Mengingat, seluruh kewenangan mengatur negara Indonesia nantinya akan menjadi transaksional oleh kepentingan politik yang digerakkan oleh pimpinan partai politik (parpol).
Begitu yang disampaikan oleh komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan menanggapi hasil survei LSI Denny JA yang dirilis pada hari ini, Jumat (19/5).
Di mana hasilnya, dibeberkan alasan dukungan kepada Ganjar Pranowo menurun, salah satunya karena status sebagai “petugas partai”.
Tamil mengatakan, Presiden RI adalah jabatan tertinggi dalam konstitusi Indonesia. Maka, tidak boleh ada jabatan lain yang lebih dari jabatan presiden.
“Hari ini, diksi yang dilontarkan ke ruang publik oleh Megawati Ketua Umum PDIP, yang kemudian menyatakan presiden Jokowi sebagai petugas partai. Dan hari ini Ganjar Pranowo sebagai petugas partai, itu artinya menyiratkan bahwa posisi Ketua Umum PDIP itu lebih tinggi daripada Presiden Indonesia,” ujar Tamil, Jumat (19/5).
Hal tersebut menurut Tamil, menyalahi konstitusi. Bahkan, Tamil mengaku sedih karena publik mendengar hal tersebut hanya menerima dan menganggap sesuatu yang normal.
Selain itu, dosen Universitas Dian Nusantara ini menilai, ketika seorang presiden tidak memiliki otorisasi politik, maka akan tunduk pada perintah politik tersebut.
“Hari ini kita lihat, dengan gampangnya seorang Bambang Pacul di Komisi III yang menyatakan bahwasanya apa, ‘wah kalau mau meminta sesuatu jangan ke kami, kami-kami ini punya bosnya, begitu ditelepon oleh ketua umum kami siap grak’. Nah ini kan hal yang konyol saya kira,” jelas Tamil.
Melihat itu, Tamil menganggap bahwa perpolitikan di Indonesia saat ini sudah tidak ada rasa malu, bahkan etika politik sudah tidak ada.
Bagi Tamil, seorang calon presiden tidak boleh menjadi boneka partai karena akan memiliki kewenangan mengatur negara.
“Maka saya kira, sangat tidak elok ketika kita memilih calon presiden yang jelas-jelas menyatakan dirinya adalah boneka partai,” pungkas Tamil.
Ganjar Itu Cuma Petugas Partai dan Boneka Oligarki Taipan
Gubernur bermasalah tapi tetap dicapreskan, sebuah penghinaan terhadap para founding fathers kita. Apakah indonesia sudah betul-betul hancur.? Masa kita akan menerima Pemimpin abal-abal yang prestasinya minus ? Apa prestasi Ganjar ?:
1. Selama jadi Gubernur tidak bisa mengatasi kemiskinan di wilayahnya
2. Bertindak arogan dan mengusir warganya sendiri di Wadas
3. Membiarkan banjir menggenang di mana-mana tanpa memberi solusi malah sibuk nyapres ke sana ke mari
4. Sibuk bermedsos dan bertiktok
5. Sibuk dengan pencitraan
6. Sibuk nonton film bokep (video dewasa)
7. Terjerat Kasus korupsi E-KTP yang dihentikan KPK
8. Backing tambang ilegal
9. Melecehkan terhadap suara adzan
10. Cuma petugas partai, “duplikat” Jokowi yang gagal dan boneka oligarki taipan
Indonesia negara besar yang kaya akan sumberdaya alam dan manusia, tapi kenapa harus memilih pemimpin yang moralnya rusak ?
Megawati sudah memutuskan Ganjar sebagai Petugas Partai untuk Nyapres. Sebagai petugas partai, Ganjar dipastikan akan lebih buruk daripada Jokowi. Di era Jokowi Indonesia sudah hampir semuanya terjajah China, jika Ganjar menjadi Presiden habislah kedaulatan Indonesia.
Skenario Capres Ganjar bukan lagi oleh Jokowi, tapi langsung oleh para oligarki taipan. Megawati berani mencapreskan Ganjar dan mengabaikan Puan karena tekanan oligarki (disuap ?) dan kader PDIP Pro Ganjar.
