FAKTA Penganiayaan Staf Karen's Diner Bali oleh Dokter: Bukan Perkara Gelar, Karyawan Lakukan ini

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 15:01 WIB
FAKTA Penganiayaan Staf Karen's Diner Bali oleh Dokter: Bukan Perkara Gelar, Karyawan Lakukan ini

SURYA.CO.ID - Inilah deretan fakta kasus penganiayaan staf Karen's Diner Bali oleh dokter gigi, yang awalnya diduga karena penyebutan gelar.

Beberapa waktu lalu, ramai diberitakan mengenai percekcokan staf Karen's Diner Bali dengan seorang dokter.

Mulanya, rama dikatakan bahwa penyebab percekcokan itu lantaran gelar sang dokter tidak disebut oleh si karyawan.

Namun, kali ini muncul fakta bahwa staf Karen's Diner lebih dulu menyebut bahwa wajah sang dokter datar.

Baca juga: Kronologi Bule Tanpa Busana Adang Mobil Hitam di Tangerang, Videonya Viral, Polisi Turun Tangan

Melansir Kompas, Kapolsek Kuta Utara Kompol Made Pramasetia mengatakan, kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat (12/5/2023).

Berikut fakta lengkapnya.

1. Bermula saat makan siang

Dari hasil penyelidikan, kasus tersebut bermula ketika pelaku janjian dengan rekannya untuk makan siang di restoran tersebut pada pukul 14.00 Wita.

Saat itu, rekan pelaku datang terlebih dahulu sesuai dengan jam yang telah disepakati. Dia juga sempat menelepon pelaku untuk menyiapkan mental agar tidak terkejut setibanya di restoran tersebut.

"Si terlapor (pelaku) ini jam setengah tiga belum sampai di tempat makan. Ditelepon oleh temannya dan dia juga sudah di-note (diberitahu) jangan terkejut nanti dan siapkan mental. Si terlapor nggak tahu aturan di Karen's Dinner, kira-kira gitu," kata dia saat dihubungi pada Jumat (19/5/2023).

Pramasetia mengatakan, karena belum juga datang hingga pukul 15.00 Wita, rekannya kembali menelepon pelaku. Namun yang berbicara kali ini adalah korban yang merupakan salah satu staf di restoran tersebut.

"Karena belum datang juga ditelepon kembali oleh temannya, yang bicara langsung staf Karen's. Langsung menyampaikan, berdasarkan keterangan mereka, 'lu lagi di mana, lama sekali lu nggak datang', kira-kira begitu. 'Mukamu datar lagi'," kata Pramestia menirukan ucapan staf Karen's.

2. Kesal pada perkataan korban

Kepada polisi, KT mengaku kesal dengan perkataan tak sopan dari korban tersebut. Apalagi, mereka juga tidak pernah kenal sebelumnya.

"Jadi si terlapor menurut keterangannya dalam pemeriksaan agak sedikit emosi, nggak pernah kenal kok tiba-tiba ngomong begitu, sampai dikirim share lock, dikirim alamatnya, (terus bilang) 'lu buruan ke sini'. Dengan agak marah sedikit (terlapor) kok seperti ini sih teleponnya," kata Pramasetia.

Ia mengatakan, setelah tiba di restoran tersebut, pelaku langsung melabrak korban dan menanyakan tujuannya menelepon dengan berkata kasar seperti itu. Korban lalu menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) di restoran tersebut, namun tetap dengan gaya judes.

3. Tersulut emosi

Saat itulah pelaku semakin tersulut emosinya dengan mengambil lembaran SOP tersebut dan langsung membantingnya ke lantai.

Melihat hal itu, beberapa staf di restoran tersebut datang dan langsung menenangkan pelaku.

Namun, di saat pelaku sudah mulai mengontrol emosinya, korban malah tetap memakai SOP restoran tersebut saat menunjukkan menu makanan.

Sumber: surabaya.tribunnews.com

Komentar