Dukung Erdogan di Putaran Kedua Pilpres Turki, Sinan Ogan Sampaikan Tuntutan: Usir Pengungsi

- Kamis, 25 Mei 2023 | 05:30 WIB
Dukung Erdogan di Putaran Kedua Pilpres Turki, Sinan Ogan Sampaikan Tuntutan: Usir Pengungsi

Dukung Recep Tayyip Erdogan di Putaran Kedua Pilpres Turki, Sinan Ogan Sampaikan Tuntutan: Usir Pengungsi

SERAMBINEWS.COM, ANKARA � Sinan Ogan, calon presiden Turki yang mendapat suara 5,8 persen di Pemilihan Presiden (Pilpres) Turki 2023, menyatakan dukungan terhadap Recep Tayyip Erdogan di putaran kedua.

Pemilihan Presiden (Pilpres) Turki harus memasuki babak putaran kedua setelah pada pemungutan suara 14 Mei 2023 lalu, tak ada satupun calon yang meraih 50 1 persen suara.

Akan ada dua calon yang akan maju dalam putaran kedua Pilpres Turki, yakni Recep Tayyip Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu.

Pernyataan sikap dukungan Sinan Ogan kepada Erdogan disampaikannya pada Senin (22/3/2023), menjelang pemilihan putaran kedua.

Baca juga: Pemilu Turki, Ini Strategi Capres Kemal Kilicdaroglu Untuk Lawan Erdogan di Putaran Kedua

Awalnya tidak jelas apakah Ogan akan mendukung Erdogan atau penantang utamanya, Kemal Kilicdaroglu.

Ogan hanya memperoleh 5,2 persen suara pada putaran pertama Pilpres pada 14 Mei.

"Kami akan mendukung kandidat Aliansi Rakyat, Recep Tayyip Erdogan, pada pemilihan putaran kedua pada 28 Mei," kata Ogan dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional pada Senin.

Ogan mengatakan penting bahwa presiden berikutnya berasal dari aliansi politik yang sama yang memenangkan mayoritas di parlemen.

�Aliansi Kilicdaroglu tidak dapat menunjukkan keberhasilan yang cukup melawan Aliansi Rakyat yang telah berkuasa selama 20 tahun, dan tidak dapat membangun perspektif yang dapat meyakinkan kita tentang masa depan,� katanya.

Pekan lalu, Ogan menguraikan beberapa syarat yang diperlukan untuk mendapatkan dukungannya di putaran kedua.

Baca juga: Pilpres Turki Kian Sengit, Recep Tayyip Erdogan Bersiap Pimpin 4 Poin di Putaran Pertama

Di antara mereka mengambil sikap yang lebih keras terhadap�Partai Pekerja Kurdistan�(PKK).

Ogan secara tegas meminta menetapkan batas waktu untuk mendeportasi jutaan pengungsi, termasuk hampir 3,7 juta warga Suriah.

Dia juga mencoba menghentikan oposisi untuk membahas perubahan konstitusi yang dapat mencairkan bahasa yang menekankan pentingnya ke-Turki-an dengan mengorbankan etnis lain.

Namun, Erdogan mengatakan dia tidak akan tunduk pada tuntutan seperti itu.

"Saya bukan orang yang suka bernegosiasi dengan cara seperti itu. Orang-oranglah yang menjadi pembuat raja," katanya dalam wawancara dengan CNN International.

Dalam beberapa hari terakhir, Kilicdaroglu telah menawarkan sentimen anti-migran di Turki, untuk mendapatkan dukungan dari pemilih Ogan.

Misalnya, Kilicdaroglu baru-baru ini berjanji untuk memulangkan "semua pengungsi" dan mengesampingkan pembicaraan damai dengan PKK jika dia mendapatkan kursi kepresidenan.

Berjuang untuk suara yang tersisa

Jumlah pemilih di putaran pertama sudah sangat tinggi hampir 89 persen di kalangan pemilih di Turki.

Jika Kilicdaroglu ingin membuat 2,5 juta suara antara dia dan Presiden Erdogan, dia harus memenangkan pemilih yang mendukung kandidat ultranasionalis, Sinan Ogan yang berada di urutan ketiga pada putaran pertama dengan 2,8 juta suara.

Tugas itu menjadi semakin sulit ketika Ogan mendukung Erdogan.

Tuntutannya adalah untuk sikap yang lebih keras dalam menangani militan Kurdi dan memulangkan pengungsi Suriah.

Kilicdaroglu telah mengadopsi nada yang lebih keras pada warga Suriah sejak putaran pertama, berjanji untuk "mengusir" semua pengungsi segera setelah dia berkuasa. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Sumber: aceh.tribunnews.com

Komentar