Fidya Kamalinda Ungkap 3 Alasan Kabur dari Rumah, Singgung Soal Ambisi Orangtua: Ingin Hidup Damai

- Minggu, 16 Maret 2025 | 09:35 WIB
Fidya Kamalinda Ungkap 3 Alasan Kabur dari Rumah, Singgung Soal Ambisi Orangtua: Ingin Hidup Damai



NARASIBARU.COM  -  Atlet Taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalinda tegas enggan bersatu kembali dengan keduaorang tuanya, Hindarto dan Khadijah.

Fidya akhirnya mengungkap alasan enggan bertemu dengan kedua orangtuanya.

Diketahui Fidya menghilang sejak tahun 2015 lalu. 

Bahkan sampai saat ini, tahun 2025, orangtua Fidya Kamalinda mengaku belum mengetahui keberadaan anaknya tersebut. 


Khodijah menceritaan, anaknya meminta izin untuk pergi ke warnet.

Di warnet tersebut, Fidya Kamalinda katanya bertemu seorang pria lalu dibawa paksa menggunakan mobil.

Fidya Kamalinda muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, Kamis (13/3/2025).

Fidya kemudian membeberkan alasan sebenarnya di balik keputusannya untuk meninggalkan rumah.

Wanita yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah Taekwondo internasional ini mengaku menjadi korban kekerasan fisik dan psikologis sejak kecil.


Kekerasan tersebut dilakukan oleh ayahnya sendiri, Hindarto.

"Bahwa saya sudah menahannya sejak lama. Mengapa saya ingin keluar rumah? Karena saya sudah diperlakukan kasar oleh ayah sejak saya masih kecil," ucap Fidya dengan suara bergetar.

 "Kekerasan pertama yang dilakukan ayah, ketika saya berusia 5 tahun. Saya sudah ditampar, ditendang, dan diseret oleh ayah sendiri dan hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya," imbuhnya.


Fidya mengungkapkan bahwa kekerasan yang dialaminya tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, melainkan berulang kali sepanjang masa kecilnya.

Ia menceritakan bagaimana ayahnya sering kali melampiaskan amarahnya dengan memukul dan menendangnya, bahkan hingga ia tumbuh dewasa.


Ambisi Orangtua yang Menghancurkan
Fidya menjelaskan bahwa kekerasan yang dialaminya tidak lepas dari ambisi besar orangtuanya, terutama ayahnya, agar dirinya sukses sebagai atlet Taekwondo.

Ayahnya memiliki ambisi yang berlebihan untuk menjadikannya sebagai sumber penghasilan keluarga.

"Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang. Usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu, mungkin sampai sekarang," katanya.

"Sejak saya kecil, orangtua hanya mengandalkan salah satu pengurus Taekwondo yang tinggal di rumah kami untuk membiayai kami. Aneh, dia bahkan bukan muhrim bagi saya," imbuhnya.

Fidya juga merasa gerah dengan kebiasaan orangtuanya yang selalu membawanya ke dukun sebelum ia bertanding.

Orangtuanya terlalu bergantung pada hal-hal mistis untuk mencapai kesuksesan.

"Orangtua saya ini suka sekali datang ke dukun. Setiap kali saya ingin bertarung, dibawa ke dukun, dijampe-jampe, meminta air doa, mandi bunga, dan itu dilakukan setiap kali saya ingin berkompetisi," ujar Fidya dengan nada kesal.


Keluar Rumah Saat Usia 21 Tahun
Mendapatkan siksaan mental dan fisik, Fidya Kamalinda bertahun-tahun memilih untuk memendamnya.

Ia yakin tak akan ada yang mempercayai ucapannya.

Puncaknya di usianya ke-21 tahun, Fidya Kamalinda memberanikan diri untuk keluar dari cengkraman orangtuanya.

"Saat itu umur saya sudah 21 tahun. Saya merasa aku bisa memilih hidupku sendiri.  Mengapa aku berani? Karena saya sudah merasa lelah selama bertahun-tahun," ujar Fidya Kamalinda.

