NARASIBARU.COM - JAKARTA - Elektabilitas Ridwan Kamil paling top sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2024.
Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, Ridwan Kamil yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat itu unggul ketimbang Sandiaga Uno dan nama lainnya.
Populasi survei Indikator Politik Indonesia ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang punya hak pilih. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel yang dianalisis sebanyak 2060 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan spot check, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan elektabilitas Ridwan Kamil dalam simulasi delapan nama mencapai 23,3 persen.
"Ridwan Kamil unggul, terlalu jauh bedanya dengan Sandi," kata Burhanuddin seperti dilansir Antara pada Kamis (11/5).
Dia memerinci elektabilitas Sandiaga Uno bertengger di posisi kedua dengan 19,5 persen.
Selanjutnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY 11,3 persen.
Gibran Rakabuming 10,3 persen.
Ahmad Sahroni 8,1 persen.
"Heru (Budi Hartono) dan Ahmad Riza Patria juga tipis (selisihnya)," kata Buhanuddin.
Elektabilitas Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam simulasi delapan nama adalah 5,8 persen, Ahmad Riza Patria 5,4 persen, dan Bima Arya Sugiarto 0,8 persen.
Dalam simulasi enam nama dengan asumsi Sandiaga Uno dan Gibran Rakabuming tidak maju sebagai cagub DKI Jakarta, Ridwan Kamil tetap unggul dengan jumlah elektabilitas mencapai 35,7 persen.
"Ridwan Kamil itu melejit sendirian di sini. Nama-nama yang lain agak tercecer di belakang," ucap Burhanuddin.
Dalam simulasi enam nama tersebut, secara berturut-turut di bawah Ridwan Kamil adalah AHY (13,9 persen), Ahmad Sahroni (9,9 persen), Heru Budi Hartono (7 persen), Ahmad Riza Patria (6,7 persen), dan Tri Rismaharini (6 persen).
Namun, apabila Ridwan Kamil diasumsikan tidak maju dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang, Ahmad Sahroni yang memimpin dengan elektabilitas 22,5 persen.
Burhanuddin menyampaikan hal itu saat menjelaskan simulasi empat nama cagub DKI.
Selanjutnya, kata dia, disusul Tri Rismaharini dengan 14,1 persen.
"Sahroni karena sudah relatif sering sosialisasinya dan konon maju sebagai calon gubernur dan Risma mungkin diproyeksikan sebagai calon gubernur," kata Burhanuddin.
Adapun dua nama terakhir dalam simulasi empat nama tersebut, yaitu Ahmad Riza Patria dengan elektabilitas 12,1 persen dan Heru Budi Hartono dengan 11,7 persen.
Namun, menurut Burhanuddin, persentase responden yang memilih untuk tidak tahu atau tidak menjawab ketika dihadapkan dengan pilihan simulasi empat nama tersebut juga tinggi, yakni 39,6 persen.
"Kalau dari empat nama ini, Ahmad Sahroni unggul, tetapi undecided besar sekali. Ada 39,6 persen warga DKI Jakarta yang tidak punya pilihan kalau empat nama ini yang disodorkan di kertas suara," katanya. (antara/jpnn)
Sumber: jakarta.jpnn.com
Artikel Terkait
Mengejutkan! Terungkap Data Jokowi di KPU: SD, SMP, SMA Kosong, Kok Bisa?
Minta Wartawan Keluar Saat Acara Danantara, Prabowo: Saya Banyak Menegur Direksi, Kan Gak Enak
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Komaruddin Watubun: Itu Purnawirawan yang Bukan Kelas Abal-abal
Viral Video Pelatih Futsal Banting Siswa SD di Surabaya, Korban Alami Cedera Berat