Ivan Tigor Panjaitan Koordinator LSM Pemantau Aparatur Penegak Hukum mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan adanya fakta yang menyebutkan adanya Sejumlah keluarga tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya yang menjadi korban pungutan uang setiap kali menjenguk anggota keluarga mereka yang sedang ditahan. Biaya yang harus dikeluarkan bahkan tidak hanya untuk akses kunjungan, tetapi juga untuk memberikan makanan dan kebutuhan lain bagi para tahanan.
“Kami telah menemukan fakta dari seorang yang menjenguk keluarganya, si orang ini mengeluh kalau setiap jenguk anggota keluarganya, diharuskan bayar Rp100.000/oang. Bukan hanya itu orang ini juga mengungkapkan kalau di dalam mau kasih makanan juga harus pakai uang lagi. Kalau tidak dikasih, bekal mereka untuk sanak saudaranya yang di penjara, bekal makanan itu di buang,” ungkap Ivan Tigor Panjaitan Koordinator Pemantau Aparatur Penegak Hukum kepada wartawan, Rabu, 12 Maret 2025 di Jakarta.
Menurut Ivan, rupanya kondisi semacam itu sudah terindikasi terjadi sudah lama, bahkan di duga sudah terstruktur sistematis dan massif, dikatakan struktur dari mulai komandan jaga tahanan sampai pengawal yang ada di tahanan itu melakukan pungutan liar, juga di katakan sistematis karna di sinyalir di dalam tahanan itu telah terbentuk system pungutan liar dengan berbagai bentuk, yang sangat membebani keluarga tahanan, sedangkan massif, nampak adanya dugaan dari mulai komandan sampai dengan penjaga di dalam maupun di luar pintu melakukan pembiaran pungutan liar itu terjadi dan jangan-jangan ikut menikmatinya.
“Bukan hanya itu, kami juga menemukan sebuah pengakuan dan kesaksian dari keluarga tahanan, bahwa sedikit-sedikit harus keluar uang. Kalau tidak ada uang, keluarga mereka yang ditahan akan sengsara, tidak dipedulikan, yang sakit tetap di biarkan sakit, karena pihak keluarganya tidak kasih duit ke oknum petugas, ini sangat keterlaluan,” tandas Ivan.
Dari temuan tersebut, lanjut Ivan, jelas tidak bisa di benarkan, dan tentunya mesti diusut tuntas, serta perlu adanya Tindakan tegas berupa sanksi indisipliner, atau bahkan mesti sanski pemecatan bagi oknum petugas terutama bagi komandan jaganya, dia harus bertanggungjawab atas terjadinya pungutan liar yang sangat merugikan bagi keluarga tahanan.
“Mereka itu orang susah, jangan di bikin susah donk, polisi itu harus melayani dan mengayomi masyarakat, jangan malah memalak orang susah, dengan kejadian ini kami akan adukan Propam Mabes Polri dan juga Kompolnas, agar segera di usut tuntas dan di tindak tegas,” Pungkas Ivan Tigor Panjaitan.
Sumber: suaranasional
Foto: Ilustrasi Dugaan Pungli di Rutan/Net
Artikel Terkait
Heboh Video dr. Oky dan Robby Purba Diduga Jalin Hubungan Menyimpang, Isu Kawin Kontrak Mencuat!
Setelah Asam Sulfat, Momen Gibran Bahas Gizi MBG Pakai Istilah Gramasi Bikin Geleng-Geleng: Lu Mending Diem Deh!
Ramai Desakan Letkol Teddy Harus Mundur dari TNI, KSAD Beri Jawaban
Kronologi Siswa SMA Tewas Diduga Ditendang Oknum Polisi di Asahan, Diamankan saat Nonton Lomba Lari