TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dalam pusara isu politik jelang Pilpres 2024 terkini.
Kumpulan kritik Anies Baswedan yang muncul ke publik belakangan ini.
Sasar pemerintahan Era Jokowi, persekusi, survei, mafia, korupsi dan capres hobi lari.
Kritik tersebut dilontarkan Anies Baswedan merespon situasi politik terkini belakangan ini.
Elektabilitas Prabowo Subianto menduduki posisi tertinggi dengan nilai 24,5 persen berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru Mei 2023.
Disusul Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan nilai 22,8 persen dan Anies Baswedan 13,6 persen.
Hasil tersebut berdasarkan survei yang berlangsung pada 29 April-10 Mei 2023.
Lantas bagaimana tanggapan bakal calon presiden Anies Baswedan?
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Hasil Survei Markdata di Kaltim, Elektabilitas Ganjar Pranowo Kalahkan Anies Baswedan dan Prabowo
Dikutip dari Tribunnews.com, Anies Baswedan mengaku tetap optimis menanggapi hasil survei tersebut.
Menurut Anies Baswedan, hasil jajak pendapat itu masih bersifat fluktuatif.
Apalagi waktu pelaksanaan Pemilu masih panjang atau sekitar 9 bulan lagi yakni Februari 2024.
"Yang namanya survei masih berbulan-bulan, itu masih fluktuatif," ungkap Anies saat menghadiri Istigasah Kubro di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Rabu (24/5/2023).
Anies menegaskan meskipun waktu pelaksanaan pemilu masih cukup panjang, intensitas survei saat ini cukup tinggi. Sedangkan hasilnya masih bisa berubah-ubah.
"Kalau satu bulan sebelum Pemilu, intensitasnya survei tinggi itu biasa. Namun saat ini pelaksanaannya masih lama tapi sudah tinggi intensitasnya. Tapi ya itu, masih fluktuatif," tegasnya.
Anies mengaku tetap optimistis dengan hasil survei mengenai elektabilitasnya.
"Kalau optimis, kita sangat optimis. Karena kita merasakan aspirasi, keinginan untuk suatu perubahan. Oleh karena itu kita akan terus berusaha, tidak bisa hanya dengan optimisme," ujarnya.
Baca juga: Terbaru! Ganjar dan Prabowo Bersaing Versi 5 Lembaga Survei yang Rilis Pekan Ini, Anies Baswedan?�
Deretan Kritikan yang Dilayangkan Anies Baswedan
Berikut kumpulan kritik Anies Baswedan pada pemerintah dalam dua hari terakhir.
Diketahui bakal calon presiden Anies Baswedan kini mulai terbuka mengkritik pemerintah.
Kritik terbuka disampaikan Anies Baswedan saat berpidato dalam acara Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
Sehari kemudian atau Minggu (21/5/2023) kemarin, Anies kembali mengkritik pemerintah saat menghadiri acara temu kebangsaan bersama ribuan relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Seperti apa kritik yang disampaikan Anies? Berikut dirangkum Tribunnews.com hari ini, Senin (22/5/2023):
Bandingkan Pembangunan Jalan Era SBY dan Jokowi
Anies Baswedan membandingkan pembangunan jalan antara era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (20/5/2023), Anies Baswedan mengutip data yang mengatakan era pemerintahan Jokowi telah berhasil membangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode-periode sebelumnya.
Menurut data yang dikutip Anies Baswedan, pemerintahan Jokowi telah membangun 1.569 kilometer jalan tol dari total 2.499 kilometer.
"Pemerintahan kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode-periode sebelumnya."
"(Sebanyak) 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar yang ada di Indonesia, itu dibangun di era pemerintahan sekarang (Jokowi)."
"Sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km. Itu adalah jalan berbayar," kata Anies, Sabtu, dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com.
Baca juga: Terbaru! Ganjar dan Prabowo Bersaing Versi 5 Lembaga Survei yang Rilis Pekan Ini, Anies Baswedan?�
Kritik Persekusi
Anies Baswedan mengklaim ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta selama tahun 2017-2022 tak pernah sekalipun melakukan persekusi terhadap pihak yang memberikan kritik.
Anies juga menyebut tak pernah melaporkan para pengkritiknya ke pihak berwajib.
Hal tersebut dikatakan Anies saat berpidato dalam acara Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
"Dan itu juga yang telah kita sama-sama laksanakan di Jakarta, tidak pernah ada satupun yang dilaporkan dan dipersekusi," ungkap Anies.
Menurutnya kritik dan aspirasi rakyat merupakan bagian dari pekerjaan ketika dirinya menjadi pejabat publik.
Sehingga kata dia, tak pantas adanya tindakan persekusi dengan menggunakan pasal-pasal untuk membungkam kebebasan berpendapat masyarakat.
Baca juga: Perbandingan 7 Survei Capres Terbaru Mei 2023, Persaingan Prabowo, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Kritik Lembaga Survei
Anies Baswedan mengungkapkan kebingungannya mengenai lembaga survei.
Bukan tanpa sebab banyak lembaga survei kini merilis temuannya hampir setiap minggu.
"Jadi saya kadang-kadang mikir, ini survei memotret opini atau survei membentuk opini ya? karena kok tiap minggu gitu ada," ujar Anies Baswedan saat ditemui seusai acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Namun begitu, Anies mengaku tidak masalah dengan masifnya pergerakan lembaga survei tersebut.
Dia menyatakan temuan lembaga survei itu menjadi pemacu semangatnya untuk bekerja keras.
