Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bicara sejumlah hal saat menghadiri silaturahmi dan tausiah kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5) kemarin. Mulai dari organisasi masyarakat (ormas) hingga soal masa kecilnya.
Menariknya, saat menghadiri acara tersebut, Prabowo didoakan menjadi pemimpin Indonesia. Hal itu disampaikan oleh master of ceremony yang menyambutnya.
“Dari hulu menuju hilir, arah menuju Tebing Klaten. Karena kebetulan Pak Menhan telah hadir, kami semua umat dan santri mengumandangkan semoga 2024 jadi presiden,” kata dia.
Pantun ini pun disambut oleh riuh tepuk tangan peserta yang hadir.
Program Bersihkan 100 Ribu Masjid dan Food Bank
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo sempat berpidato. Ketum Gerindra itu menyatakan dukungan terhadap program bersih-bersih 100 ribu masjid dan food bank yang dicanangkan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
Prabowo mengatakan ia memiliki hubungan yang baik dengan Ketum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus.
Program bersih-bersih 100 ribu masjid disampaikan langsung oleh Said Aldi kepadanya. Mendengar itu, Prabowo langsung menawarkan diri untuk menyukseskan program tersebut.
"Beberapa saat lalu, karena hubungan saya sudah lama dengan Said Aldi, dan beliau dalam beberapa menyampaikan gagasan beliau. Yaitu ingin mulai suatu program, suatu kegiatan membersihkan 100 ribu masjid. Begitu saya dengar, saya katakan, "Pak Said Ali saya mau bantu, saya mau ikut. Saya mau ikut dalam usaha itu," kata Prabowo.
"Kenapa? Karena memang masjid adalah tempat ibadah bagi umat Muslim. Umat Islam dan tempat ibadah ini adalah tempat yang mulia, tempat yang harus kita muliakan, tempat yang kita anggap suci," lanjutnya.
Namun demikian, Prabowo menuturkan tak ingin berlebihan dalam membuat janji. Ia tak ingin janji itu hanya disampaikan tapi tak dikerjakan.
"Kita berbuat enggak usah muluk-muluk, enggak usah banyak janji berbuat sederhana. Jangan banyak, kalau kata orang timur bilang tokoh Indonesia ini banyak omong-omong. Omdo! Omongan doang," kata dia.
Bagi Saya, Malaysia Itu Kampung Halaman Kedua
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga bicara soal Malaysia. Dia mengungkapkan negara tetangga Indonesia itu, merupakan kampung halaman keduanya.
"Kita sama Malaysia sebenarnya adalah bisa diibaratkan saudara-saudara yang serumpun, dan saya pun bagian dari itu karena saya waktu kecil saya besarnya di Malaysia,” kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu memang sering menghabiskan masa kecil hingga remaja di luar negeri seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, hingga Inggris. Ia sempat menempuh pendidikan di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Malaysia.
“Jadi bagi saya Malaysia itu kampung halaman yang kedua, kalau saya pulang ke Malaysia itu rasanya pulang kampung,” sambungnya.
Acara silaturahmi ini juga dihadiri oleh Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Tun Sri Setia H Mohammad Ali bin Mohammad Rustam yang merupakan seorang kebangsaan Malaysia. Prabowo tiba-tiba bicara soal Malaysia, karena ada sosok Ali.
Rupanya, Ali juga merupakan teman masa muda Prabowo. Perkenalan keduanya bahkan sudah terjadi selama 20 tahun saat pernah sama-sama terlibat dalam paguyuban pencak silat.
Sindir Ormas Suka Minta Sumbangan
Prabowo juga ternyata menyindir maraknya kelompok kecil yang mengatasnamakan dirinya organisasi masyarakat (ormas) untuk meminta sumbangkan kepada warga sekitar.
“Banyak di bangsa kita organisasi. Banyak ormas kadang-kadang ormasnya anggotanya cuma 11 orang doang. Itu namanya organisasi papan nama. Jadi kegiatannya enggak ada, tapi dia sering bikin proposal dia kirim ke semua,” kata Prabowo.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, kegiatan tersebut kurang bermanfaat. Ia pun membandingkan dengan komunitas remaja masjid yang suka membersihkan masjid-masjid.
“Lebih baik organisasi yang mulia seperti Remaja Masjid Indonesia, bayangkan ada 1 juta masjid, gagasannya tidak muluk membersihkan masjid. Saya kira kebersihan ini sesuatu yang penting saya sarankan di mana-mana tolong kebersihan kota kita wilayah kita dijaga,” kata Prabowo.
Prabowo Ogah Bicara Capres
Dalam kesempatan itu, Prabowo menolak untuk berbicara politik, termasuk pemilu 2024. Saat ditanya terkait cawapres, Prabowo menunjukkan gesture tangan telunjuk ke arah mulutnya.
Ia menyebut dirinya tidak ingin berbicara politik di tempat ibadah.
Sttt kita enggak boleh bicara politik di sini (Masjid Istiqlal).- Prabowo usai acara.Prabowo menuturkan berbicara politik di tempat ibadah dilarang KPU. Sehingga, ia tak ingin melanggar ketentuan tersebut.
"Enggak boleh bicara politik, nanti aku disemprit," kata dia.
Dalam acara itu, Prabowo memang tidak menyinggung masalah politik sama sekali. Saat dirinya diteriaki presiden, Prabowo juga terlihat tidak memberikan respons berlebih.
Sumber: kumparan.com
Artikel Terkait
Detik-detik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Naik Pitam Saat Rapat dengan DPR
Ungkap Kekecewaan Pada Fenomena BBM Oplosan, Said Aqil: Rugikan Rakyat
Kakak-Adik Masuk Islam, Seorang Cewek Ikrar Syahadat Air Matanya Langsung Mengalir
Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Akan Dibuka Sekitar April 2025