Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 diperkirakan akan anjlok akibat langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memangkas anggaran kementerian dan lembaga.
Demikian analisa Founder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. Dia mengkalkulasi nilai belanja pemerintah terhadap produk domestik bruto akan kentara turun dibandingkan tahun lalu.
“Belanja pemerintah tahun 2024, porsinya terhadap PDB masih terjaga sekitar 7 persen, 7,7 persen. Pertumbuhannya masih 6 persen lebih. Nah, situasi di 2025 ini berbeda dengan adanya efisiensi anggaran pemerintah pusat dan juga daerah,” ujar Bhima seperti dilansir RMOL, Jumat, 7 Februari 2025.
Menurutnya, efek dari pemangkasan anggaran kementerian dan Lembaga efeknya akan cukup signifikan, terutama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain juga pemerintah daerah akan terdampak akibat pemangkasan anggaran oleh Sri Mul.
“Dari sisi kontribusi belanja pemerintah 2024 masih kebantu dengan adanya Pemilu dan Pilkada serentak juga,” sambungnya menegaskan.
Sehingga, berdasarkan hitung-hitungan Bhima, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini akan merosot seiring menurunnya potensi belanja pemerintah melalui kemterian dan lembaga.
“Ini diperkirakan belanja pemerintah, porsinya terhadap PDB itu bisa anjlok hingga 5 persen terhadap PDB. Kemudian dari sisi pertumbuhan belanja pemerintahnya, itu juga bisa di bawah, bahkan bukan tumbuhnya negatif justru, pertumbuhannya akan negatif. Nah, itu yang terjadi,” tuturnya.
“Itu artinya, efisiensi bisa mengganggu tercapainya program dan juga akan membuat pertumbuhan ekonomi 2025 yang diperkirakan 4,7 persen,” demikian Bhima menambahkan
Sumber: suaranasional
Foto: Sri Mulyani (IST)
Artikel Terkait
Pertama dalam 4 Tahun, APBN Tekor Rp 31,2 Triliun
Prabowo Siap Mati untuk Menghadapi Koruptor: Saya Enggak Takut Mafia Manapun!
BUMN Siap Dijual ke Asing?
Heboh Gosip Celine Evangelista Istri ke-5 Si Kumis, Diberi Rumah oleh ET Agar Tak Tersangkut Pertamina Gate?