NARASIBARU.COM - Nama Franck Ribery cukup akrab di telinga para pecinta sepak bola khususnya penggemar Klub Bayern Munchen dan Timnas Prancis. Soal prestasi bersama Munchen dan Timnas Prancis, Ribery sudah membuktikannya sebagai seorang pemain. Namun kisahnya sebagai seorang mualaf cukup inspiratif dan juga mengaggetkan. Bagaimana kisahnya?
Sejumlah sumber terpercaya menyebut, Ribery memutuskan untuk masuk Islam pada tahun 2002. Pada saat itu, dia baru saja mengenal istrinya, Wahiba Belhami, seorang wanita Prancis yang memiliki darah Aljazair.
Dari pengakuannya di sejumlah wawancara, Ribery mengakui peran besar sang istri terkait keputusannya memeluk Islam. Ya, cinta kepada Wahiba membawanya mempelajari Islam. Dan, karena keyakinan ini pula yang dibawanya hingga ke lapangan.
Melansir laman Le Paris Match disebutkan Ribery diketahui lahir dari keluarga Kristiani yang hidup sederhana. Semasa kecil, Ribery banyak mengambil nilai kehidupan yang diajarkan sang ayah, salah satunya tetap membumi setiap saat.
"Ayah saya banyak bekerja untuk kami. Dia memberi saya karakter seorang pemenang, mengajari saya untuk mengatasi saat-saat sulit dalam hidup. Dia mengajari saya untuk tetap di tanah dalam setiap saat dalam kehidupan," ucapnya.
Sang ayah jugalah yang sedikit banyak berkontribusi dalam keputusannya untuk memeluk agama islam, lantaran sikap saling menghormati yang diajarkan sang ayah membuat Ribery bersikap terbuka terhadap agama lain.
Sikap toleran tersebut yang mempertemukan Ribery dengan agama Islam, tepatnya saat ia berkarir di Liga Turki dan memperkuat Galatasaray musim 2005 silam.
Di negara tersebut, Ribery bertemu Wahiba Belhami, seorang wanita muslim keturunan Aljazair yang dikabarkan menjadi penuntun Ribery menuju mualaf.
Kedekatan Ribery dan Wahiba makin intens, sehingga keduanya memutuskan menikah pada 2006 silam. Pasca menjadi mualaf dan menikahi Wahiba Belhami, Ribery memutuskan memiliki nama Islam, yakni Bilal Yusuf Mohammed.
Menjadi mualaf diakui Ribery membuatnya semakin kuat, namun meski telah pindah keyakinan Ribery mengaku tidak mengubah persepsinya tentang dunia dan tetap bersikap toleran seperti yang diajarkan sang ayah.
Ribery mengaku mendapatkan dampak yang hebat setelah masuk Islam. Mantan pemain Timnas Prancis itu mengaku bahwa dirinya menjadi lebih kuat secara mental dan fisik setelah menjadi mualaf.“Agama adalah hal personal bagi saya,” kata pemain yang telah pensiun sebagai pesepakbola sejak Oktober 2022 lalu tersebut.
“Saya adalah seorang pemercaya dan semenjak saya pindah ke Islam, saya kira, saya menjadi lebih kuat, saya menjadi lebih kuat secara mental dan fisik. Agama tidak mengubah kepribadian atau persepsi saya terhadap dunia,” kata Ribery dalam wawancaranya dengan Anadolu Agency pada 2013 silam.
Ribery mengatakan, dia memilih ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini karena menemukan kedamaian dalam Islam. Baginya, Islam adalah sumber kekuatan dan keselamatan.
“Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam,” kata Ribery.
Usai menjadi seorang muslim, Ribery tampaknya benar-benar teguh dengan agama baru yang ia percaya. Beberapa foto yang beredar di dunia maya memperlihatkan sang pemain kerap berdoa sebelum laga, hingga penampakan dirinya menjalani ibadah salat sampai umrah.
Selain itu, ketaatan Ribery dalam beragama islam terlihat kala tim Bayern Munchen melakukan sesi foto untuk merayakan Oktoberfest. Dalam sesi tersebut. Franck Ribery enggan memegang bir yang merupakan minuman diharamkan dalam Islam, dan menggantinya dengan pose jari.
