NARASIBARU.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kini memberi jawaban pasti atas isu yang beredar tentang pengunduran dirinya dari Kabinet Merah Putih.
Kepada awak media di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 18 Maret 2025, Airlangga menegaskan bahwa saat ini dirinya fokus mengerjakan program yang digagas kementerian dan tidak memiliki rencana mundur.
"Jadi pertama saya tetap bekerja. Konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur," ujarnya.
Lebih lanjut Airlangga membantah isu mundur yang juga menyeret nama Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Ibu Sri Mulyani saya sudah komunikasi tadi siang. Ibu juga sedang bekerja penuh," kata dia.
Airlangga bahkan menyimpulkan kabar tentang reshuffle Kabinet Merah Putih adalah tidak benar atau hoaks.
"Jadi itu hoaks," tegasnya.
Menko Perekonomian RI itu mengungkap agenda pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana adalah untuk membahas seputar perkembangan ekonomi dan rencana kawasan ekonomi khusus.
"Kita bicara mengenai update ekonomi dan rencana untuk kawasan ekonomi khusus," ucapnya.
Dokumen bertajuk “Reformasi Weekly Review” tersebut tertanggal 10 Maret 2025, dan beredar di kalangan terbatas mengungkap rencana reshuffle di Kabinet Merah Putih yang segera terjadi dalam 3-4 pekan mendatang.
Disebutkan bahwa perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto memengaruhi tim di bidang ekonomi, dengan tujuh nama menteri yang akan direshuffle.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kemungkinan akan digantikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).
Kemudian Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim kemungkinan akan menggantikan AGK sebagai Menteri Perindustrian. Lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) kemungkinan akan meninggalkan jabatannya, dengan nantinya kementerian tersebut dibagi menjadi dua bagian.
Selanjutnya Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono kemungkinan akan menjadi Menteri Keuangan. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu kemungkinan akan menjadi Kepala Badan Pendapatan Nasional yang baru.
Sementara itu, Menteri Koperasi Arie Budi Setiadi diperkirakan akan mundur akibat skandal perjudian online yang mempengaruhi Kementerian Komunikasi yang ia pimpin tahun lalu.
Terakhir Meutya Hafid mungkin kehilangan jabatannya sebagai Menteri Komunikasi saat ini karena dianggap tidak mampu meredam konflik di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang mengalami kepemimpinan terpecah, serta terkait kasus impor gula yang menyeret suaminya (bersama mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong).
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Rahasia Pencerahan Para Nabi dan Ilmuwan
Pakar Telematika Roy Suryo: Rismon Benar, Memperkuat Analisis Saya Tahun 2020 Tentang “Skripsi dan Ijazah” (Palsu) JKW
BERBAHAYA! Revisi UU TNI Bisa Legalkan Penggunaan Senjata di Ruang Sipil
Viral Penemuan Ladang Ganja di Bromo, Netizen: Dilarang Pakai Drone = takut Ketahuan?