Terjawab Alasan Tukul Pembacok Arya Saputra Sulit Ditangkap, Ada Hubungan dengan Masa Lalu Kelam

- Sabtu, 13 Mei 2023 | 10:30 WIB
Terjawab Alasan Tukul Pembacok Arya Saputra Sulit Ditangkap, Ada Hubungan dengan Masa Lalu Kelam

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak alasan ASR alias Tukul (17) pelaku pembacokan Arya Saputra siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor sulit ditangkap.

Sebelum berhasil ditangkap di Yogyakarta, pada Kamis (11/5/2023), Tukul sempat buron selama dua bulan.

TONTON JUGA

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso kemudian membeberkan alasan pihaknya kesulitan menangkap Tukul.

Menurut Bismo, remaja 17 tahun tersebut cukup lihai dalam hal melarikan diri.

"Kendalanya ini tersangka cukup lihai," ucap Bismo.

Bukan tanpa penyebab, keahlian Tukul melarikan diri ternyata dipengaruhi oleh masa lalunya yang kelam.

Sebelum membacok Arya Saputra sampai meninggal dunia di Simpang Pomad, Tukul rupanya merupakan seorang residivis.

Baca juga: Detik-detik Tukul Pembacok Arya Saputra Digiring Polisi, Cuma Bisa Tertunduk dengan Tangan Diborgol

Meski masih berusia muda, Tukul pernah terlibat beberapa kasus kejahatan, mulai dari penjambretan hingga pencurian.

Bahkan Tukul pernah merasakan penjara.

"Sebelumnya memang dia pernah terlibat kejahatan jambret, pencurian di wilayah Bogor Kabupaten," kata Bismo.

"Kemudian ditahan di Polres, kemudian teruskan di Lapas, melakukan kejahatan ini," imbuhnya.

Bismo lalu menjelaskan saat Tukul tahu dirinya menjadi buronan polisi, remaja tersebut langsung melarikan diri ke beberapa wilayah.

Mulai dri Jakarta hingga Yogykarta.

Baca juga: Ayah Arya Saputra Ingin Tukul Pembacok Putranya Dihukum Mati, Lihat Muka Pelaku Pun Langsung Emosi

"Mendengar dia buron dan dicari, ia lalu melarikan diri Bogor kota, Cianjur, kemudian Jakarta, lalu ke Yogkarta," ujar Bismo.

"Dia berusaha menghilangkan jejak," imbuhnya.

Di Yogyakarta, Tukul ditangkap di sebuah warung.

Rupanya di sela-sela pelariannya, Tukul bekerja di warung tersebut demi mengisi perut.

"Selama di Yogyakarta dia warung, sempat bekerja," kata Bismo.

Ayah Angkat Arya Meradang

Mendapat kabar Tukul ditangkap dari pihak kepolisian, keluarga angkat Arya Saputra langsung mendatangi Polresta Bogor Kota.

Mereka ingin memastikan bahwa pelaku benar-benar sudah tertangkap.

Setelah tiba di Mapolresta Bogor Kota, ayah angkat Arya Saputra, Ruja'i tak kuasa menahan rasa amarahnya ketika melihat pelaku yang sedang di BAP oleh pihak kepolisian.

Bahkan, Ruja'i mengakui bahwa dirinya sempat mengumpat kepada pelaku karena emosinya sudah tak tertahankan lagi.

Baca juga: Doa Keluarga dan Ibu Penuntun Syahadat Arya Saputra Terkabul, Tukul Pembacok Siswa SMK Ditangkap

"Terus terang aja saya ngomong kasar tadi karena emosi sama dianya (pelaku)," ujarnya kepada wartawan di kediamannya di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (11/5/2023).

Bahkan, karena rasa emosinya yang sudah memuncak, Ruja'i begitu bernafsu untuk memberikan pelajaran terhadap pelaku pembunuh anaknya.

"Saya sih pengen nonjok terus terang aja, saya udah kesel banget," katanya.

Karena khawatir terjadi kegadugan yang berlebih, Ruja'i pun diarahkan oleh polisi untuk menunggu di luar ruangan BAP.

"Akhirnya ditahan sama polisinya disuruh tunggu di luar," katanya.

Baca juga: Tukul Eksekutor Pembacokan Arya Saputra Ditangkap di Yogya, Sikap Tak Pantas Keluarga Pelaku Terkuak

Ruja'i lalu berharap pelaku mendapat hukuman mati.

"Semuanya berharap dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati," ujarnya.

Ruja'i mengaskan, pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

Sebab, kata dia, nyawa seseorang tidak bisa tergantikan dengan apapun.

"Karena anak saya engga bisa dibayar dengan uang, nyawa harus bayar nyawa," tegasnya.

Di tempat yang sama, ibu angkat korban, Kusmiati (51) mengutarakan hal senada.

Baca juga: Tukul Pembacok Arya Saputra Siswa SMK di Bogor Sudah Buron 2 Bulan, Terkuak Kondisi Makam Korban

Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya.

"Kalau dihukum ringan kan bisa keluar, kalau anak saya kan engga bisa kembali," katanya.

Seperti diketahui, Arya Saputra meninggalkan orang-orang yang dicintainya dengan cara yang cukup tragis, yaitu menjadi korban pembacokan oleh pelajar lain ketika pulang sekolah pada Jumat (10/3/2023).

Arya Saputra yang saat itu bersama empat orang temannya sedang menyebrang jalan di Simpang Pomad terkena sabetan senjata tajam oleh tiga orang pelajar yang berboncengan dari arah Cibinong menuju Kota Bogor.

Akibatnya, Arya Saputra mengalami luka terbuka pada bagian wajah sebelah kiri.

Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong karena luka yang dialaminya sangat serius.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: jakarta.tribunnews.com

Komentar