TRIBUNBANTEN.COM - Sejak pandemi Covid-19, Toko Buku Gunung Agung telah melakukan efisiensi dengan menutup beberapa toko atau outlet yang tersebar di beberapa kota.
Toko Buku Gunung Agung yang ditutup itu di antaranya di beberapa kota, seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
Pada Minggu (21/5/2023), Toko Buku Gunung Agung resmi mengumumkan akan menutup seluruh toko atau outlet yang tersisa pada akhir 2023.
Baca juga: Mengenal Abdul Malik Fadjar, Tokoh Muhammadiyah Penggagas Hari Buku Nasional 17 Mei
Penutupan dilakukan PT GA Tiga Belas, perusahaan yang membawahi Toko Buku Gunung Agung, karena perusahaan tidak bisa bertahan dengan kerugian operasional per bulan.
Mengutip Kontan.co.id, Minggu (21/5/2023), kerugian itu semakin besar dan tidak sebanding dengan pencapaian penjualan.
Menurut direksi perusahaan melalui keterangan tertulis, penutupan toko atau outlet tidak hanya dilakukan akibat pandemi Covid-19.
Perusahaan telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak 2013 untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian akibat beban buaya operasional besar dan tidak sebanding dengan pencapaian penjualan setiap tahunnya.
"Yang mana, semakin berat dengan terjadinya wabah pandemi Covid-19 di awal tahun 2020," tulis direksi perusahaan, dikutip Minggu (21/5/2023).
Penutupan toko atau outlet yang terjadi pada 2020 bukan merupakan penutupan outlet yang terakhir karena pada akhir 2023 ini perusahaan berencana menutup toko/outlet yang masih tersisa.
Baca juga: Buku Bela Negara dalam Perspektif Publik Diluncurkan, Hasil Riset Para Dosen UPN Veteran Jakarta
"Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," ucap direksi.
Dalam pelaksanaan penutupan outlet dalam kurun waktu 2020 sampai dengan 2023, perusahaan melakukannya secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejarah Toko Gunung Agung
Mengutip Wikipedia, Toko Gunung Agung (nama resmi perusahaan PT GA Tiga Belas) merupakan perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia.
Tjio Wie Tay mendirikan perusahaan ini pada 1953.
Baca juga: Ayatullah Humani Institut Launching 78 Buku Karya Maha Santri
Toko Buku Gunung Agung membuka cabang di Yogyakarta, Medan, Riau, hingga Papua.
Bahkan pada 1965 cabang Toko Gunung Agung dibuka pula di Tokyo.
Selain itu, bisnis Toko Gunung Agung kemudian juga merambah ke percetakan, penerbitan, distribusi, hingga impor majalah.
Pada akhir 1980-an, Masagung menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada anak-anaknya, sampai saat ini.
Sumber: Kontan
Sumber: banten.tribunnews.com
Artikel Terkait
Mengejutkan! Terungkap Data Jokowi di KPU: SD, SMP, SMA Kosong, Kok Bisa?
Minta Wartawan Keluar Saat Acara Danantara, Prabowo: Saya Banyak Menegur Direksi, Kan Gak Enak
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Komaruddin Watubun: Itu Purnawirawan yang Bukan Kelas Abal-abal
Viral Video Pelatih Futsal Banting Siswa SD di Surabaya, Korban Alami Cedera Berat