"Tapi ya tak apa-apa itu haknya surveyor. Jadi saya melihat ini sebagai pemicu untuk kita bekerja lebih keras, menjangkau semua, dan mengajak untuk berkompetisi dalam rekam jejak, rekam gagasan, dan rekam karya," jelasnya.
Lebih lanjut, Anies pun enggan ambil pusing dengan temuan lembaga survei yang selalu menempatkannya di urutan ketiga.
Baca juga: Anies Baswedan Disebut Salah Tafsir Bandingkan Pembangunan Jalan, Hensat Minta PUPR Klarifikasi
Singgung Mafia
Anies Baswedan berbicara soal adanya mafia di Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato politik pada acara temu kebangsaan di Tenis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).
Menurut dia, banyak mafia yang membuat warga Indonesia seperti tak memiliki kepastian.
�Kenapa petani harus bersaing dapat pupuk, penuh dengan ketidakpastian. Kenapa, karena aksesnya dikuasai oleh mafia-mafia pupuk,� kata Anies.
Tak hanya di pertanian, Anies mengebut banyak sektor yang dikuasai mafia.
Pekerja Migran Indonesia (PMI), kata dia, pun tak lepas dari cengkraman mafia.
�Banyak dari mereka yang sistemnya dikusai oleh mafia-mafia PMI. tiap mereka berangkat kerja keras dan ujungnya pulang tidak bisa mendapatkan yang selayaknya.�
Mafia juga ada di sektor Usaha Kecil Mikro (UKM), mafia tanah hingga mafia perumahan.
Bahkan, sambung Anies, ada pula mafia di sektor proyek pemerintah dan bagian kepemiluan.
Pencitraan Lari
Anies Baswedan memilih untuk tak melakukan pencitraan saat bertemu dengan masyarakat.
Apalagi mengunggah kegiatannya di media sosial.
Anies lantas menyindir seseorang yang melakukan jogging pagi untuk difoto dan dishare di media sosial.
Hal itu disampaikan Anies saat pidato dalam acara 'Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan' di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). Hadir dalam acara itu ribuan relawan Anies dari sejumlah wilayah di Indonesia.
"Saya datang di banyak tempat tanpa kamera, tanpa media, tanpa ditemani siapa-siapa sering kali saya hanya datang sendirian, masuk ke suatu tempat, masuk ke sebuah warung tahu, tahu yang punya warung ngeliatin aja," kata Anies.
Baca juga: Anies Baswedan Kritik Jokowi di Milad PKS ke-21 Ada Untung Ruginya, Pengamat: Pertaruhan yang Besar
Masyarakat Tertekan
Anies Baswedan mengatakan sebagian masyarakat Indonesia masih merasa tertekan meski sudah mengecap reformasi 25 tahun lamanya.
Dia pun menyinggung soal pemilihan presiden tahun depan.
Dia berharap, tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait siapa saja yang boleh maju menjadi calon presiden (capres) maupun yang tidak.
"25 tahun lalu ketika perjuangan reformasi, kita ada di suasana ketertekanan. Ekonominya tertekan, kebebasannya tertekan. Hari ini sebagian dari kita merasakan kebebasan yang tertekan," kata Anies dalam acara Temu Kebangsaan di lapangan tenis indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).
"Dulu negara mengatur siapa saja boleh maju ke Pilpres, walikota, bupati, semua diatur. Hari ini jangan sampai ada pengaturan siapa yang boleh maju dan siapa yang tidak boleh maju," imbuh Anies.
Anies menyebut, negara harus menyerap seluruh aspirasi masyarakat, termasuk soal siapa yang akan didukungnya menjadi presiden masa depan.
Baca juga: Cara Ganjar Pranowo Sentil Anies Baswedan, Ingatkan Kandidat Capres Tabahkan Hati dan Jangan Baper
Kritik Kasus Korupsi BTS
Anies Baswedan meminta agar dalam penyelidikan kasus dugaan Korupsi pembangunan tower base transceiver station (BTS) dilakukan secara tuntas.
Di mana dalam kasus itu turut menyeret Menkominfo sekaligus Sekjen NasDem Johnny G Plate.
Bahkan Anies meminta semua pihak yang diduga terlibat agar diperiksa.
Sehingga transparansi dalam kasus ini benar-benar bisa terungkap.
Hal itu disampaikan Anies saat pidato dalam acara 'Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan' di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). Hadir dalam acara itu ribuan relawan Anies dari sejumlah wilayah di Indonesia.
"Tuntaskan penyelidikannya. Semua yang terlibat harus diperiksa, dorong transparansi jangan ada pihak yang dibiarkan melenggang tidak dimintai pertanggungjawabannya," kata Anies.
Anies mengingatkan agar jangan ada intervensi politik dalam penanganan kasus hukum apapun.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar hukum tak hanya ditegakkan kepada lawan, melainkan kepada kawan juga harus ditegakkan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Anies Baswedan Tetap Optimis, Tanggapi Begini saat Elektabilitas Prabowo Memuncak, https://manado.tribunnews.com/2023/05/26/anies-baswedan-tetap-optimis-tanggapi-begini-saat-elektabilitas-prabowo-memuncak?page=all
Sumber: kaltim.tribunnews.com
Artikel Terkait
Kakak-Adik Masuk Islam, Seorang Cewek Ikrar Syahadat Air Matanya Langsung Mengalir
Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Akan Dibuka Sekitar April 2025
Bos Pelaku Manipulasi Takaran MinyaKita Ditangkap di Karawang
AS dan Israel Berencana Pindahkan Warga Palestina ke Afrika Timur