Jakarta: Cawe-cawe Presiden Joko Widodo terhadap pencapresan 2024 mendapat respons negatif dari warganet. Berdasarkan survei Continuum INDEF, sebanyak 92 persen warganet mengeluhkan tindakan Presiden Jokowi memanggil enam ketua umum partai politik ke Istana, kecuali Partai NasDem.
Berdasarkan analisis big data Continuum INDEF sebanyak 8 persen warganet menyebut Presiden Jokowi ikut campur dalam menentukan capres dan cawapres yang sesuai dengan arah kemajuan bangsa.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada 28 April- 8 Mei 2023 tercatat sebanyak 15 ribu perbincangan di media sosial menyikapi tindakan Presiden Jokowi tersebut. Sebanyak 79,4 persen warganet berpendapat Presiden harus bersikap netral dan tidak menggunakan Istana untuk kepentingan pribadi.
Baca juga: Saur Hutabarat: Cawe-Cawe Jokowi Untuk Tujuan Politik Bukan Negarawan
Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto mengatakan, politik cawe-cawe Presiden Jokowi dapat menurunkan kualitas Pemilu 2024. Menurutnya, Presiden Jokowi mengabaikan aturan main demokrasi.
“Seharusnya Presiden netral dalam Pemilu. Presiden hari Minggu datang di Musra, di konstitusi nggak ada itu yang namanya Musyawarah Rakyat. Di Musra itu kita membaca ada wakil-wakil calon tertentu yang direkomendasikan oleh Musra ini. Kalau ini tim sukses seharusnya kepala negara tidak boleh menghadirinya, ” kata Wijayanto dalam tayangan Metro TV, Senin, 15 Mei 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News NARASIBARU.COM
Sumber: medcom.id
Artikel Terkait
Viral Video 4 Warga Binjai Mengaku Terlantar di Kamboja: Minta Bantuan karena Disiksa di Tempat Kerja
Proyek yang Dibela Bahlil PSN Rempang Eco City Resmi Batal, Rieke Diah Pitaloka: Jangan Ada Lagi yang Ngadi-ngadi!
Rocky Gerung: Indonesia Harus Bersiap Hadapi Perang Dunia Ketiga
Polisi Akhirnya Ungkap Sosok Artis JF yang Diperiksa Kasus Vape Obat Keras