Baru Melahirkan, Wanita Kaget Temannya Lancang Menyusui Bayinya Diam-diam, 'Habis Nangis Terus'

- Minggu, 14 Mei 2023 | 00:00 WIB
Baru Melahirkan, Wanita Kaget Temannya Lancang Menyusui Bayinya Diam-diam, 'Habis Nangis Terus'

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang wanita Malaysia membagikan pengalaman traumatisnya yang melibatkan teman dekatnya tiba-tiba tanpa ijin menyusui bayinya.

Dikutip dari World of Buzz pada 12 Mei 2023, wanita tersebut memposting video di Tiktok mengenai kejadian tersebut.

Tak hanya sekali, sahabatnya mengkhianati kepercayaannya, sampai dua kali, nekat menyusui bayinya yang baru lahir.

Wanita tersebut, @afieqahhasanah menceritakan bagaimana seorang teman dekatnya tertangkap basah sedang menyusui anaknya tanpa seizinnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat acara keluarga di minggu pertama bulan Mei.

Dan hingga saat ini, kejadian tersebut masih terngiang-ngiang di kepalanya sampai-sampai ia ingin menangis karena stres.

Dalam video berdurasi 3 menit tersebut, @afieqahhasanah mengatakan bahwa ia menitipkan anaknya ke pengasuhan temannya untuk sementara waktu.

Baca juga: Istri Selalu Kunci Pintu Tiap Menyusui Bayinya, Suami Curiga Ada Hal Janggal, Faktanya Buat Iba

Baca juga: Lelah hingga Ketiduran saat Menyusui, Ibu Ini Pilu Bayinya Lemas Tersedak Susu: Tuhan Menyayanginya

Ia kemudian terkejut ketika mendapati teman dekatnya itu sedang menyusui balitanya.

Sang teman mengaku bahwa dia melakukannya karena bayinya menangis.

"Saya telah kehilangan kemampuan untuk mempercayai orang lain, saya benar-benar sedih,

Saya menjaga anak-anak saya dengan baik, memastikan tidak ada orang yang mencium atau memeluk mereka,

Karena saya takut mereka akan tertular penyakit setelah mendengar apa yang terjadi pada balita lain,

Tapi teman dekat saya ini melakukan hal itu pada anak saya, bahkan tanpa meminta izin dari saya."

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa kejadian tersebut sebenarnya merupakan kejadian yang kedua kalinya.

Karena untuk kedua kalinya, ia tertangkap basah sedang menyusui anaknya oleh ibunya.

Klik disini untuk melihat videonya

Postingan tersebut menjadi viral dengan lebih dari 1,9 juta penayangan dan lebih dari 185.000 disukai.

Di kolom komentar video tersebut, banyak netizen yang marah dengan tindakan teman dekatnya dan bersimpati kepada wanita tersebut atas apa yang telah terjadi.

Salah satu netizen mengatakan bahwa ia sangat marah setelah mendengar apa yang telah terjadi, sementara komentator lainnya tidak dapat membayangkan sesuatu yang terjadi pada anak-anaknya sendiri.

Seorang netizen lainnya merasa bingung dengan tindakan teman dekatnya, karena menyusui anak orang lain bukanlah sesuatu yang akan dilakukan jika bayi menangis.

Dan tindakan tersebut dianggap lancang dan melampaui batas oleh para netizen.

Hingga 12 Mei 2023, postingan tersebut masih menjadi viral dan banyak dibicarakan banyak orang.

Kisah Lain, 23 Tahun Lalu Bayi Ditelantarkan di Toserba, Kini Jadi Orang Sukses di AS

Seorang wanita yang dibesarkan oleh orang tua Amerika akhirnya mengetahui kebenaran mengapa ia ditinggalkan oleh keluarganya 23 tahun setelah ia terakhir kali bertemu dengan orang tua kandungnya.

Dikutip dari Yourtango.com pada 18 Maret 2023, Valli dan Stephen Halbeisen, mengadopsi Zoe Halbeisen dari Tiongkok saat ia berusia tiga tahun

Ketika Zoe baru berusia sembilan hari, orang tuanya meninggalkannya di Tian Long Department Store di Changzhou, Tiongkok.

Para pegawai menemukannya terbungkus selimut di tangga saat akan menuju toko.

Dia dititipkan di panti asuhan, Changzhou Social Children's Welfare Institute, di mana keluarga Halbeisen akhirnya mengadopsinya.

Zoe dibesarkan di Charlotte, Michigan, di mana dia bersekolah di SMA Grand Ledge.

Sekarang, Zoe sukses menjadis seorang software engineer yang tinggal di New York City.

23 tahun setelah ditelantarkan, ia pergi ke Tiongkok untuk bertemu dengan keluarga kandungnya.

Hampir sepanjang hidupnya, dia tidak tahu mengapa orangtuanya meninggalkannya.

