Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau yang biasa disapa JK, mengatakan ekonomi di Indonesia dikuasai oleh orang China, padahal populasi mereka di Tanah Air minoritas.
Hal hal tersebut dia sampaikan dalam acara halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (12/5/2023) malam.
Mulanya, Jusuf Kalla mengatakan orang muslim yang masuk daftar 100 orang terkaya jumlahnya sedikit. Lalu dia bandingkan Indonesia dengan Malaysia, bahwa di Malaysia penduduk China di sana 30 persen dari populasi dan menguasai 60 persen ekonomi Malaysia.
"Kita di Indonesia penduduk Tionghoa hanya 4,5 persen, tapi menguasai ekonomi lebih 50 persen. Jadi kekuatan lebih dari 10 kali lipat dari jumlahnya," kata Jusuf Kalla dikutip dari akun Youtube ICMI TV, Sabtu (13/5).
Dia memberi contoh di beberapa negara Islam lainnya seperti Arab, ternyata hal seperti di Indonesia ini tak terjadi di sana, alias ekonomi mereka dikuasai oleh para pribumi atau penduduk asli.
"Negara lain tidak, Pakistan yang kaya, Arab apalagi. Di Turki dari 10 orang kaya, 9 orang Turki asli," jelas dia.
Meski begitu, Jusuf Kalla menegaskan dirinya tidak menyalahkan masyarakat China di Indonesia yang dia sebut menguasai lebih dari 50 persen ekonomi itu.
"Tentu sahabat-sahabat kita bayar pajak, pekerjakan orang. Tapi tantangan terbesarnya di kita. Mereka tidak salah, yang kurang kita," tegas dia.
Sumber: kumparan.com
Artikel Terkait
Sorot Ide Lucu Prabowo, ICW: Penjara di Pulau Terpencil Malah Bikin Napi Korupsi Semakin Sulit Diawasi
Sesumbar Tantang Duel, Endingnya Anwar Harimau Medan Pucat Dihadapan Hercules: Mana Mukamu!
Korban Penipuan Kepala Cabang Maybank Rp 30 Miliar Kent Lisandi Meninggal Dunia, Depresi Berujung Serangan Jantung
Viral Guru di Makassar Mengaku Ditiduri Anggota DPRD, Polisi: Tidak Ada Laporannya