Israel di Ambang Perang Sipil

- Jumat, 21 Maret 2025 | 06:20 WIB
Israel di Ambang Perang Sipil


NARASIBARU.COM
-  Mantan ketua Mahkamah Agung Aharon Barak mengatakan bahwa dia khawatir Benjamin Netanyahu tengah mendorong Israel menuju perang sipil. Komentar itu menyusul unjuk rasa besar-besaran atas tindakan terbaru pemerintah, termasuk upaya memecat ketua badan keamanan Shin Bet dan berlanjutnya serangan ke Gaza.

Berbicara kepada situs berita Ynet tentang tindakan Netanyahu, Barak mengatakan bahwa “masalah utamanya saat ini adalah masyarakat Israel berada di lini kedelapan,” merujuk pada perjuangan Israel melawan proksi Iran di tujuh front. “Dan itulah perpecahan yang parah antara Israel dan mereka sendiri,” katanya. 

“Keretakan ini semakin parah dan pada akhirnya, saya khawatir, akan seperti kereta api yang keluar jalur dan terjun ke jurang yang menyebabkan perang saudara,” ujarnya. “Kita harus mencegah tirani mayoritas,” katanya.

Times of Israel melaporkan, ribuan orang melakukan protes di depan kantor Netanyahu di mana kabinet akan mengadakan pertemuan untuk melakukan pemungutan suara mengenai pemecatan kepala Shin Bet, Ronen Bar. Para pengunjuk rasa berbaris dari kediaman Netanyahu ke kantor terdekat di tengah hujan lebat. 

Para demonstran juga memprotes upaya pemerintah untuk memperbarui undang-undang yang sangat kontroversial untuk meningkatkan kekuasaan politik atas sistem peradilan, dan gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Gaza. 

Polisi terlihat menggunakan palu dan batu untuk memecahkan jendela mobil yang menghalangi jalan pada protes di Yerusalem.

Berbicara pada protes tersebut, mantan menteri Likud Dan Meridor mengatakan Netanyahu adalah bahaya bagi Israel. “Saya yakin ketika [mantan Perdana Menteri] Yitzhak Shamir menyebut Netanyahu sebagai malaikat penghancur, dia tidak membayangkan kehancuran yang akan ditimbulkan Netanyahu terhadap masyarakat Israel sebegini besar,” kata Meridor.

Ketua Partai Demokrat Yair Golan, ikut berbicara di hadapan ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di luar Kantor Perdana Menteri di Yerusalem. “Kami akan membuang pemerintahan ini ke dalam tong sampah sejarah,” katanya, sambil mengungkapkan harapannya agar Israel menjadi “negara demokratis yang adil dan setara, negara yang ingin ditinggali oleh anak cucu kami.” 

Politisi tersebut dibanting polisi saat protes sebelumnya di luar rumah perdana menteri. Mantan ketua Shin Bet Carmi Gilon mengecam upaya Netanyahu untuk memecat penggantinya serta Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, dan menuduhnya “mengorbankan Shin Bet.” “Sangat mungkin kita berdiri di sini hari ini dalam salah satu demonstrasi demokrasi terakhir yang terjadi di Negara demokratis Israel,” lanjutnya.

Sumber: republika

Komentar