Mereka telah membuat skenario (makar) sedetail mungkin : capresnya hanya dua (all Jokowi’s man), Anies disingkirkan dan Ganjar akan diback up oleh : cawapres boneka, lembaga survey (pesanan), analis politik (bayaran), tokoh nahdhiyyin, dan para ulama (garis bengkok). Mereka serentak memunculkan Ganjar dengan elektabilitas tertinggi.
Anies dalam skenario mereka tidak bisa maju nyapres. Mereka berpikir bahwa skenario mereka sudah sempurna dan pasti berhasil.
Tapi ingat, tidak selamanya skenario orang kafir itu berhasil. Ketika kejahatan mereka sudah melampau batas, maka Allah akan gagalkan makar mereka.
Ada 5 tanda-tanda Ganjar bakal gagal di Pilpres 2024:
Pertama, Sejak awal, penjegalan Anies sudah berulang kali tapi selalu gagal
Barangkali sudah puluhan kali Anies dicoba disingkirkan, baik melalui narasi-narasi yang menjatuhkan, upaya tuduhan korupsi, sampai upaya pembunuhan tapi selalu gagal. Mengapa ? Karena Anies dilindungi oleh Allah
Kedua, Upaya kriminalisasi oleh KPK terhadap Gelaran Formula E dipastikan gagal.
Karma Anies telah menjatuhkan Ketua KPK, Firli Bahuri harus menghadapi berbagai tuduhan dan tuntutan hukum yang sangat serius, karena terlibat berbagai kasus, sampai-sampai minta perlindungan ke Kapolri.
Ketiga, Pembegalan Partai Demokrat oleh Moeldoko yang tujuannya Anies gagal nyapres, hampir dipastikan gagal.
Sudah 16 kali upaya hukum dilakukan kubu Moeldoko selalu gagal, karena memang PD kubu Moeldoko itu PD abal-abal, yang tidak memenuhi syarat baik AD/ART, status kepengurusan yang direkayasa, demikian juga kelengkapan kepengurusan di DT I dan DT II yang tidak lengkap, dll.
Keempat, Pemilu 2024 dipastikan akan berbeda dari tahun 2019, baik jumlah paslon maupun jumlah pihak yang terlibat dalam pemantauan pemilu.
Walaupun oligarki sudah mensetting paslon hanya dua calon Ganjar-Sandiaga Uno dan Prabowo-Airlangga (Prabowo hanya dijadikan Capres bayangan), tapi jika Allah berkehendak maka Anies akan tetap maju. Dengan majunya Anies, semua skenario mereka berantakan. Ganjar terlalu sulit untuk bisa menyalip Anies.
Kelima, Dengan dicapreskannya Ganjar oleh PDIP, maka baik Ganjar maupun PDIP akan sama-sama tenggelam.
PDIP telah berkali-kali menistakan Islam sihingga umat Islam sudah tidak mau memilih PDIP. DI daerah pendukung PDIP rame-rame sudah hijrah ke Anies Baswedan.
Dan Ganjar sebagai Gubernur bermasalah hanya menang di survey-survey bikinan mereka sendiri, faktanya baik menurut hasil _google trend_ maupun polling yang dilakukan oleh lembaga survey independen perolehan suara Ganjar tidak lebih dari 15%.
Sekarang yang jadi tantangan kita adalah menghalangi para oligarki taipan untuk dengan seenaknya sendiri ngatur-ngatur Pilpres 2024 mangatur KPU, BAWASLU dan MK.
Dengan kekuatan rakyat dan pertolongan Allah, insya Allah makar para oligarki taipan dan para pengkhianat bangsa bisa kita hentikan. Insya Allah Anies yang akan memenangkan kontestasi pilpres 2024. [*]
Artikel Terkait
[UPDATE] Ini Hasil Riset Dokter Tifa Terkait Foto Pada Ijazah Jokowi Yang Viral di Medsos
Agen Intelijen Rusia & Mossad? Connie Ungkap 37 Dokumen Rahasia Paling Ngeri Terkait Kapolri dan Upaya Bubarkan PDIP!
MK Tegaskan Pasal Penyebaran Hoaks di UU ITE Hanya Berlaku Jika Timbulkan Kerusuhan Bentrok Fisik
Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Bikin Mundur Institusi Militer