NARASIBARU.COM - Seorang wanita berinisial FH (27) diduga tertipu jasa penukaran uang baru untuk Idul Fitri 2025. Dia diduga kena tipu oknum anggota Polda Metro Jaya (PMJ) berinisial GVF (35) hingga belasan juta rupiah. Modusnya sebagai anggota kepolisian, dapat memuluskan aksinya.
Niatnya, FH menukarkan uang pecahan. Keduanya menyanggupinya sehingga terjadi transaksi.
"Hari Jumat (21/3/2025) jam 12.58 WIB saya menghubungi GVF untuk menanyakan terkait penukaran uang pecahan kecil (UPK), kemudian GVF menjawab dengan mengatakan ada uang pecahan," kata FH kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).
Kemudian FH mengirimkan list UPK, yang akan ditukarkan. GVF pun menjawab "uang pecahan ready, tapi selasa (25/3/2025) malam jam 8 bisa diantar," lanjutnya.
“Pada Senin (24/3/2025) saya chat lagi GVF dengan menanyakan UPK masih ada atau tidak, GVF pun menelfon dengan mengatakan UPK nya ready dan transfer saja Selasa (25/3/2025) diantarkan UPKnya," jelas FH.
"FH pun merequest UPKnya dengan rincian: pecahan 20K (4.000.000); pecahan 10K (3.000.000); pecahan 5K (1.500.000) pecahan 2K (1.200.000). Jika dikalkulasikan total Rp 9.700.000," bebernya.
Ketika FH mengirimkan request tersebut, GVF menjawab "yaudah dah aku order kirim aja (transfer) ke rek". FH pun melakukan transfer ke Rekening BCA atas nama GVF dalam 2 (dua) hari berturut-turut dan sejumlah 3 (tiga) kali jumlah pengiriman yakni, Senin, tanggal 24 Maret 2025 tahap pertama pukul 13.02 WIB Rp 9.200.000, tahap kedua 17.43 WIB Rp 500.000.
Kemudian, Selasa tanggal 25 Maret 2025 FH menambahkan jumlah transfer pembayaran pukul 13.03 WIB Rp 20.000.000. Bukti transfer tertanggal 24-25 Maret 2025 pun mengikat kedua belah pihak.
FH pun sempat menelepon GVF untuk menanyakan apakah uang tersebut merupakan uang palsu, GVF pun menyakinkan dengan jaminan Kartu Tanda Anggota (KTA)-nya.
“Enggalah, aku jaminin aku kirim KTA ku gampang cari polisi," kata FH menirukan pernyataan GVF.
"Mendengar jawaban Games yang meyakinkan, saya pun menamahkan jumah transfer jam 13.30 WIB dengan total Rp 20.000.000 dan sepakat untuk diantarkan jam 19.00 WIB, sehingga total jadi Rp 29.700.000," sambungnya.
Pada Selasa (25/3/2025) jam 18.45 WIB, FH kembali menanyakan sudah dimana pengantarannya. GVF menjawab lagi, bahwa dirinya sedang penjagaan bola di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sehingga mengulur waktu untuk mengantarkan UPK.
"Saya menunggu hingga jam 01.07. karena menunggu lama saya pun meminta shareloc," lanjutnya.
FH dan GVF bertemu di pasar Pulo Jahe. Namun demikian, saat bertemu GVF memberikan uang pecahan yang tidak sesuai dengan request-an awal.
"Total UPK yang diminta ditukarkan Rp 29.700.000. Namun, yang diberikan GVF Rp 5.200.000 dengan rincian, 5k 8 gepok (4.000.000) 2K 6 gepok (1.200.000), padahal requesan UPK Pecahan 20K 2 gepok (4.000.000), Pecahan 10K 3 gepok (3.000.000), Pecahan 5K 3 gepok (1.500.000), Pecahan 2K 6 gepok (1.200.000)," ungkap FH.
GVF pun berjanji untuk mengirimkan lagi sisanya Rabu (26/3/2025) jam 11.00 WIB. Rabu (26/3/2025) jam 12.13 kurir pun datang untuk mengantarkan UPK, tetapi hanya mengirimkan pecahan 20K 2 gepok (4.000.000), pecahan 10K 3 gepok (3.000.000).
"Untuk penukaran UPK yang 20.000.0000 juta tidak diantarkan, GVF berjanji mengirimkan Sore tetapi waktu yang ditentukan lagi-lagi meleset. Saya pun menanyakan lagi di jam 17.13 WIB kapan dikirimkan UPKnya," tuturnya.
"GVF menjawab sedang nunggu dari BI (Bank Indonesia), saya pun mengatakan kok menunggu lagi kan situ yang bilang kemarin UPKnya ready. respons dari GVF pun tidak ada. saya pun Kembali mengechat dengan mengatakan "Saya tunggu itikad baik untuk mengembalikan uang saya, kalo tidak ada (dikembalikan) saya tempuh jalur hukum".
Lalu pada Kamis (27/3/2025), sekitar jam 11.33 WIB FH kembali menanyakan bagaimana tindak lanjut uang tersebut. GVF berjanji akan dikirimkan sekitar pukul 14.00 WIB. "Besok Jumat (28/3/2025) jam 14.00 dikirim ke kostmu."
Terakhir, pada Jumat (28/3/2025) kemarin, sekitar pukul 13.33 WIB FH menanyakan kembali uang tersebut. Games menjawab "Ntar habis magrib ketemu" alasannya "lagi tugas OPS Ketupat".
Tak sampai di situ, FH kembali menekankan kepada GVF agar segera beritikad baik. Namun GVF memandang enteng.
"Magrib ini saya tunggu waktu terakhir, kalo nanti sampai magrib ga ada, mohon maaf anda sendiri yang rugi, saya bakal tegas melapor ke polda metro dan propam. GVF menjawab "terserah lu lah"," katanya.
Atas hal demikian, FH akan melaporkan GVF ke Propam Polda Metro Jaya. Namun sembari menunggu iktikad baik GVF, laporan dugaan penipuan tersebut sementara dicadangkan atau ditangguhkan.
Sumber: monitor
Artikel Terkait
Viral Minta THR Rp165 Juta ke Perusahaan, Kades Klapanunggal Minta Maaf: Hanya Imbauan
Ponsel Milik Massa Aksi Cabut UU TNI di Bogor Masih Disita Polisi, Tuntut Kembalikan
Diduga Hina Guru Tua Pengkhianat dan Monyet, Gus Fuad Plered Dilapor ke Polisi
Didemo Dikatain Menteri Cabul, Menag: Ya Allah Sendainya Benar Ampuni Hamba, Kalau Fitnah Ampuni juga Hamba