NARASIBARU.COM, Jakarta - Juru bicara Partai Perindo Heru Budianto angkat bicara soal isu partainya bakal masuk Kabinet Indonesia Maju menggantikan posisi Partai NasDem. Isu ini menguat setelah ketua umum partai tersebut Hary Tanoesoedibjo alias HT dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara beberapa hari lalu dan Menkominfo Johnny G. Plate ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Heru menyatakan pihaknya mendukung apa pun keputusan Jokowi.
"Kita tunggu saja, nanti Presiden yang akan menentukan. Perindo selalu mendukung keputusan presiden soal itu," kata Heru saat dikonfirmasi, Kamis, 18 Mei 2023.
Heru menyebut HT memang sudah bertemu Jokowi sebanyak dua kali di Istana Negara. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Dia pun menegaskan bahwa Perindo siap jika diberikan kepercayaan mengisi kursi Kabinet Indonesia Maju.
" Kita tunggu saja. Kami siap jika dipercaya (gantikan NasDem)," kata Heru.
Jokowi beri sinyal depak NasDem dari kabinetPresiden Jokowi sebelumnya merespons hubungannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang saat ini berada pada titik terendah. Bahkan pada 2 Mei lalu, Jokowi sengaja tak mengundang Surya saat bertemu para ketua umum partai koalisi di Istana Merdeka, Jakarta.
"Saya biasa saja," kata Jokowi serata senyum, saat ditemui usai penanaman magrove serentak secara nasional di Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Jakarta Utara, Senin, 15 Mei 2023.
Tidak ada kalimat lain yang disampaikan Jokowi menjawab soal hubungannya dengan Surya ini. Bahkan, Jokowi memastikan belum ada rencana untuk bertemu Surya lagi dalam waktu dekat ini.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan reshuffle yang menyasar menteri dari NasDem, Jokowi tidak membantahnya.
"Ya bisa saja," kata dia.
Selanjutnya, Jokowi panggil TH ke Istana NegaraDi tengah isu reshuffle tersebut, Jokowi memanggil Hary Tanoesoedibjo kembali ke Istana Negara pada Senin, 15 Mei 2023. Dalam kunjungan itu, Hary tidak datang sendiri, tapi juga bersama pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI yang diketahui oleh Wilianto Tanta.
"Esensi dari pertemuan tadi adalah silaturahmi karena baru pertama kali selama 25 tahun," kata Hary yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan Senior PSMTI ini, dalam keterangan pers usai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Dikutip dari laman resminya, PSMTI adalah organisasi kemasyarakatan suku Tionghoa di Indonesia pada tingkat nasional yang didirikan 28 September 1998. Organisasi ini telah tersebar di 31 Provinsi serta 300 kota kabupaten se-Indonesia.
Dalam pertemuan, Hary juga menyebut bahwa PSMTI menegaskan akan mendukung figur yang didukung oleh Jokowi. "Intinya PSMTI menegaskan perlunya keberlanjutan, kontinuitas, apa yang sudah dicapai oleh beliau," kata Hary.
Setelah pertemuan bersama PSMTI, Hary pun tak menampik ada obrolan lain antara dirinya dan Jokowi. Akan tetapi, Hary enggan merinci obrolannya dengan kepala negara. "Bicara macam-macam," kata dia.
Johnny G Plate jadi tersangkaIsu terdepaknya NasDem dari Kabinet Indonesia Maju semakin kencang setelah Menkominfo Johnny G Plate menjadi tersangka dalam kasus proyek pembangunan Base Transciever Station (BTS) Bakti Kominfo. Johnny ditahan oleh Kejaksaan Agung usai menjalani pemeriksaan pada Rabu kemarin, 17 Mei 2023.
NasDem sendiri memiliki tiga jatah menteri di Kabinet Indonesia Maju. Selain Johnny G Plate, ada juga Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Sumber: tempo.co
Artikel Terkait
Kakak-Adik Masuk Islam, Seorang Cewek Ikrar Syahadat Air Matanya Langsung Mengalir
Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Akan Dibuka Sekitar April 2025
Bos Pelaku Manipulasi Takaran MinyaKita Ditangkap di Karawang
AS dan Israel Berencana Pindahkan Warga Palestina ke Afrika Timur