NARASIBARU.COM, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia atau LSI mengungkapkan elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengalami tren penurunan dalam dua bulan terakhir.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan berdasarkan survei nasional terbaru yang mereka lakukan, Ganjar yang biasanya bertengger di nomor urut pertama dalam survei elektabilitas, kini disalip oleh pesaingnya Prabowo Subianto.
Dalam survei terbaru LSI, elektabilitas Prabowo menyentuh angka 33,9 persen, Ganjar 31,9 persen, dan Anies Baswedan 20,8 persen. Sisanya, 13,4 persen, tidak menjawab.
"Dalam satu tahun ini untuk pertama kalinya dukungan terhadap Ganjar menurun. Sebelumnya, trennya selalu naik, tapi dua bulan ini mengalami penurunan," ujar Adjie, seperti dikutip Tempo, Jumat, 19 Mei 2023.
3 penyebab elektabilitas Ganjar turunAdjie memaparkan tiga alasan turunnya elektabilitas Ganjar. Pertama, menurut dia, Ganjar dianggap sebagai sosok yang bertanggung jawab atas gagalnya pergelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Tiga alasan yang melemahkan dukungan Ganjar menurun. Pertama, efek negatif batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," kata Adjie.
Ia menyebut dalam survei LSI sebanyak 80 persen masyarakat mengetahui Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20. Saat dinyatakan batal, jumlah masyarakat yang kecewa mencapai 72 persen. Dalam survei LSI, 14,4 persen masyarakat menyatakan Ganjar sebagai tokoh yang bertanggung jawab dari pembatalan itu.
Cap petugas partaiFaktor kedua, menurut Adjie, Ganjar dianggap bukan sosok yang memiliki kepemimpinan yang kuat. Status Ganjar yang dideklarasikan sebagai petugas partai membuat dirinya menjadi tidak kuat.
"Ini membuat Ganjar tidak kuat karena keputusan Ganjar harus meminta surat tugas ke Ketum Partai. Bahkan ada presespsi yang menyebut Ganjar boneka partai," kata Adjie.
Selanjutnya: Cap petugas partai tersebut…
Salah satu yang menguatkan cap petugas partai tersebut, saat Ganjar mengakui keputusannya menolak Timnas Israel ke Indonesia merupakan garis partai. Hal ini membuat masyarakat berpikir setiap keputusan Ganjar nantinya harus melalui persetujuan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
Buruk tangani masalah kemiskinanFaktor ketiga, menurut Adjie, adalah karena Ganjar dinilai masyarakat di daerahnya, Provinsi Jawa Tengah, gagal menangani masalah kemiskinan.
"Ketiga buruknya kinerja Ganjar tangani kemiskinan. Ganjar dinilai gagal dalam menangani kemiskinan. Ini menurut data BPS, Jateng menjadi provinsi kedua termiskin di Indonesia. Bahkan rata-rata kemiskinan Jateng di atas rata-rata kemiskinan nasional," kata Adjie.
Padahal menurut Adjie, penanganan kemiskinan merupakan isu penting dan prioritas. Sehingga sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo dianggap gagal menangani isu kemiskinan.
Survei yang digelar lembaga yang didirikan oleh Denny Januari Ali ini berlangsung pada 3 - 14 Mei 2023. Adjie menyatakan mereka mewawancarai 1.200 responden. Pemilihan responden dilakukan dengan metode acak bertingkat margin of error dari survei ini diklaim mencapai kurang lebih 2,9 persen.
Pilihan Editor: LSI Ungkap Penyebab Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun, Tak Hanya Soal Piala Dunia U-20
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Sumber: tempo.co
Artikel Terkait
Pertama dalam 4 Tahun, APBN Tekor Rp 31,2 Triliun
Prabowo Siap Mati untuk Menghadapi Koruptor: Saya Enggak Takut Mafia Manapun!
BUMN Siap Dijual ke Asing?
Heboh Gosip Celine Evangelista Istri ke-5 Si Kumis, Diberi Rumah oleh ET Agar Tak Tersangkut Pertamina Gate?