Grab telah mengumumkan laporan keuangan kuartal I mereka, dengan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 469 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
Dalam laporan tersebut, Grab juga membeberkan strategi mereka untuk mengurangi bonus pengemudi taksi dan ojek online di semua wilayah operasional mereka.
Menurut perusahaan, strategi ini justru berhasil untuk meningkatkan pendapatan mitra pengemudi.
Berita mengenai strategi Grab untuk mengurangi bonus kepada mitra menjadi artikel terpopuler atau top news NARASIBARU.COM pada Kamis (25/5). Selain berita ini, simak juga artikel mengenai total jalan yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Berikut Top News NARASIBARU.COM:
1. Kurangi Bonus, Grab: Pendapatan Driver Taksi dan Ojek Online MeningkatDalam laporan keuangan kuartal I, Grab mengurangi insentif untuk pengemudi taksi dan ojek online alias ojol 22% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 169 juta. Begitu juga insentif untuk konsumen, turun 36% menjadi US$ 222 juta.
Meski begitu, Grab mencatat pendapatan rata-rata pengemudi per jam naik 14% yoy dan 4% secara kuartal atau quarter to quarter (qtq).
Tingkat pemenuhan permintaan layanan berbagi tumpangan alias ride hailing juga meningkat. Hal ini karena pasokan pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang aktif per bulan meningkat 10% secara yoy, dan 2% qtq.
Sedangkan lama bekerja pengemudi taksi dan ojek online alias ojol Grab meningkat 14% yoy dan 3% qtq.
2. Transaksi GoFood Gojek dan GrabFood Grab Kompak TurunGojek mencatatkan penurunan order pesan-antar makanan GoFood selama Januari – Maret. Grab juga mengalami penurunan transaksi bruto alias gross merchandise volume (GMV) layanan pengiriman, termasuk GrabExpress dan GrabFood.
Head of Regions and External Affairs Gojek, Gede Manggala, mengatakan permintaan layanan GoFood dan GoSend tumbuh sangat pesat saat pandemi corona. Namun layanan berbagi tumpangan alias ride hailing seperti GoRide dan GoCar melorot.
“Begitu pasca-pandemi corona, tentu saja menurun. Tetapi yang menggembirakan, ini tidak signifikan," ujar Gede Manggala dalam konferensi pers bertajuk ‘GoFood Kenalkan Koleksi Juara Lokal, Gencar Tingkatkan Eksistensi Menu Khas Daerah dan UMKM Kuliner Lokal ke Pelanggan’ di Jakarta, Kamis (25/5).
Sementara itu, Grab mencatatkan GMV layanan pengiriman termasuk GrabExpress dan GrabFood turun 9% yoy menjadi US$ 2,34 miliar.
“GMV turun dibandingkan kuartal pertama 2022 ketika permintaan meningkat akibat pembatasan aktivitas di luar rumah terkait Covid-19 di Asia Tenggara,” kata Grab dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (19/5).
Simak data transaksi GoFood Gojek dan GrabFood Grab.
3. Benarkah Gojek dan Grab Krisis Driver Ojek Online?Beberapa riset menyebutkan pengemudi ojek online atau ojol mengeluhkan pendapatan turun, dan keinginan beralih profesi. Apakah Gojek dan Grab mengalami krisis mitra pengemudi?
Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO), Taha Syafariel, tidak memiliki data spesifik terkait jumlah mitra pengemudi ojek online atau ojol maupun yang mendaftar. Namun sepengetahuannya, mitra baru yang terdaftar atau mulai on bid sedikit setahun terakhir. "Mungkin sekitar 10%," ujar Taha kepada NARASIBARU.COM, Rabu (24/5).
Meski begitu, Grab masih merekrut mitra pengemudi taksi dan ojek online atau ojol. “Selama kuartal I, kami tetap berfokus pada peningkatan pasokan pengemudi aktif sambil mengoptimalkan pasokan pengemudi yang ada untuk memenuhi pertumbuhan permintaan yang kuat,” kata Grab dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (19/5).
