Satpol PP Nunukan Beber Persoalan Pengganggu Trantibum, Minta Kerjasama Masyarakat dan Stakeholder

- Minggu, 21 Mei 2023 | 23:01 WIB
Satpol PP Nunukan Beber Persoalan Pengganggu Trantibum, Minta Kerjasama Masyarakat dan Stakeholder

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Satpol PP Nunukan beberkan sejumlah persoalan yang menganggu keamanan dan ketertiban umum ( Trantibum) di Pulau Nunukan.

Satpol PP Nunukan sebagai leading sektor Trantibum telah melakukan pemetaan sejumlah persoalan bersama dinas terkait dan Kelurahan.

Kasi Trantibum Satpol PP Nunukan, Edy mengatakan mereka telah membentuk tim dengan nama Satgas Trantib.

"Satgas Trantib itu anggotanya terdiri dari lurah, Kades, unsur Kabid Trantib, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan OPD terkait lainnya," kata Edy kepada TribunKaltara.com, Minggu (21/05/2023), pukul 20.00 Wita.

Baca juga: Dinkes Nunukan Ungkap ada 3 Sampel Darah Positif Malaria Knowlesi, Sabaruddin: Ada yang tak Terbaca

Menurut Edy, potensi gangguan Trantibum yang masih manjadi permasalahan klasik di Kelurahan Tanjung Harapan yakni hewan ternak sapi.

"Aturan yang ada belum berhasil menertibkan masyarakat atau pemilik hewan ternak. Sapinya makan tanaman di pekarangan rumah orang. Bahkan sapi sampai masuk ke jalan raya," ucapnya.

Belum lagi kata Edy banyak anak remaja usia sekolah yang sering nongkrong hingga larut malam dan melakukan balapan liar.

"Laporan Bhabinkamtibmas sering ditemukan pemuda nongkrong sambil minum Miras dan ada juga kos-kosan berdasarkan laporan warga sering digunakan sebagai tempat prostitusi," ujarnya.

Kemudian soal ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dan orang terlantar yang sampai saat ini belum difokuskan penanganannya.

Bahkan ODGJ yang diinapkan di RPTC (Rumah Perlindungan Trauma Centre) Nunukan masih kurang pengawasan, sehingga mengganggu masyarakat di sekitar RPTC.

Dia berharap ke depan ada keterlibatan dan kerjasama Dinas Kesehatan, RSUD, dan Puskesmas. Pasalnya selama ini sinergitas antar OPD teknis terkait masih minim.

"Soal ODGJ dan orang terlantar butuh kerjasama dengan institusi terkait baik penanganan maupun perawatan medisnya," tuturnya.

Aktivitas Budidaya Rumput Laut Dilakoni Pelajar

Aktivitas budidaya rumput laut di Pulau Nunukan banyak dilakoni oleh anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah.

"Anak usia sekolah masih banyak melakukan aktivitas mabbetang mengikuti orang tuanya. Sehingga mengabaikan waktu sekolah dan banyak ditemukan pula mereka berhenti sekolah dengan tergiur mudahnya dapat uang," ungkap Edy.

PKL Belum Tertib

Persoalan lainnya yakni masih banyak ditemukan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan dan trotoar.

Baca juga: Hari Ini SB Dewa Sebakis Layani Dua Kali Rute Nunukan-Tarakan, Berikut Jadwal Speedboat Hari Ini

"Depan Kantor Pos itu banyak PKL padahal jalannya sempit di situ sangat menganggu lalu lalang kendaraan dan orang. Padahal sudah disediakan tempat. Seperti di Jalan Tanah Merah, PT Sinar Cerah sudah bangunkan tempat, listrik dan air sudah ada, tapi masih ada PKL yang jualan di trotoar," imbuhnya.

Dia berharap ada kerjasama dari stakeholder, dinas terkait, termasuk masyarakat untuk bersama menjaga Trantibum.

"Sekali lagi saya sampaikan bahwa untuk menjaga Trantibum, harus ada kerjasama dari semua stakeholder, dinas terkait termasuk masyarakat sendiri," pungkas Edy.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: kaltara.tribunnews.com

Komentar