Muncul Isu Ahok Diusulkan Luhut Jadi Pendamping Anies, Surya Paloh: Enggak Ada

- Jumat, 12 Mei 2023 | 14:00 WIB
Muncul Isu Ahok Diusulkan Luhut Jadi Pendamping Anies, Surya Paloh: Enggak Ada

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membantah isu yang beredar bahwa Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengusulkan nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Menurutnya, Luhut sama sekali tak menyampaikan kandidat cawapres dalam pertemuan di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

“Kalau mau jujur enggak ada. Pak Luhut bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut,” ucap Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Ia justru mengaku senang bertemu dengan Luhut pekan lalu.

Baca juga: Ditanya soal Cawapres Anies, Surya Paloh Ingin Lihat Dulu Pendamping Ganjar dan Prabowo

Bagi Surya, Luhut menunjukan semangat kebersamaan meski dalam pilihan politik yang berbeda.

“Bagus sekali ada canda, tidak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah, atau cepat mengecilkan seseorang kawan, jangan itu,” tutur dia.

Surya menyatakan sampai saat ini partai politio (parpol) koalisi pemerintah belum ada yang memberikan tawaran atau usulan kandidat pendamping Anies untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Belum ada tawarannya, bagaimana saya mau jawab? Kalau nanti ada, kita duduk lagi,” kata dia.

Terakhir, Surya mengaku belum memiliki rencana untuk berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Rommy: Megawati dan Kami Sepakat Putuskan Cawapres Setelah Formasi Parpol Pengusung Ganjar Komplit

Ia malah memberikan sinyal menunggu panggilan dari Jokowi.

“Jangan tanya saya, tanya kepada Pak Jokowi,” kelakar Surya.

Diketahui saat ini baru dua calon presiden (capres) yang mendapatkan tiket untuk menjajaki Pilpres 2024. Pertama, Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Kedua, Ganjar Pranowo yang dideklarasikan oleh PDI-P.

Sementara itu, kandidat capres potensial lainnya, yakni, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto nampak masih menjajaki pembentukan koalisi besar bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Sumber: nasional.kompas.com

Komentar