Jelang RUU TNI Disahkan DPR, Mahasiswa Ultimatum Akan Ada Gelombang Massa, Komisi I Temui Prabowo

- Kamis, 20 Maret 2025 | 09:35 WIB
Jelang RUU TNI Disahkan DPR, Mahasiswa Ultimatum Akan Ada Gelombang Massa, Komisi I Temui Prabowo



NARASIBARU.COM  - Revisi UU (RUU) TNI dikabarkan bakal disahkan menjadi UU pada Kamis (20/3/2025), hari ini. 

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak DPR terkait pengesahan RUU TNI dalam rapat paripurna yang akan digelar hari ini. 

Namun, sejumlah pihak telah menyampaikan terkait pengesahan RUU TNI ini. 

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mengatakan sidang paripurna pengesahan RUU TNI dijadwalkan berlangsung pada Kamis ini.


Hal itu, disampaikan Dave ketika berada di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

"Jadi RUU TNI sudah rampung tinggal dibawa di tahap II yaitu akan dibacakan di paripurna yang Insya Allah dijadwalkan besok (hari ini) ya," katanya. 

Meski begitu, hingga Rabu sore, Dave mengaku belum menerima undangan resmi rapat paripurna pengesahan revisi UU TNI. 

Saat ini, pihaknya tengah menunggu keputusan rapat badan musyawarah (Bamus) DPR.

Kemungkinan pengesahan RUU TNI pada Kamis ini, juga diungkapkan anggota Komisi I, Anton Sukartono Suratto.


"Insya Allah besok (hari ini) ," kata Anton, Rabu.


Hal senada juga disampaikan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, Kamis. 

"Mungkin saja (RUU TNI disahkan hari ini). Tapi saya belum tahu pasti acara paripurnanya," ucapnya, dilansir Kompas.com. 

Massa Aksi Tolak Revisi UU TNI Masih Bertahan di Gerbang Pancasila DPR Pagi Ini


Jelang pengesahan RUU TNI, sejumlah pengunjuk rasa rupanya masih bertahan di halaman pintu masuk Gerbang Pancasila, Gedung DPR RI, di Jalan Gelora, Senayan, Jakarta, pada Kamis pagi. 

Berdasarkan pantauan di lokasi pada pukul 06.15 WIB, pengunjuk rasa tolak revisi UU TNI yang berkumpul sejak Kamis dini hari, masih berkumpul di halaman pintu masuk Gerbang Pancasila.

Mereka mendirikan tiga buah tenda untuk beristirahat.

Beberapa pengunjuk rasa datang silih berganti. Hingga pagi ini, pengunjuk rasa mulai bertambah.

Sejumlah petugas kepolisian pun terlihat berjaga memantau aktivitas pengunjuk rasa.


Sedangkan, petugas pengamanan DPR tampak mengecek setiap pekerja/petugas yang akan masuk ke area kompleks DPR RI.

Sementara itu, para pengunjuk rasa bertahan di lokasi sambil menunggu kelompok massa yang lebih besar.

Sebelumnya, H-1 pengesahan RUU TNI, Rabu (19/3/2025), Gedung DPR didemo oleh mahasiswa.

Perwakilan massa aksi yang merupakan mahasiswa Universitas Trisakti menyebut, DPR dan Kementerian Pertahanan berusaha mengembalikan dwifungsi TNI. 

"Sikap kami perlu saya sampaikan bahwa mahasiswa Trisakti akan terus menolak," seru mahasiswa. "Kami tidak akan beraudiensi, kami tidak akan mau duduk bersama anggota DPR di dalam."

"Tapi kami akan terus menolak," imbuhnya. 

Selain itu, mahasiswa Trisakti juga memberi ultimatum kepada pemerintah jika tetap mengesahkan Revisi UU TNI atau RUU TNI.

Hal tersebut, dikatakan mahasiswa saat beraudiensi dengan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.

"Kalau misalkan DPR masih tetep kekeh untuk memparipurnakan RUU TNI, maka di hari itu juga kami akan membawa massa yang lebih banyak dari hari ini (Rabu)," kata mahasiswa Trisakti.


Namun, Menteri Hukum (Menkum), Supratman Andi Agtas, berpandangan mahasiswa yang melakukan aksi demo untuk menolak RUU TNI belum melihat materi perubahannya.

Sehingga, mahasiswa khawatir RUU TNI bisa menghidupkan kembali dwifungsi ABRI.

"Semua tuntutan terkait dengan pembahasan rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia saya sudah dengar."

"Karena itu beri saya kesempatan sebagai Menteri Hukum untuk berkomunikasi dengan pemerintah, dengan pimpinan DPR, dengan anggota Komisi I," kata Supratman.

“Tuntutan (mahasiswa) supaya (RUU TNI) tidak dilanjutkan, kelihatannya mungkin karena belum melihat materi perubahan, khawatirnya ada dwifungsi ABRI, dwifungsi TNI, soalnya kan jauh," imbuhnya.

Pimpinan Komisi I DPR Temui Prabowo 
Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menemui Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu kemarin. 

Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menyebut pertemuannya dengan Prabowo, satu di antaranya membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Namun, Utut tidak ingin berkomentar lebih jauh usai bertemu Prabowo. 

Utut menyebut, pimpinan DPR RI berjanji tidak menggelar konferensi pers pasca pertemuan dengan Presiden hari ini.

"Tidak ada jumpa pers. Jadi nunggu besok lah, ya. Soalnya kalau saya udah ngomong gitu kan enggak enak lah, ya. Oke ya? Wis, wis." 

"Soalnya kita tadi janji enggak jumpa pers," kata Utut keluar dari Kompleks Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu.

Meski demikian, Utut juga tak menjelaskan perihal respons Prabowo terkait RUU TNI tersebut. Menurutnya, revisi ini sejatinya tidak ada masalah. 

Diketahui, RUU TNI mendapat sejumlah penolakan dari publik. 

Sebab, RUU TNI dikhawatirkan akan menghidupkan kembali dwifungsi ABRI, seperti yang terjadi di masa Orde Baru.

Pokok-pokok perubahannya, di antaranya penambahan jabatan sipil yang bisa diduduki TNI aktif, hingga penambahan usia pensiun

Sumber: Tribunnews 

Komentar