus di Aceh Tengah.

“Setelah Pak Jokowi menikah, Ibu Iriana kayaknya tidak betah karena basecamp berada di tengah hutan pinus di Aceh Tengah, Pak Jokowi resign dulu, tinggal saya dan almarhum Hari Mulyono yang masih bertahan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, memastikan bahwa Jokowi memang pernah berkuliah di UGM, aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, menyelesaikan skripsi, dan memperoleh ijazah secara sah.

“Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegasnya.

Sumber: kompas

Komentar