IndonesiaToday.ID - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden SBY, Denny Indrayana di akun facebooknya (24/4/2023) menyebut Menteri Pariwisata Sandiaga Uno akan menjadi Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo.
"Maka untuk memecah suara pendukung Anies yang kebanyakan dari kalangan Islam (hijau), maka dimunculkan Prabowo Subianto yang mengidentifikasikan diri sebagai capres dari kelompok hijau pada Pilpres 2019. Singkatnya, pemilih Prabowo dan Anies beririsan.
Dengan memajukan Prabowo, kemungkinan Ganjar untuk menang semakin besar, ketimbang risiko hanya menghadapkannya langsung dengan Anies. Survei CSIS tadi, mengkonfirmasi itu," kata Denny dalam tulisan skenario Pilpres 2024 dengan judul "BAGAIMANA JOKOWI MENDUKUNG GANJAR, MENCADANGKAN PRABOWO, DAN MENOLAK ANIES" Selasa (25/4/2023).
Bukan hanya memecah suara Anies dengan mendukung pencapresan Prabowo.
Jokowi juga kata Denny menyiapkan Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar, lagi-lagi untuk memecah suara kelompok Islam pendukung Anies.
"Di Pilpres 2024, strategi Jokowi, jikalau Anies tidak berhasil dijegal sebagai capres, maka dia akan berbagi suara kelompok Islam dengan capres Prabowo, maupun Sandiaga yang akan menjadi cawapres Ganjar.
Dengan harapan suara merah akan bulat ke Ganjar, dan karenanya lebih mungkin masuk putaran final, dan menang," katanya.
Denny mengaku mendapat informasi dan tanda-tanda ke arah pasangan Ganjar-Sandi itu sudah mulai menguat.
Di samping strategi Presiden Jokowi untuk memecah suara pemilih Islam tadi, Sandi juga sudah berpamitan dari Partai Gerindra, untuk bergabung dengan PPP. Katanya, karena ada penugasan di tempat lain.
"Penugasan itu datang dari Jokowi, bagi Sandiaga—dan sebenarnya juga Erick Tohir—untuk mendekati partai-partai Islam.
Sandi ditugaskan masuk ke PPP, lalu membawanya berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan menjadi Cawapres Ganjar. Banyak survei menguatkan, pasangan calon Ganjar-Sandi akan sulit untuk ditandingi," ucapnya.
Alasan PPP Ingin Duetkan Ganjar-Sandiaga Uno, Butuh Logistik Besar
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy menegaskan kemungkinan duet Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2024 mendatang. Sandiaga dinilai cocok sebagai cawapres karena memiliki logistik yang memadai.
"Ganjar-Sandi masih mungkin, sangat mungkin, karena kan tadi sekarang cawapres itu kan karena capres sudah paling populer," ujar Rommy melansir dari Channel YouTube Total Politik, Sabtu (29/4/2023).
Rommy mengatakan cawapres bukan hanya sekedar populer tepat harus memiliki logistik yang cukup.
Dia pun menilai Sandiaga memiliki logistik yang dibutuhkan untuk Pilpres mendatang.
"Cawapres kan mesti second best popularity tapi ada yang dibawa lain, biaya, kan maju ini nggak pakai daun bos, pakai duit, ya jadi pasti level cawapres ini diharapkan adalah orang-orang yang bawa logistik, dan itu wajar, di seluruh dunia pun juga begitu," katanya.
Rommy pun membandingkan Anies Baswedan yang diusung Partai Nasdem.
Menurutnya, Anis sudah tidak butuh capres yang memiliki logistik besar karena sudah didanai Surya Paloh.
"Kecuali kalau pasangan ini sudah punya bandar, macam Pak Anies kan udah punya bandar, Pak Surya Paloh kan bandarnya," imbuhnya.
Menurut Rommy, jika capres sudah memiliki bandar maka cawapresnya kemungkinan adalah sosok yang bisa mendompleng suara sang capres.
Dia mengatakan tim koalisi capres Anies Baswedan saat ini menginginkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Nah yang pasti karena sudah ada bandar, wakilnya kalau bisa Khofifah," ucapnya.
Rommy menambahkan, Khofifah juga diinginkan oleh Prabowo untuk menjadi cawapresnya. Dia menilai Khofifah menjadi rebutan untuk mendompleng suara.
"Saya nggak pernah dengar nama Khofifah di lingkungan Teuku Umar," kata Rommy. [IndonesiaToday/TvOne]
Sumber: tvonenews.com
Artikel Terkait
Kakak-Adik Masuk Islam, Seorang Cewek Ikrar Syahadat Air Matanya Langsung Mengalir
Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Akan Dibuka Sekitar April 2025
Bos Pelaku Manipulasi Takaran MinyaKita Ditangkap di Karawang
AS dan Israel Berencana Pindahkan Warga Palestina ke Afrika Timur