Hasil jajak pendapat Charta Politika Indonesia memperlihatkan mayoritas publik yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi cenderung memberikan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon Presiden 2024 mendatang.
"Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma'aruf, ternyata 61 persen memilih Ganjar Pranowo dan hanya 18 persen menyatakan hanya memilih Prabowo Subianto, serta 14 persen kepada Anies Baswedan," ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis hasil survei di kanal Youtube Charta Politika, Senin (15/5).
Dalam survei diketahui indeks kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 79,1 persen. Hal tersebut, menurut Yunarto sudah lebih dari angka cukup.
Sementara, 19,5 persen lainnya menjabarkan kurang puas atau ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah Jokowi dan 1,4 persen tidak tahu.
Charta juga melakukan tabulasi silang terkait tingkat kepuasan pemerintahan Jokowi dengan pilihan politiknya saat ini. Charta membuat simulasi menjadi 3 nama: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan 43% yang tidak puas sama sekali dengan pemerintahan Jokowi lebih memilih Prabowo Subianto, disusul 39% memilih Anies Baswedan.
Yunarto mengungkap, mayoritas pemilih Prabowo Subianto masih didominasi pendukung yang antitesis terhadap Jokowi dalam pemilu 2019 lalu.
"Pemilih Prabowo masih ditopang oleh basis pemilih 2019 yang cenderung anti-terhadap pemerintahan Jokowi," lanjut Yunarto.
Hasil survei tersebut menjawab apa yang disampaikan Presiden Jokowi dalam musra yang digelar para relawan Jokowi beberapa waktu lalu.
Dalam survei tersebut juga diungkapkan tidak ada kebingungan di antara pemilih Jokowi-Ma'aruf seperti apa yang disampaikan dalam acara relawan tersebut.
"Ternyata tidak ada kebingungan seperti yang coba ditafsirkan dalam musra kemarin, mayoritas relawan Jokowi mendukung Ganjar Pranowo," jelasnya.
Data tersebut diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Charta Politika pada periode 2-7 Mei 2023 yang dilakukan secara tatap muka dari sebanyak 1.220 responden yang berusia 17 tahun ke atas yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.
Penarikan sampel tersebut menggunakan metode multistage random sampling dan memiliki potensi kesalahan (margin of error) sebesar kurang dari 2,82 persen.
(LAN)
Sumber: kumparan.com
Artikel Terkait
Terdakwa Kasus Timah Suparta Meninggal Dunia
Dinilai Berbahaya, Eks Pegawai KPK Bongkar Dosa-dosa Lili Pintauli usai jadi Stafsus Walkot Tangsel
Jokowi Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
Mahfud MD Geram Anak Kecil Hina Try Sutrisno