TRIBUNSOLO.COM - Truk trailer atau truk kontainer identik dengan sosok laki-laki sebagai sopir.
Namun di Malaysia, ada dua orang perempuan muda yang memutuskan menjadi sopir truk trailer.
Kisah mereka menjadi sopir truk trailer pun viral di media sosial.
Baca juga: Kronologi Sopir Truk Bikin Macet karena Beli Siomay di Tengah Jalan, Kini Sopir Truk Diburu
Dua sopir truk trailer itu adalah Fatima Zahara Nor Azman dan Amira Fatihah Khairudin.
Dilansir dari mStar Online, Fatima Zahra bertuga sebagai kernet.
Sementara� Amira Fatihah Khairudin yang masih 26 tahun, merupakan sopir truk kontainer atau trailer.
Fatimah mengatakan, meski baru dua bulan bekerja sebagai kernet, dia tak merasa kikuk dengan pekerjaannya.
"Trailer atau lori peti kemas ini mengantarkan barang ke tempat tujuan setiap hari. Kami biasanya mengantarkan ban, oli pelumas, dan alat kelistrikan."
"Sebagai pengemudi, salah satu fokus saya adalah melihat blind spot untuk menghindari kendaraan di sepanjang jalan,� kata Fatima.
Baca juga: Utas Viral di Twitter Kasus KDRT Dosen UNS Solo ke Istri, Polisi Sebut Laporan Sudah Dicabut
Ia pun menyebut tantangan saat bertuga sebagai kernet kendaraan besar.
"Pengemudi lori atau trailer perempuan tidak banyak. Kalaupun ada, biasanya laki-laki. Tapi kita berdua perempuan!" kata warga asli Taiping, Perak, ini.
Meski sebagian besar barang diangkat dan dikeluarkan oleh staf, Fatima kadang kesulitan saat membuka pintu peti kemas.
"Membuka dan menutup pintu peti kemas itu tidak mudah, sangat berat. Beberapa saya lakukan sendiri, dan saya akan meminta bantuan sepupu saya jika terlalu berat."
"Kalau ada forklift lebih mudah bekerja kalau di tempat tinggi. Tapi dorong, buka tutup pintu peti kemas bukan hanya waktu keluarkan barang, security check juga harus dibuka dan kadang tidak ada yang membantu," ungkapnya.
Baca juga: Nasib Masriah yang Viral karena Siram Air Kencing ke Rumah Tetangga di Sidoarjo, Terancam Penjara
Ia juga mengaku, mereka juga perlu membiasakan diri bergaul dengan supir dan kernet trailer yang mayoritas laki-laki.
Berbekal pengalaman bekerja sebagai pegawai di kantor dan kemudian membantu ibunya membuat kue di rumah, Fatima menikmati bekerja sebagai kernet truk.
"Saya sudah menganggur selama lebih dari setahun. Tidak mudah mencari pekerjaan sekarang, meskipun itu kerja keras dan tidak cocok untuk wanita, itu tetap menjadi sumber rezeki saya."
"Pekerjaan ini adalah cara saya mencari nafkah, tidak peduli panas atau hujan dan bukan pekerjaan di kantor yang ber-AC,� katanya.
Untuk menghilangkan kepenatan, dia dan sepupunya kerap bernyanyi karaoke di sepanjang jalan. mengantarkan barang sampai tujuan.
Selain itu, Fatima juga tidak mempedulikan komentar julid orang atas perannya sebagai kernet.
"Bekerja sebagai sopir tidak memalukan. Saya pernah dihujat karena hanya bisa membuka dan menutup pintu peti kemas."
"Sebenarnya peran kernet banyak membantu pengemudi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan dan pelanggan."
�Saya tidak peduli apa kata orang."
"Saya hanya berpikir ini pekerjaan halal. Bagi perempuan yang sudah memiliki SIM, kenapa tidak mencoba mengemudi?"
"Dan begitu kernet juga memiliki fungsi, yang penting itu sumber rezeki bagi kami untuk hidup,� tutupnya.
(*)
Sumber: solo.tribunnews.com
Artikel Terkait
GAWAT! Sinyal Bahaya di Balik Defisit APBN Awal Tahun 2025, Bisa Berujung Impeachment?
Serangan Balik Kubu Hasto, Sebut Jaksa KPK Fatal Gegara Typo Ketik Pasal di Dakwaan
Indonesia Dibayangi Utang Rp10.000 Triliun, Ekonom Desak Sri Mulyani Mundur
Sempat Trending di Google! Begini Ciri-ciri Kaos Promosi Produk Minuman Tahun 1995 yang Dihargai Rp 30 Juta