SERAMBINEWS.COM - Bakal Calon Presiden dari Koalisi Pembaruan Anies Baswedan menduduki peringkat ketiga pada survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pada Mei 2023.
Meski berada di posisi ketiga, di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, jika berkaca pada Pemilihan Kepala Daetah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017 lalu, Anies tidak bisa diremehkan.
Hal itu disampaikan oleh peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam rilis survei yang disampaikan Jumat (19/5/2023) siang, melalui kanal YouTube LSI Denny JA.
Adjie menyebut, dalam temuan survei tersebut, Anies dilihat sebagai mesin yang lambat panas, karena elektabilitasnya tidak banyak berubah.
"Atau istilah lainnya stagnan di angka yang kurang lebih sama, kurang lebih di angka 20-22 persen," jelasnya.
�"Jadi dalam setahun, elektabilitas Anies selalu di posisi buncit, posisi nomor tiga, dan stagnan di angka yang kurang lebih sama."
Walaupun demikian, lanjut Adjie, ada Pilkada DKI yang menjadi pembelajaran untuk kita semua.
Pilkada DKI 2017 yang saat itu diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur, sembilan bulan sebelum pemilihan, elektabilitas Anies juga paling buncit.
"Sama kasusnya, sembilan bulan sebelum pilkada, Pak Anies juga selalu di posisi ketiga, di bawah AHY dan Ahok waktu itu."
"Namun akhirnya Pak Anies lolos di putaran kedua dan memenangi Pilkada DKI 2017," sebutnya.
Survei ini dilaksanakan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 3 hingga 14 Mei 2023.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia, dengan margin of errror 2,9 persen.
Dalam rilis survei yang dibacakan oleh Adjie Alfaraby, Jumat (19/5/2023), dijelaskan bahwa survei itu sengaja mengambil tiga nama bacapres yang saat ini paling mungkin bertarung di�Pilpres 2024.
Hasilnya Prabowo Subianto meraih angka 33,9 persen, kemudian diikuti Ganjar Pranowo di angka 31,9 persen, dan Anies Baswedan di angka 20,8 persen.
�Ada sekitar 13,4 persen yang belum menentukan pilihan atau tidak tahu, tidak jawab,� tuturnya.
Baca juga: Koalisi Perubahan Tetap Solid, Kasus Johnny Plate Disebut Tak Pengaruhi Elektabilitas Anies Baswedan
Survei LSI: Prabowo Unggul Sementara jika Pilpres Digelar Hari Ini
Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memperlihatkan,�Prabowo�Subianto unggul sementara sebagai calon presiden (capres) jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 digelar hari ini.
Hal ini dilihat berdasarkan survei yang digelar�LSI Denny JA�terhadap 1.200 responden dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 3-14 Mei 2023.
"Prabowo unggul sementara dalam survei yang kita kerjakan dan capres pertama yang potensial masuk putaran kedua," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam pemaparan survei, Jumat (19/5/2023).
Dalam survei tersebut, kata Adjie, LSI Denny JA menguji tiga nama calon presiden untuk dipilih oleh ribuan responden tersebut.
Ketiganya adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo dan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.
"Jadi kita sodorkan tiga nama, jika�Pilpres 2024�diadakan dengan tiga nama capres, Prabowo Subianto, Ganjar Prabowo dan Anies Baswedan siapakah yang ibu bapak pilih," kata Adjie membacakan pertanyaan tertutup yang diberikan kepada responden.
"Hasilnya, Prabowo Subianto di angka 33,9 persen, kemudian diikuti Pak Ganjar Pranowo di angka 31,9 persen dan Pak Anies di angka 20,8 persen," paparnya.
Dari survei ini, ada sekitar 13,4 persen yang belum menentukan pilihan dengan menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
"Jadi yang masih�undecided voters�angkanya kurang lebih sekitar 13,4 persen," jelas Adjie.
Baca juga: VIDEO Hasil Survei LSI Kepercayaan Publik terhadap Polisi dan KPK Menurun, Jaksa Stagnan
Dua putaran
Adjie menambahkan, jika Pilpres 2024 hasilnya sama seperti ini, maka pemilihan presiden mendatang besar kemungkinan akan diadakan dalam dua putaran. Hal ini disebabkan lantaran tidak ada satupun calon presiden yang memperoleh angka di atas 50 persen.
"Secara logika, jika 13,4 persen kita distribusi, kita anggap semuanya memilih secara normal dan kita distribusi ke tiga capres, tidak mungkin ada capres yang memenuhi angka 50 persen. Oleh karena itu, Pilpres 2024 sangat berpotensi terjadi dalam dua putaran," kata Adjie.
Adjie menjelaskan, jika terjadi dalam dua putaran maka setiap capres harus mencapai angka the magic number atau angka batas minimal yang harus dicapai oleh capres untuk lolos ke putaran kedua.
Menurut dia, secara matematika dengan tiga capres maka minimal setiap capres itu harus memperoleh 33,3 persen untuk bisa lolos ke putaran kedua.
"Oleh karena itu dengan angka 33,3 persen dari tiga nama capres saat ini yang telah memenuhi ambang batas minimal untuk lolos putaran kedua adalah capres Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen," papar Adjie.
Ia memaparkan, ada� sejumlah hal yang membuat elektabilitas Prabowo unggul. Mulai dari anggapan bahwa Prabowo memiliki karakter�strong leader�yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga sosok ketua umum parpol yang dinilai dapat diterima oleh spektrum politik.
Adapun survei kualitatif dengan metode mutli stage random sampling terhadap survei terbaru LSI Denny JA ini memiliki margin of error sebesar �2,9 persen.
Baca juga: Murabbi MPTT-I Syekh Amran Waly Resmikan Gapura Tauhid Sufi Syekh Hamzah Fansuri Kota Subulussalam
Baca juga: Amien Rais Sebut Kasus Johnny G Plate Bisa Bongkar Korupsi Rekan Jokowi, Minta Surya Paloh Tegas
Baca juga: Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Meninggal di Kamar Kos di Semarang, Keluarga Tempuh Jalur Hukum
�
�
Sudah tayang di Kompas.com: Anies Baswedan Posisi Terbawah di Survei, Peneliti LSI Denny JA Ingatkan Hasil Pilkada DKI Jakarta
Sumber: aceh.tribunnews.com
Artikel Terkait
Detik-detik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Naik Pitam Saat Rapat dengan DPR
Ungkap Kekecewaan Pada Fenomena BBM Oplosan, Said Aqil: Rugikan Rakyat
Kakak-Adik Masuk Islam, Seorang Cewek Ikrar Syahadat Air Matanya Langsung Mengalir
Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Akan Dibuka Sekitar April 2025