Survei Cagub DKI Indikator: Ahok 19,3%; Ridwan Kamil 12,3%; Sandi 11,7%

- Jumat, 12 Mei 2023 | 09:30 WIB
Survei Cagub DKI Indikator: Ahok 19,3%; Ridwan Kamil 12,3%; Sandi 11,7%

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menggelar rilis survei bertajuk "Peta Elektoral Pilpres, Pileg, dan Pilkada di DKI Jakarta 2024". Peneliti utama Indikator, Burhanudin Muhtadi, memaparkan responden diminta menyebut siapa tokoh yang cocok jadi gubernur. Hasilnya, 12,6% warga DKI spontan menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kami enggak kasih jawaban, siapa calon gubernur menurut warga DKI? Ada 12,6% yang spontan menyebut Ahok, 7,4% menyebut Ridwan Kamil, 6,2% menyebut Sandi, 6% menyebut Anies; 4,4% Pj Gubernur Heru Budi, 4,4% AHY, 3,5% Ahmad Sahroni, 3,1% Gibran, dan 2,2% Riza Patria. Sisanya kurang dari 1%," papar Burhan, Kamis (11/5).

Elektabilitas Anies di survei itu berada di urutan 4, Burhanuddin menyebut karena mantan gubernur DKI Jakarta itu sudah dikenal masyarakat sebagai capres.

"Saya kira gampang ya kenapa terjadi penurunan (Anies). Karena ada partai yang mengumumkan Anies sebagai capres, makanya drop," ucap peneliti jebolan UIN Jakarta itu.

Burhan menyebut, saat diberi pilihan 27 nama tokoh secara alfabetis, Ahok masih menempati posisi pertama dengan elektabilitas 19,3% dan disusul oleh Ridwan Kami 12,3%, serta Sandiaga Uno 11,7%. Hasil ini, kata Burhan, tidak terlalu berbeda dengan hasil top of mind.

"Polanya tidak berubah. Anies trennya turun, mungkin beliau dianggap sudah naik kelas dari cagub menjadi capres. Lalu Ahok ada kecenderungan naik sedikit. Heru muncul, Gibran muncul, AHY juga," lanjutnya.

Saat nama Anies dikeluarkan dari daftar, Ahok masih tetap berada di posisi pertama. Hanya saja, kali ini jarak suara antara pemilih Ahok dengan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno semakin menyempit.

"Basis Anies kalau di-takeout cenderung menyebar. Polanya tidak berubah. Tapi Ahok yang awalnya selisihnya agak jauh, ketika nama Anies di-takeout ada suara Anies yang ke RK atau Sandi. Itulah kenapa selisih antara Ahok dan RK mulai menipis," jelas Burhan.

Sedangkan saat dibuat simulasi 8 nama, tanpa nama Ahok di dalamnya, Ridwan Kamil jadi unggul. Menurut Burhan, Ridwan Kamil berpotensi maju menjadi cagub karena Golkar saat ini sudah cenderung memilih Ketua Umum mereka, Airlangga Hartarto, menjadi capres atau cawapres.

"RK unggul di DKI, tapi tidak terlalu jauh dari Sandi dengan asumsi Sandi maju. Dia (Sandi) kan masih ada usaha untuk maju jadi cawapres. Ini selisihnya tidak jauh. Disusul AHY, Gibran, Ahmad Sahroni, Heru, Riza Patria," lanjutnya.

Sedangkan jika nama Sandi dan AHY di-takeout karena keduanya masih berusaha maju di kancah Pilpres 2024, elektabilitas Ridwan Kamil di Pilgub DKI melejit sendirian.

Simulasi 4 Nama: Sahroni Tertinggi

Jika Ridwan Kamil juga tak maju di Pilgub DKI, kata Burhan, akan ada empat nama kandidat potensial yang tersisa. Keempatnya yaitu Ahmad Sahroni, Tri Rismaharini, Ahmad Riza Patria, dan Heru Budi Hartono.

"Ini kalau RK tidak maju, Sandi tidak maju, AHY tidak maju. Ada 4 nama ada Sahroni karena sudah rajin sosialisasinya, ada Risma, lalu Ahmad Riza Patria yang wakil gubernur, lalu Heru karena beliau adalah Pj Gubernur DKI sekarang. Kalau dari empat nama ini Sahroni unggul, tapi undecided voters besar sekali ada 39,4%," tutup Burhan.

Rilis survei ini adalah hasil temuan lima survei yang digelar Februari 2021 hingga Maret 2023. Respondennya adalah 2.060 warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih.

Survei ini menggunakan metode wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95% dengan margin of error sekitar 3,5%.

Sumber: kumparan.com

Komentar