Media Vietnam Sampai Terkejut, Tak Menyangka Manajer Timnas Indonesia Korban Ricuh Seorang Polisi

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 04:00 WIB
Media Vietnam Sampai Terkejut, Tak Menyangka Manajer Timnas Indonesia Korban Ricuh Seorang Polisi

TRIBUNPALU.COM - Kericuhan yang terjadi dalam laga final cabang olahraga SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia U-22 vs Thailand masih menjadi sorotan.

Berbagai media, termasuk dari luar negeri terus menyorot insiden tersebut.

Salah satunya media Vietnam yang tak menyangka, manajer Timnas Indonesia U-22, Sumardji yang merupakan korban ricuh tersebut ternyata seorang polisi.

Pemberitaan media Vietnam itu mengabarkan kekagetan atas status yang dimiliki Sumardji. selaku manajer Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023, sebagai seorang perwira polisi berpangkat Komisaris Besar (Kombes) Kepolisian.

Sosok yang menjadi korban pemukulan staf pelatih Timnas U-22 Thailand hingga bibirnya mengucurkan darah ternyata orang penting di satuan Kepolisian Indonesia.

Baca juga: Cerita Indra Sjafri Sempat Kena Prank Peluit Panjang, Akui Wasit Tidak Salah

Salah satu media Vietnam, Soha.vn, turut penasaran dengan sosok Sumardji usai banyak dibicarakan netizen di media sosial pasca final SEA Games 2023.

Akan status Sumardji itu, media ini sangat terkejut setelah mengetahui identitas sebenarnya sosok yang kena bogem salah satu staf pelatih Thailand itu.

"Pak Kombes Pol Sumardji yang tidak sengaja tertabrak saat bergegas menghentikan perkelahian pemain U22 Indonesia dan Thailand U22 ternyata seorang polisi," tulis Soha.vn.

"Pak Kombes Pol Sumardji memang jarang disebut, padahal beliau adalah pengurus Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)."

"Selain itu juga berperan sebagai manajer tim Seribu Pulau di SEA Games 2023 Kamboja," imbuh mereka.

Tak behenti di situ, lewat salah satu artikel yang dirilis pada Rabu (17/5/2023), Soha.vn juga menyertakan profil mengenai Sumardji.

Mulai dari karier berpolisi hingga berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia lengkap dituliskan media ini.

Aksi Kombes Sumardji yang mencoba melerai pertikaian pun mendapat apresiasi, meskipun dirinya menjadi korban pemukulan pihak lawan.

Kombes Sumardji juga mengaku tidak ada masalah dengan Thailand, baik itu pemainnya maupun staf tim dan pelatih.

"Sebenarnya saya hanya berusaha membujuk mereka, tapi malah saya yang kena," ucap Sumardji.

"Saya tidak ada masalah serius, ini bagian dari permainan," imbuhnya.

Pengorbanan mantan manajer klub Bhayangkara FC ini terbayar saat Timnas U-22 Indonesia memastikan medali emas SEA Games 2023 pulang ke Tanah Air.

Diwarnai insiden berdarah hingga baku hantam yang akhirnya mengantar Indonesia mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 lewat 120 menit permainan.

Timnas U-22 Indonesia sebenarnya nyaris menyudahi laga di waktu normal dengan skor 2-1, namun di detik akhir penghujung laga Thailand mampu menyamakan kedudukan.

Satu menit babak tambahan pertama berjalan, Indonesia mampu kembali unggul 3-2 lewat gol yang dicetak Irfan Jauhari.

Tak lama setelah itu muncul tawuran yang melibatkan kedua kubu, di mana Kombes Sumardji menjadi korban pemukulan staf pelatih Thailand.

Permasalahan selesai selepas staf Thailand yang melakukan pemukulan mendatangi Kombes Sumardji dan meminta maaf secara langsung.

Hati besar Kombes Sumardji membuat suasana cair, permintaan maaf dari staf Thailand diterima tanpa mempermasalahkan lebih lanjut.(*)

(TribunPalu.com/Tribunnews.com)

Sumber: palu.tribunnews.com

Komentar