Mahfud: Presiden Tugaskan Saya Lanjutkan Proyek BTS 4G, Tak Boleh Macet

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 02:00 WIB
Mahfud: Presiden Tugaskan Saya Lanjutkan Proyek BTS 4G, Tak Boleh Macet

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD menyebut dirinya mendapatkan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap melanjutkan proyek menara base transceiver station (BTS) 4G.

Perintah Jokowi itu, kata Mahfud, ditujukan untuk memberikan pelayanan digital di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Hal itu ia sebut saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2023).

"Saudara, tugas presiden kepada saya selaku Plt Menteri Kominfo melanjutkan proyek menara BTS 4G ini," kata Mahfud, Jumat.

Baca juga: Mahfud Minta Pendaftar Calon Dirut Bakti Kemenkominfo Tak Khawatir Akan Terjerat Kasus Hukum

"Instruksi presiden itu agar itu dilanjutkan, tidak boleh macet gitu ya karena itu diperlukan oleh masyarakat," ujarnya.

Apalagi, lanjut Mahfud, proyek tersebut sangat berguna untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat guna menyejahterakan rakyat Indonesia dalam berbagai bidang dengan fasilitas komunikasi yang memadai.

"Kesejahteraan masyarakat juga akan sangat banyak dikontribusi oleh selesainya Menara BTS 4G yang sudah diprogramkan ini," terangnya.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, kelanjutan proyek tersebut akan ditangani oleh Plt Dirut Bakti yang saat ini diisi oleh Inspektur Jenderal Kemkominfo Arief Tri Hardiyanto.

Adapun Bakti merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kemkominfo.

Baca juga: Soal Proyek BTS 4G, Mahfud: KPK, Kejagung, Kepolisian Silakan Masuk

Begitu pula dengan peluncuran dua satelit pemerintah hingga Palapa Ring Integrasi yang diharapkan Mahfud tetap berjalan sesuai rencana.

"Iya, (satelit) tetap (diluncurkan), semuanya akan dilanjutkan," ucap Mahfud.

Mahfud mengatakan, pihaknya saat ini sedang mempelajari seluruh kontrak serta permasalahan proyek yang berada dalam tanggung jawab Bakti agar tetap bisa dilanjutkan.

Sebelumnya, Mahfud menjelaskan proses seleksi asesmen calon Dirut Bakti dihentikan karena tidak menemukan peserta yang berkompeten mengisi posisi tersebut.

"Jadi kita sudah mengadakan seleksi untuk calon direktur utama melalui satu lembaga asesmen center dari UI dan sudah lewat separuh perjalanan. Ketika sudah mengerucut, itu dinilai ternyata tidak ada yang lulus untuk jabatan direktur utama," kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud Dapat Info Aliran Dana Korupsi BTS ke 3 Partai: Saya Anggap Gosip Politik dan Lapor ke Presiden

Mahfud menyampaikan, peserta tersebut dinyatakan tidak lulus sebelum menjalani tahap wawancara dengan menteri. Sejatinya dalam tahap wawancara, akan ditentukan satu orang yang dinyatakan lolos sebagai direktur utama.

"Tapi belum sampai ke situ, dinyatakan tidak ada yang lulus. Sudah diumumkan oleh kesekjenan bahwa rekrutmen Direktur Utama PT Bakti dinyatakan tidak ada yang lulus," beber Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud menuturkan Kemenkominfo akan membuka kembali seleksi pendaftaran calon Dirut Bakti yang waktunya akan ditentukan kemudian.

Selain tidak adanya peserta yang berkompeten, kehati-hatian Mahfud juga merujuk pada besarnya anggaran yang akan dikelola oleh Bakti, sehingga proses seleksi harus dilaksanakan dengan ketat.

"Karena itu kisaran lebih dari 60 persen anggaran Kemenkominfo dikelola atau berkaitan dengan Bakti, sehingga memang harus hati-hati," ungkapnya.

Sumber: nasional.kompas.com

Komentar