Wartawan di Bandung Dipukuli Massa, Dikira Intel saat Liput Demo

- Jumat, 21 Maret 2025 | 22:45 WIB
Wartawan di Bandung Dipukuli Massa, Dikira Intel saat Liput Demo



NARASIBARU.COM  - Seorang wartawan media online dipukuli massa aksi unjuk rasa memprotes pengesahan UU TNI di depan gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (21/3/2025). Korban diteriaki Intel lalu dipukuli dan ditendang. 


Korban bernama Faqih, berhasil diselamatkan rekam wartawan lainnya yang juga tengah meliput demonstrasi. Pelaku yang memukuli wartawan mengenakan pakaian hitam-hitam. 



Faqih, wartawan yang menjadi korban pemukulan menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat merekam aksi massa yang sedang membakar ban bekas dan melemparkan bom molotov ke arah Gedung DPRD Jabar. Tiba-tiba masa aksi menjadi brutal dan menuduh Faqih sebagai intel (intelijen). 

"Saya lagi ambil video di dekat massa. Tiba-tiba massa yang duduk itu bilang awas-awas yang gendut intel itu, pakai baju putih. Saya sudah ngeluarin ID Card (wartawan Kompas.com). Sempet ada yang ngamanin, katanya ini dari media, tapi tetap saja ada massa yang mukulin," katanya.


Akibat penyerangan itu, dia mengalami pemukulan di kepala dan beberapa bagian tubuh. "Kepala (dipukul) dua kali, ditendang pantat dua kali atau tiga kali. Beberapa kali ditarik-tarik tapi sempat diamankan sama masa aksi," ucapnya.

Wartawan lain yang melihat Faqih sedang dibawa massa mencoba menyelamatkan dibantu beberapa polisi, namun massa tetap mengejar.

"Tadi ada sekelompok massa yang melakukan penyerangan ke wartawan tapi belum diketahui apa alasannya. Wartawan itu masuk ke rumah makan untuk mengamankan diri tapi terus dikejar massa. Massa juga merusak sejumlah alat di rumah makan itu," ucapnya.

Massa aksi berpakaian hitam-hitam hingga malam masih berada di kawasan gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate. 

Dalam demonstrasi ini mahasiswa membakar ban bekas di depan gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (21/3/2025). Mereka menolak UU TNI dan menuntut DPR mencabut undang-undang yang dinilai akan menghidupkan kembali Dwi Fungsi ABRI (TNI).

Demonstran yang berpakaian hitam-hitam dan bermasker memadati ruas Jalan Diponegoro, Kota Bandung depan DPRD Jabar. Selain membakar ban, mereka juga menyalakan petasan dan melempar batu ke halaman DPRD Jabar.

Sejumlah polisi menjaga ketat di sekitar area demonstrasi. Sedangkan arus lalu lintas kendaraan yang hendak menuju DPRD Jabar dialihkan ke jalur lain.

Setelah berorasi, demonstran menarik tambang yang diikatkan di gerbang DPRD Jabar dan hendak merobohkannya.

Salah satu mahasiswa, Ahmad Sidiq mengatakan, aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk menolak pengesahan RUU TNI menjadi UU TNI. Mahasiswa menuntut DPR untuk mencabut UU TNI yang abru disahkan. 

"Kami minta DPR tarik kembali (UU TNI)," kata Ahmad Sidiq, di lokasi.

Dia menilai pengesahan UU TNI berpotensi mengembalikan Dwi Fungsi ABRI. TNI, kata dia wajib menjaga pertahanan negara dan tidak boleh masuk ke ranah sipil.

"Pembahasan RUU TNI menjadi UU TNI tidak melibatkan partisipasi masyarakat. Padahal seharusnya pembahasan dilakukan secara terbuka," ucapnya

Sumber: Inews 

Komentar