"Mafia itu terkadang bercampur antara orang ingin berusaha baik-baik, secara legal bercampur dengan preman, back up dari pejabat," ungkap Mahfud MD dikutip dari podcast youtube Sekretariat Negara, Selasa (30/5).
Hal itu ia ungkap saat ditanya tantangan terbesar bagi seorang Menko Polhukam.
"Mafia ya. Mafia peradilan, mafia hukum. Itu kan tugas saya, terutama mafia-mafia kekayaan alam," katanya.
Mahfud mengakui acap kali merasa tidak enak saat mengusut kasus mafia yang dibekingi oleh pejabat.
"Tidak takut tapi tidak enak ya," ungkapnya.
"Kalau saya harus bilang ke orang (pejabat) tersebut 'Hei jangan back up itu dong'. Misal bilang ke atasannya dan seterusnya. Nah ini bagi saya agak rumit menyelesaikannya," beber Mahfud.
Hal itulah yang memicu Mahfud kerap 'nyanyi' melalui media sosial maupun awak media.
"Itulah sebabnya kalau saya daripada bicara berbisik, berdua ingin selesaikan masalah. Lebih baik bicara di luar agar tidak bisa menghindar. Speak up," katanya.
"Jadi orang tidak bisa menghindar. 'itu Pak Mahfud sudah ngomong gitu lho'. Nah yang seperti itu," tuturnya.
Mahfud memberikan contoh kasus di Bengkulu. Ada seorang nenek renta yang dianiaya anak-anak pulang sekolah.
Padahal peristiwa itu sudah viral, namun belum ada reaksi dari penegak hukum.
"Beberapa hari ndak ada beritanya. Saya ambil, saya kirim ke polisi. 'Pak masa ada begini nih. Cari dong'," ujar Mahfud menirukan ucapannya saat itu.
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026