SURYA.co.id, SURABAYA - Senior Vice President and Chief Economist Divisi Treasury Permata Bank, Josua Pardede, optimistis kontestasi politik Pemilu 2024 nantinya turut memberikan dampak terhadap perekonomian Jawa Timur.
Dirinya menjelaskan bahwa perekonomian Jawa Timur ditopang oleh 3 sektor utama antara lain adalah manufaktur, perdagangan, dan konstruksi.
Oleh karena itu, upaya dari pemerintah untuk mengoptimalkan kinerja ketiga sektor tersebut khususnya di tengah kontestasi pemilu di tahun mendatang menjadi bagian yang penting untuk dilakukan untuk mempertahankan maupun meningkatkan kinerja perekonomian.
"Jika kita ingin melihat sektor apa yang paling bergeliat maka salah satu tolak ukurnya bisa kita lihat dari nilai investasinya. Dimana kalau kita ketahui investasi itu kebanyakan diperoleh dari investasi asing," ujar Josua pada Tribun Jatim Network (grup SURYA.co.id) saat diwawancarai di Kantor Permata Bank - Panglima Sudirman Surabaya. Jumat (19/5/23).
Josua berasumsi bahwa pesta demokrasi di Indonesia yang berlangsung secara serentak di berbagai daerah akan memberikan beberapa dampak terhadap kinerja perekonomian, termasuk di Jawa Timur pula.
Dirinya mengatakan bahwa Pemilu 2024 mendatang akan berdampak pada perlambatan daya investasi oleh investor secara temporer.
Namun dirinya juga mengatakan bahwa dampak pemilu tidak akan berpengaruh secara signifikan dan tidak akan berlangsung dalam waktu yang panjang.
"Perlambatan investasi ketika pemilu sudah biasa terjadi karena investor butuh kepastian siapa Presiden, Gubernur, ataupun DPR terpilih sehingga cenderung menunggu keluarnya hasil pemilu. Nah hal tersebut biasanya terjadi 1 kuartal sebelum dilaksanakannya pemilu. Setelah ditentukan pemimpin yang menjabat maka investor akan kembali masuk," jelas Josua.
Josua juga mengatakan bahwa dampak positif pemilu nantinya juga terjadi, di antaranya ada pada meningkatnya daya konsumsi masyarakat.
Ekonomi Jawa Timur yang ditopang oleh sektor manufaktur, perdagangan, dan konstruksi juga membuat dampak pemilu menjadi lebih positif ke arah peningkatan daya konsumsi masyarakat.
Hal tersebut dikarenakan konsumsi masyarakat diprediksi akan meningkat seiring dengan digelarnya pemilu secara serentak di tahun mendatang.
"Tahun 2024 akan ada anggaran pemilu yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Nah dampaknya apa? Konsumsi masyarakat akan mengalami peningkatan pula," ungkap Josua.
Adanya peningkatan daya konsumsi masyarakat diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja ekonomi Indonesia khususnya di Jawa Timur.
Sementara itu, dirinya juga menambahkan bahwa sektor industri turut memberikan sumbangsih terhadap kinerja ekonomi Jawa Timur.
Hadirnya kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIPPE) yang memiliki akses langsung ke pelabuhan diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi di Jawa Timur.
Josua mengatakan bahwa Bank Permata sebagai salah satu perbankan turut mendukung geliat ekonomi Jawa Timur, salah satunya di sektor-sektor potensial seperti manufaktur yang merupakan pendorong utama dari ekonomi Jawa Timur.
"Dari sisi perbankan kita mendukung akses pembiayaan atau penyaluran kredit ke sektor manufaktur karena ini memiliki daya positif juga prospek dari industri manufaktur itu sendiri kedepannya terlebih di tahun politik mendatang," pungkas Josua.
Sumber: surabaya.tribunnews.com
Artikel Terkait
Jadi Sorotan! Eks Waka OIKN dan 2 Ponakan Prabowo Masuk Kepengurusan Kadin
Detik-detik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Naik Pitam Saat Rapat dengan DPR
Ungkap Kekecewaan Pada Fenomena BBM Oplosan, Said Aqil: Rugikan Rakyat
Kakak-Adik Masuk Islam, Seorang Cewek Ikrar Syahadat Air Matanya Langsung Mengalir