Ada Pengkhianat, Video Jagoan Cikwul Palak THR Ternyata Direkam Teman Sendiri, Berakhir Diciduk Polisi

- Sabtu, 22 Maret 2025 | 14:30 WIB
Ada Pengkhianat, Video Jagoan Cikwul Palak THR Ternyata Direkam Teman Sendiri, Berakhir Diciduk Polisi


NARASIBARU.COM -
  Belakangan video menyoroti ormas minta THR ke perusahaan di Sukabumi, Jawa Barat, viral.

Dalam video viral, pria mengaku Jagoan Cikiwul itu tampak berdebat dengan satpam perusahaan.

Kini, pria tersebut diketahui bernama Suhada dan telah ditangkap polisi.

Usut punya usut, aksi viral itu direkam sendiri oleh teman Suhada.

Niat dibagikan ke grup internal, video itu justru viral di media sosial.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Kronologi ormas minta THR ini diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi.

tersangka Suhada datang ke pabrik bersama tiga rekannya berinisial M, A, dan D. 

"Setelah sampai di PT tersebut, untuk tersangka S dan Saudari M mendatangi si security dan terjadilah seperti apa yang kita lihat bersama di video viral," kata Binsar, dilansir Tribun Jakarta, Jumat (21/3/2025). 

Binsar mengatakan, saudari M adalah Ketua Ormas GMBI Kecamatan Bantargebang yang merekam kejadian tersebut.

"Saudari M ini memvideokan dan setelah selesai, video tersebut di-share ke grup WhatsApp GMBI Kecamatan Bantar Gebang," ucap Binsar. 

Entah bagaimana, video tersebut tersebar luas hingga viral sehingga sempat muncul kecurigaan antar-anggota ormas. 

"Tidak tahu bagaimana akhirnya video itu viral dari grup WhatsApp mereka sendiri. Sehingga pada saat viral di antara mereka saling curiga, ini ada pengkhianat," terangnya. 

Adapun Binsar mengatakan bahwa pihaknya tak mentoleransi aksi premanisme berkedok ormas.

"Kami tidak mentolerir adanya aksi premanisme berkedok ormas atau LSM di wilkum Bekasi Kota," ucapnya.

Binsar lantas meminta kepada masyarakat untuk melapor apabila menemukan aksi premanisme berkedok ormas di wilayah Bekasi Kota.

"Silakan masyarakat jika menemui aksi premanisme bisa menghubungi kantor kepolisian terdekat atau melaporkan ke call center 110," ujarnya.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria berbadan gempal berdebat dengan seorang sekuriti sebuah pabrik di kawasan Cikiwul, Kota Bekasi.

Dari video yang diunggah salah satu Instagram itu, satu orang wanita yang merekam video itu, terlihat sedang cekcok dengan sekuriti karena memaksa untuk bertemu pimpinan pabrik.

Adapun dalam keterangan video disebutkan jika mereka membawa surat yang meminta uang kepada pihak pabrik diduga dalam rangka THR.

Bahkan, dengan lagak sok jago, pria tersebut mengaku merupakan jagoan di daerah Cikiwul untuk membuat sang sekuriti takut.

Di sana, pria itu, mengaku menjadi penguasa di daerah tersebut. 

"Elu makan berak di sini, lu nggak ngehargain gue. Elu kalo pengen tau, gue jagoan yang megang Cikiwul nih, gue nih. Massa gue banyak di sini, kalau gue tutup jalan di depan, nggak bisa gerak," kata pria tersebut.

"Ya gimana kita kan sesuai prosedur juga, Pak," jawab sekuriti. 

"Gue mau ketemu pimpinan lu di sini, siapa bos lu? Gue nggak ada hubungan sama lu, kita sama perusahaan. Bos lu siapa, nggak mau kenal gue. Gue selama ini nggak pernah turun, yang turun ke sini anak buah gue, gue nggak pernah turun, gue pengen buktiin ternyata kayak gini semuanya nggak menghargai lingkungan," lanjut pria itu.

Pihak kepolisian yang sudah melihat video viral tersebut, langsung menindaklanjuti. Adapun aksi itu terjadi pada Senin (17/3/2025).

Kanit reskrim Polsek Bantargebang, Iptu Ahmad, mengatakan pria tersebut datang ke perusahaan meminta dana untuk berbagi takjil. 

Namun, dana tersebut belum dicairkan pihak perusahaan.

"Duduk perkaranya dia ke situ memang dia ngajuin proposal dengan dasar tanggal 23 itu hari Minggu besok dia mau berbagi takjil." 

"Dia di situ ngajuin proposal ke perusahaan itu. Tapi memang dari liatnya nggak ada," kata Ahmad kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).

Menyebut dari LSM Gerakan Masyarakat Bawh Indonesia (GMBI)


Dalam kesempatan itu, Suhada diduga mencatut nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bekasi.

Sebab, saat mendatangi perusahaan plastik, ia mengenakan romi hitam berlogo LSM GMBI.

Terkait hal itu, Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya, memberikan bantahan.

Ia memastikan Suhada bukan salah satu anggotanya.

Asep juga mengungkapkan pihaknya tidak pernah merilis atribut rompi seperti yang dikenakan Suhada, untuk anggotanya.

Karena itu, Asep merasa aksi Suhada telah mencoreng nama LSM GMBI demi kepentingan pribadi.

"Secara tegas, kami nyatakan yang bersangkutan atau oknum tersebut bukanlah anggota LSM GMBI," kata Asep dalam video yang diterima Kompas.com, Jumat.

"Artinya, oknum tersebut diduga telah mencoreng nama lembaga untuk kepentingan pribadi dan kami akan mengusut tuntas oknum tersebut," imbuh dia.

Sumber: tribunnews

Komentar