Ada cerita menarik tentang keteguhan seorang Ribery sebagai muslim yang anti dengan segala hal berbau alkohol. Suatu ketika dia pernah marah kepada salah satu rekannya di Bayern Muenchen, Jerome Boateng yang sengaja mengguyurkan bir ke tubuhnya saat klub merayakan juara Bundesliga. Momen itu terjadi pada 2013 saat para pemain Bayern merayakan gelar juara Liga Jerman yang mereka menangkan.
Saat itu Boateng mengguyurkan bir ke kepala Ribery sebagai bentuk perayaan. Padahal Ribery sudah memperingatkan rekan-rekan setimnya untuk tidak membasahinya dengan bir.
“Saya tidak akan berbicara dengan Boateng lagi. Dia tahu saya Muslim. Saya benar-benar marah,” geram Ribery.
Karier Sepak Bola
Ribery memiliki karier yang luar biasa sejak pindah ke Islam. Dia melegenda bersama Bayern Munich, tempatnya memenangkan sembilan gelar juara Liga Jerman, sebuah trofi Liga Champions, sebuah trofi Piala Super Eropa, dan satu kali gelar juara Piala Dunia Antarklub.
Bayern Munich adalah klub yang paling lama dibela olehnya, yaitu selama 12 tahun dari 2007 hingga 2019. Setelahnya, Ribery bertualang ke Italia. Dia gabung Fiorentina pada musim panas 2019 dan bermain dalam 51 pertandingan dengan mencetak lima gol dan 10 assist. Pada musim panas 2021, dia gabung Salernitana namun sayang, harus pensiun setahun kemudian karena masalah kebugaran.
Sebagai muslim, seperti juga pemain sepak bola lain yang beragama Islam, Ribery pun selalu terlihat berdoa di lapangan setiap sebelum pertandingan dimulai. Dia menengadahkan tangannya dan cara ini yang kemudian membuat dirinya diketahui telah memeluk agama Islam.
Status mualaf Ribery ternyata juga memberi dampak ke klub. Meski banyak pendukungnya yang non Muslim, manajemen Bayern Munchen memutuskan membangun masjid megah di Stadion Allianz Arena, kandang Klub Bayern Munchen.
Usut punya usut, keputusan membangun masjid tersebut awalnya dipicu oleh permintaan Ribery kepada Munchen untuk memberikan dirinya ruang salat di sekitar stadion di sela-sela dirinya beraktivitas sebagai pemain. Manajemen Bayern Munchen kemudian ternyata tidak hanya memberikan ruang melainkan malah membangun masjid.
Maka jadilah masjid megah dengan arsitektur modern di kompleks Stadion Allianz Arena. Ribery sendiri ikut menyumbangkan dana untuk membangun masjid tersebut. Dengan masjid itu pula, yang membuat pemain dan fans dapat sholat, khususnya sholat Jumat.
Di dalam lapangan, kehadiran Franck Ribery di Bayern Munchen memberikan kekuatan berbeda bagi tim raksasa Bavaria ini.Total, 23 gelar telah diraih Bayern Munchen bersama Franck Ribery dengan sembilan gelar di antaranya adalah Liga Jerman (Bundesliga) serta satu gelar Liga Champions pada 2012-2013.
Duetnya sebagai pemain sayap bersama Arjen Robben, membuat Bayern Munchen pada masanya memiliki dua sayap yang mematikan dalam sepak bola Eropa.Karena itu, Franck Ribery merupakan pemain yang sangat penting bagi Bayern Munchen. Dan, karena Franck Ribery pula, yang membuat Stadion Allianz Arena memiliki masjid di dalamnya.
Sumber: erakini
Artikel Terkait
GAWAT! Kampus UGM Akan Digeruduk Untuk Tanyakan Kebenaran Ijazah Jokowi
VIRAL Pabrik Mobil ESEMKA Sepi Tapi Gak Pernah PHK, Aneh!
Jaksa Tasya Viral, Netizen Heboh dengan Dua Foto Kontras
Farah Puteri Nahlia: Tidak Ada Ruang Dwifungsi dalam Revisi UU TNI