Fedi Nuril Sampai Ajari Jubir Presiden Cara Tanggapi Teror Kepala Babi

- Minggu, 23 Maret 2025 | 04:25 WIB
Fedi Nuril Sampai Ajari Jubir Presiden Cara Tanggapi Teror Kepala Babi


Respons Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, atas teror kepala babi yang diterima oleh jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana membuat geram banyak pihak.

Salah satu yang lantang mengkritiknya adalah aktor Fedi Nuril. Pemeran film "Ayat-Ayat Cinta" itu mempermasalahkan kelakar Hasan yang malah meminta agar kepala babi tanpa telinga itu dimasak saja. Respons Hasan ini tampaknya dianggap sebagai bentuk meremehkan teror yang dialami sang jurnalis.

"Kepala Komunikasi Presiden @NasbiHasan diminta tanggapan tentang wartawati @tempodotco yang dikirimkan kepala babi, dijawab dengan 'udah, dimasak aja'," cuit Fedi pada Sabtu (22/3/2025).

"Lagi-lagi pemerintah menunjukkan komunikasi yang buruk dengan tidak bersimpati. Ingat, Bang. Mulut Anda adalah mulut presiden!" imbuhnya.


Fedi Nuril mengkritik jawaban Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke Jurnalis Tempo. [X/@realfedinuril]

Bahkan tidak sekadar mengecam jawaban Hasan, Fedi juga menuliskan rekomendasi cara menanggapi yang sepertinya dinilai lebih mengedepankan empati kepada korban teror.

"'Saya turut prihatin atas apa yang dialami Mbak @chichafrancisca. Saya kagum beliau masih bisa terlihat santai, tapi saya tetap mengecam tindakan intimidasi dengan mengirimkan kepala babi.' Silakan di-copy paste, Bang, kalau bingung mau ngomong apa. @pco_ri," tegasnya menambahkan.

Cuitan Fedi ini tentu semakin membuatnya menjadi sorotan publik, walau sebenarnya ini bukan kali pertama sang aktor menyuarakan kritik terhadap pemerintahan dan kebijakannya.

Tak pelak sosok Fedi semakin menuai sorotan, tidak terkecuali soal silsilah keluarganya yang ternyata tidak main-main. Memang seperti apa?

Silsilah Fedi Nuril: dari Keluarga Militer

Aktor bernama asli Fedrian Nuril ini dilahirkan di Jakarta pada 1 Juli 1982. Fedi merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dan masih memiliki darah keturunan Minang.

Fedi adalah anak dari pasangan Nuril Rachman dan Tuty Nuril. Sosok sang ayah inilah yang ternyata masih berkaitan dengan dunia militer, sebab Nuril Rachman adalah purnawirawan tentara.

Di sejumlah sumber, disebutkan bahwa almarhum Nuril Rachman berpangkat Mayor. Namun Fedi sempat mengklarifikasi lewat akun X-nya dan menyebut mendiang ayahnya sudah berpangkat Kolonel.

"Koreksi sedikit, pangkat terakhir beliau adalah Kolonel," cuit Fedi saat berbalas pesan dengan akun X @/audieonx, 23 September 2024.

Sementara sekitar sebulan sebelumnya, Fedi juga sempat mengisahkan kedekatan sang ayah dengan Presiden ke-1 RI Ir. Soekarno.


Fedi Nuril menceritakan tentang ayahnya yang kolonel. [X/@realfedinuril]

"Beliau ikut perang kemerdekaan Indonesia, pangkat terakhir Kolonel dan pernah diajarin cara makan jeruk sunkist oleh Bung Karno," tulis Fedi saat diminta menggambarkan sosok sang ayah.

Pangkat Kolonel sendiri biasanya bertugas di salah satu kabupaten/kota dan bertanggung jawab atas Komando Distrik Militer (Kodim). Pangkat Kolonel biasanya menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) dan membawahi koramil-koramil di kecamatan.

Fedi sendiri rupanya sempat berusaha mengikuti jejak sang ayah yang meninggal dunia saat dirinya masih kelas 5 SD tersebut. Sayangnya suami Calysta Vanny Widyasasti itu ditolak karena memiliki minus di mata.

Klarifikasi Hasan Nasbi Soal Responsnya Terhadap Teror

Hasan sendiri telah mengklarifikasi pernyataannya soal teror yang dialami jurnalis Tempo. Menurutnya celetukan "dimasak saja" bukanlah opininya pribadi melainkan hanya mengutip dari cuitan sang jurnalis.

Menurut Hasan, tujuan teror adalah untuk menimbulkan rasa takut. Karena itulah, bagi Hasan, respons yang santai dan terkesan "meremehkan" justru bermaksud sebagai bentuk pelecehan terhadap pengirim teror.

Hasan sempat membandingkannya dengan peristiwa bom Thamrin pada tahun 2016 silam. Saat itu publik cenderung tidak memperlihatkan rasa takut, bahkan tidak sedikit yang malah sibuk berjualan di lokasi.

Hal ini, menurut Hasan, membuat aktor intelektual di balik aksi teror tertekan karena gagal mencapai tujuannya untuk menebar ketakutan.

Hasan juga menegaskan bahwa responsnya terhadap teror yang dialami jurnalis Tempo adalah bentuk mengerdilkan kebebasan pers.
@suaradotcom

♬ original sound - Suaradotcom
Sumber: suara
Foto: Fedi Nuril saat berkunjung ke kantor Suara.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024). [Suara.com/Tiara Rosiana]

Komentar