JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi meminta PDI-P tidak sombong dalam menghadapi Pemilu 2024.
Jusuf mengatakan, wajar saja apabila banyak partai yang mau bergabung dengan PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, mengingat PDI-P merupakan pemenang pemilu sebelumnya.
Namun, dirinya mengingatkan bahwa bisa saja PDI-P tidak sebesar seperti sekarang di masa depan.
Baca juga: Megawati Dinilai Realistis Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres Dibanding Puan Maharani
Hal tersebut Jusuf sampaikan dalam program Rosi, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube KompasTV, Minggu (28/5/2023).
"Saya hanya karena cinta saya kepada PDI-P ini mengingatkan PDI-P, jangan terlalu berlebih-lebihan. Meskipun kamu gede sekarang, belum tentu kamu segede itu lagi. Jangan sombong," ujar Jusuf.
Jusuf menilai PDI-P kini terlalu sombong lantaran merasa seluruh Indonesia bergantung kepada partai berlambang banteng tersebut.
Dia menyebut kesombongan tersebut hanya akan merugikan diri sendiri.
"Jangan berlebihan seolah-olah seluruh negeri hanya bergantung padamu," ucapnya.
Baca juga: PDI-P Banten Kalah Saat Pilpres 2019, Ganjar: Banteng Tidak Cengeng, Kalah Bangkit Lagi
Meski begitu, Jusuf mengakui bahwa PDI-P memang merupakan partai besar, yang mana kader-kadernya pasti bangga dengan itu.
Namun, lagi-lagi, Jusuf mengingatkan PDI-P untuk tidak berpikir seolah-olah semua orang di Indonesia bergantung kepada PDI-P.
"It's not true (semua orang bergantung ke PDI-P)," kata Jusuf.
Sementara itu, Jusuf meyakini di antara sekian banyaknya tokoh yang digadang-gadang menjadi king maker pada Pilpres 2024, hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) lah king maker yang sesungguhnya.
Dia menyebut, boleh saja tokoh-tokoh seperti Jusuf Kalla, Surya Paloh, hingga Megawati Soekarnoputri juga disebut sebagai king maker.
Namun, Jusuf tetap meyakini king maker yang asli hanyalah Jokowi.
"Bukan yang lain-lain. Yang lain-lain ikut di sini di sana, tapi the real one is Presiden Jokowi," imbuh Jusuf.
Sumber: nasional.kompas.com
Artikel Terkait
Mengejutkan! Terungkap Data Jokowi di KPU: SD, SMP, SMA Kosong, Kok Bisa?
Minta Wartawan Keluar Saat Acara Danantara, Prabowo: Saya Banyak Menegur Direksi, Kan Gak Enak
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Komaruddin Watubun: Itu Purnawirawan yang Bukan Kelas Abal-abal
Viral Video Pelatih Futsal Banting Siswa SD di Surabaya, Korban Alami Cedera Berat