Begitu juga dengan Gojek. Head of Region and External Affairs Gojek Gede Manggala mengatakan, perusahaan berfokus pada keseimbangan jumlah konsumen dan mitra pengemudi di suatu wilayah.
“Jadi indikatornya itu supply dan demand,” kata Gede dalam acara buka puasa bersama di kantornya, Jakarta, bulan lalu (5/4).
Gojek akan mengkaji jumlah mitra pengemudi taksi dan ojek online, serta besaran permintaan layanan di suatu kota. “Kalau kami catat kurang, maka kami buka pendaftaran baru,” katanya.
Berikut data mengenai survei driver ojek online.
4. Total Jalan yang Dibangun Era SBY dan Jokowi 9.221 Km, Ini DatanyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan, pembangunan jalan nasional baru mencapai 9.221 kilometer (km) selama rentang 2005-2022. Panjang jalan yang selesai terbangun tersebut mencakup dua era kepresidenan, yakni SBY dan Jokowi.
Rinciannya, realisasi pembangunan jalan nasional pada masa SBY (2005-2014) mencapai 3.835 km. Sementara sejak 2015 hingga 2022, yang mencakup delapan tahun masa pemerintahan Jokowi, Kementerian PUPR telah membangun jalan nasional sepanjang 5.386 km.
“Realisasi pembangunan jalan baru dipengaruhi besaran anggaran yang dialokasikan,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, dalam keterangan pers yang diterima NARASIBARU.COM, Rabu, 24 Mei 2023.
Dalam keterangan tersebut disebutkan, pada periode pemerintahan SBY anggaran khusus untuk pembangunan jalan baru sebesar Rp30,68 triliun. Alokasi tersebut sekitar 14% dari total anggaran Ditjen Bina Marga periode 2005-2014 sebesar Rp223 triliun.
Sedangkan dalam sewindu masa pemerintahan Jokowi, total anggaran untuk Ditjen Bina Marga sebesar Rp409,3 triliun. Dari jumlah itu, sekitar 13% dikhususkan untuk pembangunan jalan baru atau sebesar Rp52,97 triliun.
5. Ini Saran Lo Kheng Hong ke Investor yang Tersangkut di Saham Batu BaraSaham-saham emiten batu bara kompak melanjutkan penurunan pada perdagangan Kamis (25/5), akibat pelemahan harga mineral hitam tersebut.
Bahkan para analis memprediksi kejatuhan harga saham batu bara masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Pada penutupan sesi I Kamis siang, sektor energi kembali merah dengan penurunan 1,64%.
Meski demikian, investor kawakan Lo Kheng Hong masih cukup optimistis dengan saham batu bara. Sebagai investor jangka panjang, ia pun mencoba menenangkan para investor yang dananya tersangkut di saham-saham sektor tersebut. Menurutnya, dalam berinvestasi di sektor komoditas, para investor harus memperhatikan fundamental perusahaan.
“Kita harus tetap berpegangan kepada laba dan laporan keuangan tahunan. Kalau harga batu bara turun labanya turun, kita harus tetap berpegangan kepada fundamental perusahaan,” ujar Lo Kheng Hong dalam Acara Investalk KSPM FEB UI 2023, dikutip Kamis (25/5).
Apalagi investor kawakan yang sering dijuluki Warren Buffet asal Indonesia tersebut, mengatakan kejatuhan harga saham merupakan kesempatan untuk mengoleksi saham-saham berkualitas. Artinya ada kesempatan untuk bisa membeli Mercy dengan harga Bajaj.
Sumber: katadata.co.id
Artikel Terkait
Nico Surya Disebut Mantan Napi sebelum Tinggal di Rumah Baim Wong, Bawa Lari Uang Rp 2 Miliar
Tak Segera Copot Gibran, Nicho Silalahi: Prabowo Boneka Jokowi
Rekam Jejak Hasan Nasbi: Relawan Jokowi ke Prabowo, Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden!
Beathor Suryadi: Jika Jokowi Tak Punya Ijazah SMA, Bagaimana Bisa Jadi Sarjana Kehutanan UGM?