Namun pada tahun 2019, orang tua kandungnya, ayah Chen Xin Zhong dan ibu Wang Xu Mei, terhubung kembali dengannya secara online.

Dia mengetahui bahwa mereka menyerahkannya karena mereka tidak mampu merawatnya karena kebijakan satu anak di Tiongkok pada saat itu.

Namun, setelah meninggalkan  Zoe, mereka mengalami penyesalan mendalam, yang mendorong mereka untuk menemukan Zoe lagi.

Tiongkok memberlakukan kebijakan satu anak dari tahun 1980 hingga 2015.

Selama masa itu, jika orang tua memiliki lebih dari satu anak, pemerintah akan mendenda mereka, sehingga banyak orang tua yang tidak mampu membayar biaya untuk memiliki anak lebih dari satu.

Secara tradisional, anak laki-laki lebih diinginkan karena mereka akan meneruskan nama dan properti keluarga, serta merawat orang tua ketika mereka tua.

Jadi, banyak orang tua yang menyerahkan bayi perempuan untuk diadopsi.

Setelah melakukan obrolan video dan berkirim pesan dengan mereka dan kedua saudara perempuannya, Chen Lin dan Chen Hong, ia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk bertemu dengan keluarganya.

Pada akhir Agustus 2019, Zoe, ayahnya, Stephen, dan pacarnya, Blaine, naik pesawat ke Shanghai.

Setelah penerbangan selama 15 jam, mereka menaiki kereta api ke kota kelahirannya, Changzhou.

Ketika mereka akhirnya tiba, dia disambut tidak hanya oleh orang tua kandungnya tetapi juga oleh banyak kerabatnya yang lain.

"Saya tidak menyangka akan disambut sebanyak itu, ketika saya melihat kelompok besar itu, saya sangat takjub, kami semua terkejut karena ini benar-benar terjadi," katanya.

Selain bertemu dengan keluarga dekatnya untuk pertama kalinya, ia juga mengunjungi kakek, nenek, bibi, paman, dan sepupunya.

Namun, mereka tidak hanya bertemu dengan anggota keluarga, mereka mengunjungi toserba yang ditinggalkannya beberapa dekade sebelumnya.

Sebuah hotel telah menggantikan Tian Long Department Store, namun yang luar biasa, beberapa mantan karyawan berkumpul di sana untuk menyambut kedatangannya.

Mereka menawarinya makanan dan menunjukkan foto-foto dirinya saat masih bayi.

"Kami pikir kami akan bertemu dengan beberapa orang saja, ada lebih dari 20 orang di sana,

Mereka memasang papan nama di hotel yang bertuliskan, 'Selamat datang di rumah Zoe,' dan dalam bahasa Inggris."

Pertemuan itu juga membuat Stephen emosional. "Saya sangat terharu," katanya.

Mereka juga mengunjungi beberapa tempat wisata lainnya, termasuk properti yang menjadi tempat berdirinya Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Changzhou, namun sebuah komunitas lansia berdiri di tempat panti asuhan tersebut.

Mereka kemudian pergi ke Provinsi Anhui, tempat orang tua kandungnya sekarang tinggal, yang membutnya lebih emosional.

Banyak lagi kerabat dan keluarga kandungnya serta teman-teman dan tetangganya yang menyambutnya.

"Sungguh luar biasa, ada begitu banyak orang. Ini adalah sebuah keluarga besar."

Perjalanan ditutup dengan seluruh keluarga menjelajahi Shanghai bersama-sama.

"Saya hanya berpikir bahwa negara ini sangat indah, ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan dalam satu kali kunjungan,

Saya masih memiliki banyak hal yang masih ingin saya lakukan di Tiongkok, tetapi perjalanan ini adalah tentang keluarga," katanya.

Zoe mengatakan bahwa ia berhutang budi pada kedua orang tuanya.

Orang tua kandungnya menghabiskan waktu 20 tahun untuk mencarinya setelah keluarga Halbeisen mengadopsinya.

Baru dengan bantuan organisasi nirlaba DNAConnect.Org milik Lan dan Brian Stuy, yang bekerja untuk menghubungkan anak-anak Tionghoa yang diadopsi dengan orang tua kandung mereka, mereka akhirnya bisa saling mengenal.

"Saya bisa saja menjalani seluruh hidup saya tanpa pernah bertemu dengan salah satu dari mereka, sayang sekali jika saya tidak mengetahuinya, dan kami semua tidak terhubung."

Stephen juga merasa keluarganya berkembang, dia menggambarkan saudara perempuan Zoe dan seorang sepupunya sebagai anaknya sendiri.

"Saya merasa seperti memiliki tujuh anak perempuan sekarang, bukan hanya empat," katanya.

(Tribunnewsmaker.com/Talitha)

Sumber: newsmaker.tribunnews.com

Komentar