Bu Salsa, mantan guru di Jember yang viral karena puluhan video syur di media sosial,
mendatangi Humas PB PGRI untuk menyampaikan permintaan maaf. Ia datang bersama beberapa guru honorer dan berharap kejadian ini tidak berlarut-larut.
Humas PB PGRI sekaligus aktivis pendidikan, Ilham Wahyudi, menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada.
"Sebagai manusia, kita semua pasti pernah berbuat salah. Tuhan saja Maha Pemaaf, maka kita juga harus memberi maaf," katanya, dikutip Sabtu (1/3).
Ilham menyatakan bahwa meskipun permintaan maaf ini datang terlambat, PGRI tetap memberikan motivasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia juga menegaskan bahwa kasus ini berdampak luas, tidak hanya di lingkungan pendidikan tetapi juga bagi para siswa.
"PGRI hadir sebagai penengah agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan," ujarnya.
Ajakan untuk Tidak Menyebarluaskan Video
Ilham mengajak masyarakat, termasuk guru, siswa, dan warganet, untuk berhenti menyebarkan video tersebut.
"Kita fokus menjalani Ramadhan dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya," tambahnya.
Lolos Seleksi PPPK, Bu Salsa Diminta Tetap Mengajar
Sementara itu, Ketua PGRI Jember, Supriyono, menyayangkan keputusan Bu Salsa yang memilih mundur sebagai guru.
Apalagi, ia telah lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2025 tahap 2.
"Intinya perjuangan Bu Salsa berkompetisi lolos PPPK tidak main-main. Banyak hal yang sudah dipersiapkan dan diperjuangkan. Eman kalau harus tidak dilanjutkan," jelasnya.
Bu Salsa diketahui lolos seleksi administrasi PPPK tahap II tahun anggaran 2024 berdasarkan Pengumuman Nomor: 800.1.2.2/664/35.09.414/2025 yang ditandatangani Plt Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman pada 13 Februari 2025.
Dalam seleksi tersebut, ia mendaftar sebagai tenaga teknis administrasi perkantoran di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ambulu.
Sumber: jawapos
Foto: Oknum guru di Jember yang diduga Bu Salsa.
Artikel Terkait
Parpol Pendukung Pemerintah Kok Diam saat Ada Usulan Pencopotan Gibran?
Konklaf Dimulai 7 Mei 2025, Ini Calon Kuat Paus Selanjutnya
Suparta, Terdakwa Korupsi Timah Rp 300 Triliun yang Meninggal di RSUD, Teman Harvey Moeis
Mantan Direktur Pemberitaan Jak TV Dipasangi Alat Pengawas