Bangkok: Pemimpin sekaligus calon perdana menteri Thailand dari Partai Move Forward (MFP) Pita Limjaroenrat mengumumkan bahwa kelompok politiknya siap membentuk pemerintahan mayoritas di Thailand. Hal itu disampaikan Pita usai meraih suara tertinggi dalam pemilihan umum akhir pekan lalu.
Pria berusia 42 tahun tersebut menekankan kepercayaan rakyat terhadap MEF dalam mengelola negara. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk menghormati hasil pemilu.
"Sudah jelas bahwa rakyat Thailand telah menyatakan keinginan mereka di tempat pemungutan suara untuk membuat Partai Move Forward menjadi yang pertama dalam pemilihan umum yang baru saja terjadi," kata Pita, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 16 Mei 2023.
"Saya ingin mengumumkan di sini bahwa Partai Move Forward siap untuk memimpin pembentukan pemerintahan masa depan," tambahnya.
Diketahui, sekitar 39,3 juta orang memberikan suara mereka dalam pemilu Thailand pada hari Minggu lalu untuk memilih 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Komisi Pemilihan Thailand (ECT) mencatat tingkat keikutsertaan pemilih tahun ini mencapai 75,22 persen. Angka tersebut mencetak rekor jumlah partisipan tertinggi dalam sejarah politik Thailand.
Berdasarkan hasil pemungutan suara sementara, Partai Move Forward unggul dalam perolehan 151 kursi majelis. Urutan tersebut diikuti partai Pheu Thai dan Bhumjaithai, yang masing-masing mendapatkan 141 dan 70 kursi.
Pita mengatakan bahwa partainya telah bekerja sama dengan sekutu politiknya tentang pembentukan pemerintahan baru, di antaranya dengan Pheu Thai, Prachachat, Thai Sang Thai dan Seri Ruam Thai.
Total kursi gabungan mereka mencapai 308. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas di DPR Thailand yang beranggotakan total 500 orang.
Tak hanya itu, Partai Move Forward juga kini tengah berdiskusi dengan sekutu potensial lainnya, yakni Partai Adil. Jika negosiasi berjalan mulus, maka total kursi yang dipegang koalisi akan menjadi 309.
"Sudah jelas bahwa ini telah menutup pintu pembentukan pemerintahan minoritas," tutur Pita.
Baca juga: Pita Limjaroenrat Memimpin Gempa Politik Thailand Siap jadi PM Thailand Pita menegaskan bahwa dirinya siap menjabat sebagai perdana menteri Thailand berikutnya. Pemimpin Partai Move Forward tersebut juga menekankan kesiapannya untuk bekerja dengan orang-orang yang memiliki pandangan berbeda dalam memajukan negara.
"Saya siap menjadi perdana menteri untuk semua orang Thailand. Saya siap mendengarkan pendapat yang berbeda, karena hal itu akan membuat saya menjadi perdana menteri yang lebih baik di masa depan," katanya dalam konferensi pers.
"Sekarang, kami siap menghormati, menghargai, dan melanjutkan perjuangan untuk demokrasi oleh semua pihak di masa lalu. Pada saat yang sama, kami juga siap untuk memulihkan kepercayaan pada sistem demokrasi dan sistem parlementer, dan untuk menciptakan transparansi serta efisiensi dalam sistem politik Thailand, termasuk setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat," tambah Pita.
Namun, meski partai yang dipimpin Pita meraih kemenangan dalam pemilu kemarin, bukan berarti ia bisa langsung menjabat sebagai perdana menteri Thailand.
Pasalnya, pemilihan perdana menteri di Thailand perlu melibatkan persetujuan DPR dan 250 anggota senator atau biasa dikenal sebagai majelis tinggi parlemen. Kandidat harus mendapatkan persetujuan lebih dari setengah majelis gabungan untuk bisa terpilih menjadi perdana menteri.
Skema ini mengharuskan Partai Move Forward mendapatkan setidaknya 376 suara agar Pita bisa meraih jabatan perdana menteri dan membentuk pemerintahan.
Namun, ketika ditanya mengenai keterlibatan senator dalam pembentukan pemerintahan masa depan, Pita menjawab dirinya tidak khawatir akan hal itu. Pasalnya, partainya telah memperoleh mayoritas suara rakyat.
"Melawan konsensus rakyat sama sekali tidak bermanfaat bagi pihak mana pun, bahkan bagi senator," imbuhnya.
Sementara itu, Partai Move Forward bakal melanjutkan pembicaraan tentang pembentukan pemerintah serta membentuk "tim transisi" untuk memastikan transisi kekuasaan berjalan mulus.
"Kami akan bekerja cepat untuk membentuk pemerintahan sesegera mungkin sehingga tidak ada kekosongan politik atau ekonomi, ketidakpastian atau risiko ke Thailand," ungkap Pita.
"Saya juga ingin meminta publik dan semua sektor untuk percaya dengan pekerjaan kami. Kami pasti akan bekerja dengan cermat, hati-hati, dan cepat untuk setiap orang Thailand," pungkasnya. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News NARASIBARU.COM
Sumber: medcom.id
Artikel Terkait
[UPDATE] Ini Hasil Riset Dokter Tifa Terkait Foto Pada Ijazah Jokowi Yang Viral di Medsos
Agen Intelijen Rusia & Mossad? Connie Ungkap 37 Dokumen Rahasia Paling Ngeri Terkait Kapolri dan Upaya Bubarkan PDIP!
MK Tegaskan Pasal Penyebaran Hoaks di UU ITE Hanya Berlaku Jika Timbulkan Kerusuhan Bentrok Fisik
Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Bikin Mundur Institusi Militer