Fedi Nuril Takut Indonesia Kembali ke Masa Orde Baru, Reaksi Prabowo Terhadap Kritikan Jadi Bukti

- Sabtu, 15 Maret 2025 | 14:00 WIB
Fedi Nuril Takut Indonesia Kembali ke Masa Orde Baru, Reaksi Prabowo Terhadap Kritikan Jadi Bukti


Aktor Fedi Nuril mengaku khawatir Indonesia akan kembali ke masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ketakutannya ini disampaikan saat membalas cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief.

Mulanya, Andi meminta sejumlah oknum untuk berhenti menakut-nakuti rakyat tentang masa depan kondisi Tanah Air.

"Era menakut-nakuti publik harus berakhir. Ada yang pernah menakut-nakuti Indonesia akan menjadi Suriah, ada yang Indonesia kembali ke Orba, dan lain-lain," cuit Andi dua hari yang lalu.

Fedi Nuril pun membalas bahwa ia merupakan salah satu rakyat yang percaya akan kemungkinan tersebut. Kecemasan tersebut berasal dari sikap sang Presiden serta pejabat publik ketika merespons kritikan.

"Rasa takut saya akan kembali ke zaman Orba tidak dibuat-buat, Bang," tegas pemain film '5cm' tersebut pada Jumat (14/3/2025).

Fedi Nuril menambahkan, "Akademisi mengkritik Prabowo tentang kabinet besar dibalas 'ndasmu'. Sekarang yang mengkritik Revisi UU TNI, oleh KSAD dibilang 'otak kampungan'."

Aktor 42 tahun itu juga menunjukkan bukti berupa potongan tangkapan layar berisi kritikan pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Lina Miftahul Jannah tentang 'kabinet gemuk' di masa kini.

"Itu jadi gambaran kalau tujuannya untuk kepentingan politik semata. Ketika membuat lembaga baru, sejarusnya ada kajian mendalam. Kalau masalah kordinasi, jelas ini kemunduran (reformasi birokrasi). Yang bisa dijadikan satu malah dipecah," kata Lina, yang menyebut Kabinet Merah Putih sebagai 'kabinet balas jasa'.

Lalu, ada pula tangakapan layar sebuah cuitan berita berjudul "KSAD Sentil Penggiring Isu Kembalinya Dwifungsi ABRI: Otak Kampungan".

"Jadi tidak usah ramai bikin ribut di media, ini itu lah, orde baru lah, tentara dibilang hanya bisa membunuh dan dibunuh. Menurut saya, otak-otak (pemikiran) seperti ini, kampungan," ujar Maruli Simanjuntak.
Balasan Fedi Nuril pun ditanggapi lagi oleh Andi Arief. Menurutnya, ketakutan tersebut bergantung pada apa yang dilakukan.

"Takut atau tidak itu sangat bergantung pada apa yang kita lakukan. Khawatir boleh, ketakutan berlebihan harus dihindari. Selama ada kebebasan berpendapat dan berorganisasi, nggak perlu cemas," ujar Andi menenangkan.

Meski begitu, rupanya banyak warganet yang sependapat dengan Fedi Nuril. Tidak sedikit yang mengaku takut semakin lama hak-hak rakyat direnggut oleh pemerintah.

"Kekhawatiran tentang otoritarianisme bukan tanpa dasar. Ketika pejabat tinggi negara dan militer merespons kritik dengan hinaan, bukan dialog, alarm demokrasi berbunyi nyaring," kata seorang warganet.

"Sama lagi. sejak prabowo dilantik jadi presiden, tiap hari gue beneran takut sama gebrakan Prabowo dan anak anak buahnya. Terserah mau dibilang lebay atau gimana, tapi itu yang gue rasain," sambung warganet yang lain.

"Belum lagi anak kecil udah ditakut-takutin 'pala lu pea, gue tabok lu'. Ini udah benar menakutkan mas Fedi, anak kecil sudah dikecam seperti itu," ujar warganet yang lain, menyinggung pembelaan Deddy Corbuzier tentang program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sumber: suara
Foto: Kolase Fedi Nuril dan Prabowo Subianto/Net

Komentar