Aktor Fedi Nuril mengaku khawatir Indonesia akan kembali ke masa Orde Baru
di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ketakutannya ini
disampaikan saat membalas cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief.
Mulanya, Andi meminta sejumlah oknum untuk berhenti menakut-nakuti rakyat
tentang masa depan kondisi Tanah Air.
"Era menakut-nakuti publik harus berakhir. Ada yang pernah menakut-nakuti
Indonesia akan menjadi Suriah, ada yang Indonesia kembali ke Orba, dan
lain-lain," cuit Andi dua hari yang lalu.
Fedi Nuril pun membalas bahwa ia merupakan salah satu rakyat yang percaya
akan kemungkinan tersebut. Kecemasan tersebut berasal dari sikap sang
Presiden serta pejabat publik ketika merespons kritikan.
"Rasa takut saya akan kembali ke zaman Orba tidak dibuat-buat, Bang," tegas
pemain film '5cm' tersebut pada Jumat (14/3/2025).
Fedi Nuril menambahkan, "Akademisi mengkritik Prabowo tentang kabinet besar
dibalas 'ndasmu'. Sekarang yang mengkritik Revisi UU TNI, oleh KSAD dibilang
'otak kampungan'."
Aktor 42 tahun itu juga menunjukkan bukti berupa potongan tangkapan layar
berisi kritikan pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI),
Lina Miftahul Jannah tentang 'kabinet gemuk' di masa kini.
"Itu jadi gambaran kalau tujuannya untuk kepentingan politik semata. Ketika
membuat lembaga baru, sejarusnya ada kajian mendalam. Kalau masalah
kordinasi, jelas ini kemunduran (reformasi birokrasi). Yang bisa dijadikan
satu malah dipecah," kata Lina, yang menyebut Kabinet Merah Putih sebagai
'kabinet balas jasa'.
Lalu, ada pula tangakapan layar sebuah cuitan berita berjudul "KSAD Sentil
Penggiring Isu Kembalinya Dwifungsi ABRI: Otak Kampungan".
"Jadi tidak usah ramai bikin ribut di media, ini itu lah, orde baru lah,
tentara dibilang hanya bisa membunuh dan dibunuh. Menurut saya, otak-otak
(pemikiran) seperti ini, kampungan," ujar Maruli Simanjuntak.
Rasa takut saya akan kembali ke zaman Orba tidak dibuat2, Bang. Akademisi mengkritik Prabowo tentang kabinet besar dibalas “ndasmu”. Sekarang yang mengkritik Revisi UU TNI, oleh KSAD dibilang “otak kampungan”. https://t.co/wSmAm8ijnE pic.twitter.com/4C9aQR0PNE
— Fedi Nuril (@realfedinuril) March 14, 2025
Balasan Fedi Nuril pun ditanggapi lagi oleh Andi Arief. Menurutnya,
ketakutan tersebut bergantung pada apa yang dilakukan.
"Takut atau tidak itu sangat bergantung pada apa yang kita lakukan. Khawatir
boleh, ketakutan berlebihan harus dihindari. Selama ada kebebasan
berpendapat dan berorganisasi, nggak perlu cemas," ujar Andi menenangkan.
Meski begitu, rupanya banyak warganet yang sependapat dengan Fedi Nuril.
Tidak sedikit yang mengaku takut semakin lama hak-hak rakyat direnggut oleh
pemerintah.
"Kekhawatiran tentang otoritarianisme bukan tanpa dasar. Ketika pejabat
tinggi negara dan militer merespons kritik dengan hinaan, bukan dialog,
alarm demokrasi berbunyi nyaring," kata seorang warganet.
"Sama lagi. sejak prabowo dilantik jadi presiden, tiap hari gue beneran
takut sama gebrakan Prabowo dan anak anak buahnya. Terserah mau dibilang
lebay atau gimana, tapi itu yang gue rasain," sambung warganet yang lain.
"Belum lagi anak kecil udah ditakut-takutin 'pala lu pea, gue tabok lu'. Ini
udah benar menakutkan mas Fedi, anak kecil sudah dikecam seperti itu," ujar
warganet yang lain, menyinggung pembelaan Deddy Corbuzier tentang program
Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sumber:
suara
Foto: Kolase Fedi Nuril dan Prabowo Subianto/Net
Artikel Terkait
Cerita Pengalaman Mualaf Franck Ribery, Sempat Marah saat Diguyur Bir di Perayaan Juara Bayern Munchen
Prediksi Cak Nun Viral Lagi: Utang Indonesia Menggunung pada 2025, Ada Menteri Undur Diri
Kasus Penipuan Bos Money Changer 6 Tahun Jalan di Tempat
Sumber Uang OPM Separatis Papua untuk Beli Senjata dari “Pajak Perusahaan”