"Saya merasa punya hak atas hidup saya sendiri. Meskipun mereka bilang, Anda seharusnya bersyukur karena dibesarkan oleh kami. Siapa yang ingin dilahirkan di dunia?" imbuhnya.


Terkait pengakuan Fidya soal kekerasan, sang ayah Hindarto buka suara.

"Kalau tanggapan kami boleh dibilang, mungkin saya enggak bisa ngasih jawaban sekarang kecuali di tempat-tempat tertentu," jawabnya seperti dikutip dari tayangan TV One pada Jumat (14/3/2025). 

Seandainya melakukan kekerasan terhadap anaknya, kata dia hanya semata untuk mendidik.

"Umpama benar pun (melakukan kekerasan) kan didik anak. Ya, mungkin enggak sampai sesadis itu bukan dalam artian kekerasan," jawabnya.

Lalu Hindarto menanggapi pernyataan Fidya Kamalinda  yang mengaku kerap dibawa ke dukun sebelum bertanding taekwondo.

Ia mengaku hanya ingin yang terbaik untuk Fidya Kamalinda.

"Kami sebagai orangtua ingin yang terbaik, lalu tadi seandainya Fidya Kamalinda  kalah (dalam pertandingan), kebetulan kami kan juga dulu atlet jadi tahu cara pertandingan, jadi kita kasih tahu kekurangannya begini-begini," ucap Hindarto.

Viral di Media Sosial 

Kisah Fidya Kamalinda viral di media sosial terkait pemberitaan terkait dirinya yang telah hilang selama 10 tahun.

Kisahnya viral karena memicu beragam reaksi dari publik terutama reaksi dukungan terhadap keberanian Fidya untuk berbicara terkait pengalaman traumanya. Selain itu, ada juga warganet yang kontra atas keputusan perginya Fidya.

Sementara itu, Fidya sendiri memberikan klarifikasi untuk menghindari sejumlah kabar yang tidak benar.

Dia juga ingin membangun kehidupannya kembali terutama untuk anaknya dan membangun hubungan lebih baik dengan keluarganya.

Fidya juga meminta maaf kepada publik jika kabar tentang dirinya jadi perbincangan di media sosial.

Melalui video itu, Fidya hanya ingin hidup damai, termasuk kedua orang tuanya bisa menerima kehidupan Fidya yang sekarang.

"Untuk netizen, maaf yah karena ini masalah keluarga, bukan masalah kasus culik menculik, karena nggak ada yang diculik di sini," kata Fidya.

"Untuk babeh, mamah, saya tetap mendoakan kalian, kakak tetap mendoakan kalian di sana semoga baik-baik aja. Beh, mah, aku cuma ingin kalian terima aku dan keluarga aku ini, aku punya suami yang aku sayangi, punya anak yang aku sayangi, udah itu aja," tutupnya.

Khodijah Ingin Fidya Kamalindah Pulang
Sang ibu Khodijah (50) mengaku sangat rindu dengan Fidya Kamalindah yang kabur dari rumah sejak tahun 2015.

Sambil menangis, Khodijah meminta anaknya pulang ke rumah.

Hal tersebut disampaikan Khodijah saat hadir sebagai narasumber di acara TV One, pada Jumat (14/3/2025).

Mulanya Khodijah menanggapi pernyataan Fidya Kamalindah yang menyebut orangtuanya tidak menerima keberadaan anaknya.

Fidya Kamalindah dan Y kemudian dikaruniai seorang anak.

"Sebetulnya gini kalau dia punya anak pasti saya terima, ya Alhamdulillah," ucap Khodijah.

 "Pertemuan terakhir di Disdukcapil di tahun 2019," imbuhnya.

Dengan berderai air mata, Khodijah lalu mengaku rindu berat dengan Fidya Kamalindah.

Ia meminta anak sulungnya untuk segera pulang.

"Mama tahu persis siapa anak saya, kakak pulang ya, mama kangen," imbuhnya.

Sumber: Tribunnews 

Komentar