Deretan 5 Kabupaten Termiskin di Sumatera Barat, Ada Daerah yang Namanya Harum Dikenal Dunia Tapi Warganya Masih Banyak yang Melarat! 

NARASIBARU.COM - Provinsi Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu daerah dengan sumber daya alam yang melimpah. 

Pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Barat ditopang oleh sejumlah komponen penting seperti kelautan, pertanian, perkebunan hingga pertambangan.

Lebih lanjut, Sumatera Barat juga dikenal dengan destinasi wisata yang populer hingga ke mancanegara hal ini juga menjadi salah satu sumber ekonomi di Sumatera Barat.

Namun di tengah kekayaan alam yang melimpah dan destinasi wisata yang banyak dikunjungi sejumlah kabupaten di Sumatera Barat ternyata masih memiliki masalah terkait kemiskinan.

Baca Juga: Asyik! 2 Seksi Jalan Tol di Sumatera Selatan ini Sudah Setengah Jalan, Bulan Juli 2024 Rampung Siap Digaspol 

Berikut beberapa kabupaten di Sumatera Barat yang dikategorikan sebagai kabupaten termiskin dan membutuhkan penanganan ekonomi yang serius. 

1. Kabupaten Sijunjung 

Kabupaten Sijunjung menjadi salah satu kabupaten termiskin di provinsi Sumatera Barat padahal daerah ini memiliki sumber daya alam yang luar biasa salah satunya adalah perkebunan.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, angka kemiskinan kabupaten ini mencapai 16,28 persen.

Baca Juga: Konstruksinya Dikebut Mati-matian, Warga 2 Desa ini sampai Turun Tangan Ikut Kerjakan Tol Penghubung Sumatera Selatan-Jambi Demi Rampung di Tahun 2024

Selain itu jika dibandingkan dengan tahun 2020 ke 2021 Angka kemiskinan di wilayah ini juga meningkat 0,2 persen. di tahun 2019.

2. Kabupaten Pesisir Selatan 

Dalam catatan BPS, persentase kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 7,11 persen. pada tahun 2021.

Rata-rata populasi penduduk miskin di Kabupaten Pesisir Selatan di atas 35.000 jiwa setiap tahunnya.

 Baca Juga: Fantastis! Baru 3 Hari Dibuka, Jalan Tol Penghubung Sumatera Utara-Aceh Ini Langsung Diserbu 8 Ribu Kendaraan

Pada tahun 2019, jumlah penduduk miskin tercatat mencapai 36.510 orang dan mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi 35.460 orang.