NARASIBARU.COM - Imam Besar Masjidil Haram dan Nabawi Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu mendukung rakyat Palestina.
"Penjaga dua masjid suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud beserta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah mengambil sikap mulia, yaitu mendukung rakyat Palestina.
Kerajaan Arab Saudi tegas menyampaikan dukungan terhadap rakyat Palestina," ujar dia, Sabtu (18/11/2023).
"Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gabungan Luar Biasa Negara Islam dan Arab di Riyadh, Arab Saudi menghasilkan pernyataan bersama yang tegas terkait dukungan terhadap Palestina.
Pernyataan itu selaras dengan posisi historis Kerajaan Arab Saudi dalam memberikan dukungan terdepan kepada rakyat Palestina dalam berbagai cobaan dan kesulitan yang mereka hadapi," sambungnya.
Dia juga turut mendoakan keselamatan masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang saat ini dikepung pasukan Israel.
"Ya Allah lindungilah saudara-saudara kami yang tertindas di jalur Gaza.
Jagalah mereka dari segala marabahaya yang datang dari setiap penjuru.
Kami berlindung pada keagungan-Mu agar mereka selalu diberikan keselamatan," harap Sheikh Sudais dalam doanya.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebut serangan Israel ke Palestina telah menghancurkan atau merusak setidaknya 45 persen tempat tinggal di Gaza.
Akibat agresi Israel di Jalur Gaza, lebih dari 12.000 warga Palestina di Gaza telah tewas dalam serangan Israel. Para korban mencakup 5.000 lebih anak-anak dan 3.300 perempuan.
Sedangkan, 30.000 lainnya mengalami luka-luka. Disebutkan juga sekitar 3.750 orang lainnya termasuk 1.800 anak-anak hingga saat ini masih belum ditemukan.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
[UPDATE] Ini Hasil Riset Dokter Tifa Terkait Foto Pada Ijazah Jokowi Yang Viral di Medsos
Agen Intelijen Rusia & Mossad? Connie Ungkap 37 Dokumen Rahasia Paling Ngeri Terkait Kapolri dan Upaya Bubarkan PDIP!
MK Tegaskan Pasal Penyebaran Hoaks di UU ITE Hanya Berlaku Jika Timbulkan Kerusuhan Bentrok Fisik
Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Bikin Mundur Institusi Militer